Liputan6.com, Jakarta Kabar perselingkuhan Virgoun, pelantun lagu Diary Depresiku dengan wanita yang diduga bernama Teten Anisa masih hangat jadi perbincangan warganet.
Sejak kabar ini mencuat ke publik, Virgoun diketahui bukan hanya sekali dua kali memutuskan untuk selingkuh dari istrinya Inara Rusli. Namun, perselingkuhannya dengan Teten Anisa disebut-sebut yang paling lama.
Advertisement
Berdasarkan unggahan Inara Rusli, Virgoun juga kedapatan berkali-kali mengirim uang pada Teten Anisa hingga jumlahnya mencapai puluhan juta rupiah.
Buntut kasus perselingkuhan Virgoun inipun membawa warganet pada sebuah pertanyaan. Salah satunya dipertanyakan oleh Raden Rauf lewat sebuah cuitan terbarunya di Twitter yang kemudian viral.
"Orang selingkuh bisa sembuh apa enggak?" tanya Raden Rauf melalui akun @radenrauf pada Selasa, 25 April 2023.
Jawaban Warganet Usai Virgoun Ketahuan Selingkuh
Seketika, cuitan Raden Rauf dijawab oleh warganet. Ada lebih dari enam ribu komentar bertengger dalam cuitan tersebut. Ternyata banyak yang setuju bahwa orang yang selingkuh sulit, bahkan tidak bisa untuk sembuh.
"Aku udah nemuin banyak kasus temen yg diselingkuhin dan emang nyatany orang yg selingkuh gak bisa sembuh," tulis seorang warganet dengan akun @b***9.
"Selingkuh itu menurut aku adalah penyakit paling sulit untuk sembuh karena berasal dari rasa tdk bersyukur dan tdk cukup dgn 1 orang. Tapi tetep bisa sembuh kalo seseorang sadar dan ingin berubah karena dirinya sendiri bukan disadarkan oleh org lain. Walaupun sulit," kata pemilik akun @n***i.
"Susah sembuh dan kambuhan," ujar warganet lainnya.
Kebanyakan Orang Selingkuh Tak Bisa Sembuh
Selain itu, ada pula yang berpendapat bahwa jika dilihat berdasarkan riwayatnya, orang yang selingkuh tidak bisa sembuh. Pasalnya, selingkuh dianggap memberi adrenalin berbeda sehingga banyak yang merasa keren dengan melakukan itu.
"Liat track record orang di sekelilingku yang selingkuh berulang-ulang sih jelas aku jawab gabisa sembuh," kata pemilik akun Twitter @s***0.
"Selingkuh tuh ngasih adrenalin beda, endorphinnya berlebih karena sensasi tantangannya dan merasa lebih (keren, pinter, ok, cerdas dll). Bisa aja sekarang nyesel, lain waktu siapa yang tau," sambungnya.
Sedangkan, ada warganet yang merasa selingkuh bisa disembuhkan. Meskipun, kebiasaan selingkuh membutuhkan waktu lama untuk sembuh.
"Bisa (sembuh), bokap gw contohnya. Tpi butuh waktu lama dan tamparan yg keras bgt. Yg ga bisa sembuh itu, kepercayaan. Nyokap gw ttp curiga sma bokap gw smp sekarang," ujar seorang warganet.
Advertisement
Bisa Tak Lagi Selingkuh, Bila Perlu Minta Bantuan Pihak Profesional
Berbicara soal perselingkuhan, para pakar mengatakan bila memang seseorang memiliki niat untuk setop melakukannya. Maka tak akan lagi ia melakukan hal tersebut.
Ahli hubungan asal Amerika Serikat, Susan Winter, keinginan untuk berubah harus faktor utama dalam memperbaiki kebiasaan selingkuh. Tanpa adanya dorongan dari dalam dirinya sendiri, semua usaha akan menjadi sia-sia.
Jika merasa kurang, bisa mencari bantuan dari pihak profesional. “Untuk mencari inti permasalahannya dan berkomitmen menyembuhkan obsesi selingkuh tersebut,” kata Winter seperti dikutip Elite Daily.
Ahli hubungan, Damona Hoffman, menyetujui pendapat Winter tersebut. Dengan bekerja sama dengan pihak profesional, penyebab kebiasaan selingkuh bisa terungkap. Sehingga, bisa dilakukan upaya yang tepat untuk menyetopnya.
“Penting untuk memahami pendorong kebiasaan ini dan mengapa hubungan menjadi semakin rusak bila Anda melakukannya. Hal ini perlu ditangani dari akarnya,” jelas Hoffman.
Berlatih Bersikap Terbuka
Salah satu cara untuk keluar dari kebiasaan selingkuh adalah terbuka dengan pasangan. Tidak hanya mengurangi kemungkinan selingkuh tapi juga baik untuk membangun kepercayaan dengan pasangan yang sudah hilang.
“Berbagi jadwal dan komunikasikan ke mana Anda akan pergi dengan pasangan. Sangat penting untuk membangun kepercayaan kembali. Hal itu bisa membutuhkan waktu yang lama. Mulailah dengan berterus terang dan membuktikan perkataan dengan tindakan,” kata Hoffman.
Advertisement