Joe Biden Nyapres di Pilpres AS 2024 Bersama Kamala Harris, Didukung Penuh Bernie Sanders

Bernie Sanders pada Selasa telah menyatakan bahwa dia akan membatalkan pencalonannya sebagai kandidat capres Demokrat dan sebagai gantinya dia akan mendukung Biden.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 26 Apr 2023, 07:18 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Dok. Kemlu AS)

Liputan6.com, Washington - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden (80) pada Selasa (25/4/2023), resmi mengumumkan pencalonan untuk Pilpres AS 2024. Dalam momen itu, dia meminta pemilih untuk memberinya lebih banyak waktu agar dapat menyelesaikan pekerjaannya.

Potensi persaingan ulang dengan Donald Trump pada 5 November 2024 pun terbuka lebar.

Dalam video kampanyenya, Biden mengatakan, "Ini bukan saatnya untuk berpuas diri. Karena itulah saya mencalonkan diri."

Wakil Presiden Kamala Harris (58) akan kembali menjadi pasangannya.

Biden sudah tercatat sejarah sebagai presiden tertua dalam sejarah AS dan kemungkinan akan menghadapi banyak pertanyaan tentang usianya.

"Adalah sah bagi orang untuk mempersoalkan tentang usia saya," katanya pada awal tahun ini seperti dilansir BBC, Rabu (26/4/2023). "Dan satu-satunya hal yang bisa saya sampaikan adalah lihat saja."

Beberapa jam setelah video kampanyenya diluncurkan pada Selasa, Biden berpidato di hadapan serikat pekerja di Washington DC, di mana dia disambut dengan sorakan "Let's go, Joe" dan "four more years".

Sepanjang pidatonya, Biden menggarisbawahi apa yang diduga kuat menjadi slogan kampanyenya dalam Pilpres 2024: "It's time to finish the job" atau "Saatnya menyelesaikan pekerjaan".

Dia menggembar-gemborkan upayanya untuk memulihkan ekonomi AS pasca pandemi dan UU Investasi dan Pekerjaan Infrastruktur yang merupakan produk bipartisan, sebelum menggoda pendengar dengan apa yang akan dia lakukan pada masa jabatan kedua.

"Masih banyak yang harus kita lakukan," kata Biden.

Senator dari Vermont Bernie Sanders pada Selasa telah menyatakan bahwa dia akan membatalkan pencalonannya sebagai kandidat capres Demokrat dan sebagai gantinya dia akan mendukung Biden.

Progresif terkemuka, yang merupakan saingan utama Biden dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat tahun 2020, itu mengungkapkan kepada AP bahwa dia akan melakukan semua yang dia bisa untuk membuat Biden terpilih kembali.

"Hal terakhir yang dibutuhkan negara ini adalah Donald Trump atau beberapa demagog sayap kanan lainnya yang akan mencoba merusak demokrasi AS atau mengambil hak perempuan untuk memilih atau tidak mengatasi krisis senjata atau rasisme, seksisme atau homofobia," ujar Sanders seperti dilansir AP. "Jadi, saya akan melakukan apa yang saya bisa untuk memastikan presiden terpilih kembali."

Trump sendiri telah secara resmi mengumumkan pencalonannya. Baik Biden maupun Trump dipandang sebagai kandidat terdepan untuk memenangkan nominasi partai.


Menunggu Waktu

Presiden ke-47 Amerika Serikat Joe Biden. (Dok. AFP)

Biden telah lama mengisyaratkan bahwa dia berencana untuk berpartisipasi dalam Pilpres 2024. Namun, yang jadi pertanyaan utamanya selama ini adalah kapan dia akan secara resmi mengumumkannya.

Adapun penasihat senior Gedung Putih Julie Chavez Rodriguez akan menjabat sebagai manajer kampanyenya. Sampai detik ini, Biden belum memiliki penantang dalam memperebutkan nominasi partai.

Meski demikian, survei baru-baru ini menunjukkan bahwa 70 persen warga AS dan lebih dari setengah kalangan Demokrat menyatakan bahwa dia tidak boleh mencalonkan diri kembali. Mayoritas mereka beralasan karena faktor usia.

Merespons pengumuman resmi pencalonan Biden, Partai Republik mendeskripsikannya "tak tersentuh" karena merasa layak dipilih kembali setelah menciptakan krisis demi krisis selama lebih dari empat tahun.

Ketua Komite Nasional Partai Republik Ronna McDaniel mengatakan, pihaknya bersatu untuk mengalahkan Biden pada Pilpres 2024. Dia menambahkan bahwa warga AS menghitung mundur hari sampai mereka dapat membuat Biden berkemas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya