Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu ini ditutup naik. Kenaikan nilai tukar rupiah hari ini ditopang minat investor yang masih tinggi untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN).
Pada Rabu (26/4/2023), nilai tukar rupiah ditutup menguat 103 poin atau 0,69 persen ke posisi 14.836 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.939 per dolar AS.
Advertisement
"Sentimen positif adalah minat yang masih tinggi pada SBN, imbal hasil obligasi 10 tahun kembali turun ke 6,622 persen," kata analis DCFX Futures Lukman Leong, di Jakarta, Rabu.
Ia menuturkan investor banyak memburu SBN sebagai investasi dengan tingkat pengembalian yang menarik dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang masih relatif lebih kuat dan cadangan devisa yang akan terus meningkat.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5,1 persen pada triwulan II 2023 dibanding periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), setelah perkiraan 5 persen (yoy) pada kuartal I tahun 2023.
Dengan perkiraan itu, secara keseluruhan tahun 2023 perekonomian domestik kemungkinan akan tumbuh bias ke atas pada proyeksi BI dalam rentang 4,5 persen (yoy) sampai 5,3 persen (yoy) atau tepatnya kemungkinan sekitar 5,1 persen (yoy).
Perkiraan keseluruhan tahun tersebut seiring dengan perekonomian Indonesia yang semakin menggeliat lebih baik berkat konsumsi swasta yang lebih kuat, kinerja ekspor lebih kuat, dan investasi khususnya non bangunan yang bagus.
Rupiah pada pagi hari dibuka naik ke posisi 14.878 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 14.821 per dolar AS hingga 14.931 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu menurun ke posisi 14.882 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya 14.855 per dolar AS.
Rupiah Menguat 1,38 Persen hingga 17 April 2023
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat sebesar 1,38 persen hingga 17 April 2023 jika dibandingkan dengan level akhir Maret 2023. Penguatan nilai tukar rupiah ini terjadi karena kuatnya aliran modal asing yang menyerbu ke Indonesia.
"Penguatan ini didorong kuatnya aliran masuk modal asing di investasi portfolio," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dikutip dari Antara, Selasa (18/4/2023).
Aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio pada kuartal I 2023 yang mencatat net inflows sebesar USD 4,7 miliar. Aliran masuk modal asing ke investasi portfolio terus berlanjut pada April 2023 yang hingga 14 April 2023 mencatat net inflows senilai USD 1,2 miliar.
Perkembangan positif di aliran masuk modal asing sejalan dengan dampak meredanya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah kondisi ekonomi domestik yang terus membaik seperti pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inflasi yang rendah, serta imbal hasil aset keuangan yang menarik.
Dibanding level akhir Desember 2022, nilai tukar rupiah pada 17 April 2023 menguat 5,26 persen (year-to-date/ytd), lebih tinggi dibandingkan dengan apresiasi rupee India sebesar 0,93 persen (ytd), baht Thailand sebesar 0,71 persen (ytd), dan depresiasi peso Filipina sebesar 0,22 persen.
Advertisement
Rupiah Diharap Terus Menguat
Ke depan, Perry memperkirakan kurs Garuda terus menguat sejalan dengan surplus transaksi berjalan dan berlanjutnya aliran masuk modal asing dipengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang tinggi, inflasi yang rendah, serta imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik.
Bank Sentral akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) dan memitigasi risiko rambatan ketidakpastian pasar keuangan global terhadap kurs rupiah.
"Kebijakan tersebut diperkuat dengan pengelolaan devisa hasil ekspor melalui implementasi term deposit valas devisa hasil ekspor sesuai dengan mekanisme pasar," ucap dia.