Cegah Lonjakan Covid-19 di Jakarta Usai Libur Lebaran Idul Fitri, yang Bergejala Segera Lakukan PCR

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengimbau seluruh pemudik yang kembali yang ke Ibu Kota untuk melakukan swab antigen, PCR, atau isolasi mandiri jika mengalami gejala Covid-19. Upaya itu dilakukan untuk mencegah lonjakan kasus subvarian Arcturus.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 26 Apr 2023, 15:30 WIB
Tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Menteng melakukan tes usap antigen dan PCR gratis kepada warga saat Swab Seru Keliling di Masjid Jami Assuhaimiah, Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (9/9/2021). Program ini diharapkan dapat memutus penularan COVID-19 dari pasien tanpa gejala. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengimbau seluruh pemudik yang kembali yang ke Ibu Kota untuk melakukan swab antigen, PCR, atau isolasi mandiri jika mengalami gejala Covid-19. Upaya itu dilakukan untuk mencegah lonjakan kasus subvarian Arcturus.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta dr. Ngabila Salama mengatakan, antisipasi puncak kasus Arcturus paling efektif adalah dengan deteksi dini. Maka dari itu, warga yang bergejala Covid-19 harus segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

"Upaya penyebaran virus yang masif terutama pasca libur hari raya dan antisipasi persiapan puncak gelombang kasus Arcturus dilakukan dengan melakukan deteksi dini. Segera lakukan antigen atau PCR," kata Ngabila dalam keterangannya, Rabu (26/4/2023).

Adapun gejala yang dimaksud Ngabila adalah seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, demam, dan mata merah. Bagi yang mengalami gejala tersebut atau berkontak erat dengan pasien positif Covid-19, bisa melakukan pemeriksaan gratis di Puskesmas.

"Gratis untuk yang bergejala atau kontak erat kasus positif," tambah Ngabila.

Meski demikian, Ngabila menegaskan bahwa warga yang tak bergejala tak perlu melakukan PCR ataupun isolasi mandiri pasca liburan lebaran Idul Fitri.

"Ini (swab antigen, PCR, atau karantina mandiri di rumah) sudah enggak perlu lagi. Yang penting kalau bergejala atau kontak erat, PCR gratis ke puskesmas kecamatan terdekat di Jakarta," jelas Ngabila.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa situasi Covid-19 di Jakarta dalam sepekan terakhir sudah sangat terkendali. Kasus positif dan kematian juga cenderung menurun.

"Namun, angka testing PCR menurun karena libur hari raya," kata Ngabila.

 


Jelang Idul Fitri Kasus Covid-19 Sempat Meningkat

Sebelumnya, kasus Covid-19 di Indonesia meningkat menjelang hari raya Idul Fitri 1444 H. Per Selasa (18/4/2023) kemarin, terjadi penambahan 1.343 kasus positif.

Padahal, pada Senin (17/4/2023), kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah sebanyak 725.

Dari jumlah peningkatan kasus tersebut, DKI Jakarta menjadi provinsi yang menyumbang kasus terbanyak dengan total 543. Disusul oleh Jawa Barat dengan total 235 kasus dan Jawa Timur dengan total 183 kasus.

Terkait hal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengimbau warga untuk selalu disiplin menggunakan masker untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di periode hari raya. Penggunaan masker ini diharapkan dilakukan bagi warga yang sedang sakit atau di situasi ramai seperti perjalanan mudik.

“Disiplin bermasker terutama saat sedang sakit atau tidak enak badan, bertemu orang sakit, dan di transportasi umum atau perjalanan mudik,” kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta dr Ngabila Salama dalam pesan singkat, Rabu (19/4/2023).

Selain itu, Ngabila juga mengimbau warga Jakarta untuk selalu menjaga stamina dengan makan dan istirahat yang cukup.

"Menjaga stamina baik dengan makan, tidur, istirahat cukup, jangan kecapekan, dan tidak stress," tambah Ngabila.

 

Reporter: Lydia Fransisca/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya