Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, perusahaan produsen Barbie, Mattel, mengumumkan boneka Barbie keluaran terbaru pada Selasa, (25/04/2023). Boneka Barbie baru tersebut mencuri perhatian warganet lantaran didesain sebagai Barbie dengan down syndrome.
Bekerja sama dengan National Down Syndrome Society (NDSS), Mattel memproduksi boneka tersebut sebagai boneka Barbie penyandang down syndrome pertama, seperti melansir ABC News.
Advertisement
Seorang juru bicara NDSS sekaligus penyandang disabilitas down syndrome, Kayla McKeon, mengungkap bahwa ia diajak oleh Mattel untuk mendesain boneka tersebut.
“Melalui boneka Barbie ini, aku ingin menampilkan kemampuan seseorang dengan down syndrome,” ungkap perempuan tersebut kepada Good Morning America.
Lebih lanjut, ia mengaku sangat senang kini ada boneka Barbie yang merepresentasikan dirinya.
“Aku tak sabar melihat teman-temanku memiliki boneka yang mirip denganku,” ujarnya.
Sesuai Ciri Fisik Down Syndrome, Tubuh Barbie Tidak Terlalu Tinggi
Pendiri NDSS, Kandi Pickard mengungkap, NDSS mengupayakan desain Barbie yang sesuai dengan ciri fisik down syndrome pada umumnya.
Menurutnya, hal ini dapat terlihat dari tinggi badan boneka Barbie tersebut. “Kalian bisa melihat bahwa tinggi badan boneka ini lebih pendek, mirip dengan orang-orang penyandang down syndrome,” katanya.
Tak hanya itu, ciri fisik juga tampak pada mata Barbie yang berbentuk menyerupai kacang almond (almond eyes).
“Kalian juga bisa melihat mata yang berbentuk almond, jarak di hidungnya,” lanjut Kandi.
Bermula dari Permintaan Komunitas Down Syndrome
Berdasarkan pernyataan Kandi, peluncuran boneka ini bermula dari permintaan komunitas down syndrome.
“Aku harus mengatakan bahwa komunitas down syndrome telah meminta adanya Barbie dengan down syndrome, dan Mattel mendengarkan. Kami merasa terwakili dalam komunitas kami," ungkapnya.
Menurutnya, memiliki down syndrome atau tidak, boneka Barbie tersebut cocok untuk semua kalangan.
"Baik Anda memiliki down syndrome, maupun Anda mengenal seseorang dengan down syndrome, ataupun ini adalah pertama kalinya Anda mendengar tentang down syndrome, Barbie ini cocok untuk Anda,” dia menambahkan.
Kini, Kandi mengatakan bahwa komunitas down syndrome sangat bersyukur atas kerja sama ini.
“Ini sangat berarti bagi komunitas kami yang untuk pertama kalinya bisa bermain dengan boneka Barbie yang mirip dengan mereka. Barbie ini berfungsi sebagai pengingat bahwa kita tidak boleh meremehkan kekuatan representasi. Ini adalah langkah maju yang besar untuk inklusivitas,” ujar Kandi.
Advertisement
Warganet Salut, Ungkap Barbie Tampak Imut
Beberapa warganet di media sosial turut senang dan salut atas keluaran boneka ini. Tak hanya itu, warganet lainnya juga menyatakan Barbie down syndrome ini dibuat dengan imut.
“Salut. Mattel dan Barbie sangat baik karena telah memproduksi ini,” @c****hyoats berkomentar.
“Aw. Dia dirancang dengan sangat baik,” kicau akun @****bia.
“Awww. Dia sangat imut!” @folk****anwood menambahkan.
Boneka Barbie Penyandang Disabilitas Lainnya Telah Ada
Sebelumnya, merek Barbie telah mengeluarkan boneka penyandang disabilitas lainnya. Misalnya, Barbie dengan alat bantu dengar, vitiligo, kaki palsu dan kursi roda.
Tujuannya, tak lain agar makin banyak anak-anak penyandang disabilitas yang dapat melihat diri mereka dalam boneka Barbie.
Mattel melaporkan, boneka Barbie dengan kondisi lainnya juga akan dirilis tahun ini. Barbie yang akan dikeluarkan termasuk boneka yang memakai kawat gigi dan boneka Ken dengan kaki palsu.
Boneka Barbie Beragam sebagai Bentuk Dukung Inklusivitas
Boneka Barbie penyandang down syndrome ini termasuk dalam kategori Barbie Fashionistas. Ini adalah tempat merek Barbie memberikan keragaman dan inklusi paling banyak. Sudah lebih dari 175 ragam Barbie telah diperkenalkan.
Keragaman ini terlihat dari berbagai warna kulit, warna mata, warna dan tekstur rambut, tipe tubuh, ragam disabilitas, dan mode untuk dipilih.
Merek Barbie terus menginspirasi anak-anak untuk menemukan boneka yang mewakili perasaan mereka.
Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala Global Barbie dan Boneka Mattel, Lisa McKnight, mengatakan bahwa pihaknya sepenuh hati percaya pada pentingnya representasi.
“Kkami berkomitmen untuk terus memperkenalkan boneka yang menampilkan berbagai warna kulit, tipe tubuh, dan disabilitas. Untuk mencerminkan keragaman yang dilihat anak-anak di dunia sekitar mereka,” pungkas Lisa.
Advertisement