Pengedar Narkoba Berpura-Pura Menjadi Ibu Muda dengan Mendandani Kucingnya Menggunakan Baju Bayi

Ketika petugas polisi menghentikan seorang wanita di pinggiran Nizhny Tagil, mereka menyadari bahwa ada sesuatu yang bergerak di dalam kereta dorong. Apa itu? yuk simak ceritanya.

oleh Linda Sapira diperbarui 26 Apr 2023, 20:40 WIB
Pengedar narkoba mendandani kucingnya menggunakan pakaian bayi (Tangkapan layar dari website odditycentral.com)

Liputan6.com, Krasnoyarsk - Petugas polisi di Nizhny Tagil, Rusia menyadari bahwa ada sesuatu yang bergerak di dalam kereta dorong milik seorang wanita muda. Meski itu kereta yang seharusnya berisi bayi, namun mereka yakin itu bukanlah bayi.

Tidak ada kepala yang keluar dari dorongan tersebut, kemudian para polisi pun memutuskan untuk melihatnya lebih dekat.

Saat dicheck, alangkah terkejutnya mereka ketika menemukan seekor kucing di dalamnya, bukan anak kecil.

Mengutip dari odditycentral.com, Rabu (26/4/2023), rupanya, ini adalah upaya si wanita muda untuk melakukan pengedar narkoba.

Foto dan video yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri Rusia menunjukkan kucing itu mengenakan topi bayi, onesie, sepatu bot kecil, dan bahkan popok. Tapi yang paling mengejutkan semua orang adalah betapa tenangnya kucing itu meskipun pakaiannya tidak biasa, sepertinya dia telah dilatih untuk hal ini.

Irina Volk mengklaim bahwa bersama dengan kucing itu, petugas polisi menemukan beberapa paket kecil di dalam pakaian bayi yang berisi 170 gram total sabu.

Rupanya, paket narkoba ini kemudian akan disebarkan ke seluruh kota.

Tersangka saat ini ditahan dan menunggu vonis dijatuhkan. Tidak ada berita tentang bagaimana keadaan kucing tersebut.

 


Hindari Polisi, Bandar Narkoba Jalani Operasi Plastik Sampai Mirip Orang Korea

Ilustrasi Narkoba (Istimewa)

Bagi pengedar narkoba, segala cara dilakukan untuk menghindari polisi mulai dari berpura-pura menjadi ibu muda dengan mendandani kucingnya menjadi bayi, hingga melakukan oprasi plastik di wajahnya, seperti seorang bandar narkoba di Thailand yang ditangkap oleh polisi setelah menjalani dua bulan pengejaran pada Jumat, 24 Februari 2023. 

Dalam penangkapan bandar narkoba ini ada cerita menarik, pasalnya gembong narkoba yang merupakan pria 25 tahun ini sulit dikenali oleh polisi wajahnya.

Ternyata wajahnya yang telah berubah ini sudah mengalami beberapa kali operasi plastik hingga berubah dari wajah aslinya, penampilannya ini malah seperti pria Korea Selatan. Selain itu ia mengubah namanya menjadi Jimin Cheong.

Padahal, nama asli dari bandar narkoba ini adalah Sarahat. Dari foto awal yang terlihat bahwa bandar narkoba jenis MDMA dan pil ekstasi ini terlihat gemuk. Namun dalam foto terbarunya sudah memiliki bentuk wajah yang sangat berbeda.

Baca selemgkapnya di sini... 


BNN Kepri: Kurir Lokal Suka Dibodoh-bodohi Bandar Narkoba Luar Negeri

Kurir lokal kerap menjadi pion yang digunakan bandar besar dari luar negeri untuk memasukkan narkoba ke Indonesia. Provinsi Kepri yang berada di lintas batas negara menjadi 'jalur surga' untuk memasukan narkoba ke Indonesia. (Liputan6.com Ajang Nurdin)

Berbicara mengenai narkoba, Indonesia belum bebas dari narkoba. Negara ini masih menjadi pasar terbesar peredaran segala jenis narkoba, termasuk permainan sindikat internasional yang menyelinap melalui Provinsi Kepri.

Kepala BNNP Kepri Brigjen Pol Henry Parlinggoman Simanjuntak sendiri mengungkap fakta yang mencengangkan, sekitar 0,3 persen masyarakat produktif di Kepri mengonsumsi narkoba.

"Ada sekitar 0,3 persen dari penduduk di Kepri belum lepas dampak narkoba," katanya.

Yang lebih parah, Provinsi Kepri yang berada di lintas batas negara menjadi 'jalur surga' untuk memasukan narkoba ke Indonesia. Para bandar narkoba dari luar sering memanfaatkan kurir dari masyarakat Kepri atau pekerja migran yang kembali dari negeri orang.

"Jalur masuk ke Indonesia dari Kepri, para kurir ini dimanfaatkan, kita dibodoh-bodohi bandar narkoba dari luar," kata Henry.

Henry mengaku selama ini BNN Kepri belum mampu bekerja secara optimal dalam menjalankan tugas, alasannya klasik, terbatasnya sarana dan prasarana juga sumber daya manusianya.

"Harapan saya ke komisi III pemerintah kepada Polda dilengkapi sarana angkut yang betul-betul memadai biar bisa dimanfaatkan dan bersinergi," kata Henry.

Baca selengkapnya di sini... 


Bandar Narkoba di Bone Bebas Usai Diduga Bayar Rp10 Juta Kepada Polisi

Sabu-sabu. Ilustrasi: Dwiangga Perwira/Kriminologi.id

Selain itu, seorang bandar narkoba bernama Jibe dikabarkan dibebaskan oleh polisi usai membayar Rp10 juta. Jibe sebelumnya diketahui ditangkap oleh polisi yang mengaku sebagai anggota Polda Sulsel di Jalan Sungai Walanae, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada Rabu, 28 Maret 2023.

Dugaan bandar narkoba dibebaskan oleh polisi usai membayar sejumlah uang itu dibenarkan oleh Ilham, Ketua RT di Kelurhan Pompanua, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone. Ilham mengatakan bahwa dirinya sendiri yang menjemput Jibe usai salah satu warganya itu ditangkap dan dibebaskan oleh polisi.

"Iya benar, ditangkap polisi tapi dilepas itu Jibe. Dia wargaku, saya sendiri jemput di polisi itu," kata Ilham kepada wartawan.

Ilham juga membenarkan bahwa Jibe sebelumnya ditangkap oleh aparat kepolisian yang mengaku sebagai anggota dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel. Ilham mengaku melihat Jibe dibawa menggunakan sepeda motor oleh polisi tersebut. 

Saat itu, lanjutnya, Ilham tengah duduk bersama seorang anggota polisi bernama Faisal. Melihat Jibe dibawa menggunakan sepeda motor oleh polisi berpakaian preman, Faisal pun sempat berusaha menolong Jibe. 

Baca selengkapnya di sini... 

Infografis Artis Terjerat Kasus Narkoba (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya