Liputan6.com, Jakarta - Bagi para pemilik kucing, menebak perilaku hewan berbulu satu ini bisa jadi hal yang menantang. Apalagi untuk menebak apakah anak bulu (anabul) stres atau tidak.
“Sebagai hewan mangsa, kucing ahli dalam berpura-pura,” kata seorang konsultan perilaku kucing di San Francisco, Dilara Goksel Parry.
Advertisement
Oleh karena itu, penting untuk berlatih dan mempelajari bahasa tubuh kucing. Tujuannya, agar pemilik dapat mencari tahu hal yang mengganggu kucing.
“Pemilik kucing harus dapat menerima semua informasi yang diberikan kucing melalui ekspresi dan bahasa tubuh mereka—ketegangan di tubuh, ukuran pupil, gerakan dan arah telinga, vokalisasi, dan sebagainya,” tambah wanita yang berpraktik di Feline Minds tersebut kepada PetMD.
Ketika telah mengetahui penyebabnya, tentu para pemilik anabul tidak mau tinggal diam. Namun, perlu diingat, menenangkan kucing yang stres tidak bisa sembarangan.
Sediakan Waktu dengan Anabul, Tetapi Jangan Ganggu
Berbeda seperti manusia yang mencari kenyamanan dan suka dipeluk ketika sedih, banyak kucing justru tidak suka dipegang saat stres, mengutip Parry.
“Ini mungkin kesalahan paling umum yang kami lihat, bahwa pemilik kucing terburu-buru dan mencoba mengelus atau mengambil kucing yang sedang stres,” ujarnya.
Seorang konsultan perilaku kucing lainnya, Ingrid Johnson, mengungkap bahwa kucing yang stres membutuhkan waktu berjam-jam untuk ingin dipegang.
“Kucing membutuhkan waktu berjam-jam untuk turun dari keadaan tinggi dan terangsang dengan sentuhan. Jadi, penting untuk memberi mereka ruang,” tuturnya.
Dengan begitu, para pemilik anabul dapat menyediakan waktu untuknya, sambil memperhatikan gerak-geriknya saja.
“Hanya berbicara dengan mereka atau bahkan bernyanyi juga dapat membantu,” lanjut Johnson.
Bersabar dengan Kucing
Perlahan tapi pasti adalah kata kunci yang tepat saat menenangkan kucing stres. Menurut Parry, para pemilik anabul tak disarankan untuk terburu-buru membuat kucing terbiasa dengan pemicu stres.
“Jika itu adalah pemicu stres jangka pendek — seperti teman Anda datang pada sore hari dan membawa anjingnya, atau proyek rumah di sebelah yang berisik sepanjang hari, jangan repot-repot mencoba membuat kucing terbiasa dengannya,” katanya.
Lebih lanjut, Parry mengungkap bahwa adaptasi akan memakan waktu lebih lama bagi kucing.
Dalam situasi seperti itu, dia menyarankan untuk menempatkan kucing di ruang aman dengan barang-barang kebutuhannya sementara.
Sediakan Ruangan Nyaman, Pilih Tempat Tersembunyi atau Tinggi
Johnson membeberkan, banyak kucing bisa takut dengan ruang terbuka yang luas. Jadi, pastikan kucing memiliki tempat yang nyaman untuk beristirahat saat stres.
“Beberapa kucing lebih suka tinggal di semak-semak, jadi mereka suka bersembunyi dan berada di bawah benda-benda,” katanya.
Ia juga mencatat, beberapa kucing merasa nyaman ketika berada di ketinggian. “Sediakan salah satu atau kedua jenis ruang — pohon kucing atau tempat tidur yang ditinggikan agar kucing dapat vertikal dan mengamati area tersebut, serta ruang tersembunyi,” sarannya.
Advertisement
Pastikan Kebutuhan Dasar Anabul Mudah Terjangkau
Parry menganjurkan untuk memastikan kebutuhan dasar kucing dapat mudah terjangkau oleh mereka.
“Beri kucing hal-hal yang mereka butuhkan di tempat yang mereka rasa paling nyaman,” katanya.
“Jika kucing cukup banyak tinggal di kamar tidur utama Anda dan mereka terlalu takut untuk keluar, taruhlah kotak kotoran dan makanan mereka di dekat kamar,” ia melanjutkan.
Menurutnya, menempatkan barang-barang penting kucing di ruangan yang berjauhan dapat memperparah stres. “Jadi perhatikan baik-baik preferensi kucing Anda,” ujar Parry.
Biarkan Kucing Menyebarkan Aromanya
Johnson menyatakan, salah satu cara kucing menghibur diri adalah dengan meninggalkan aroma mereka di berbagai tempat.
“Kucing melakukan banyak hal untuk menghibur diri mereka sendiri, seperti meninggalkan aroma mereka dengan menggosok wajah mereka,” jelasnya.
“Mereka merasa nyaman untuk dapat memberi ‘pesan’ ke mana-mana,” ia menambahkan.
Pasang Musik yang Lembut dan Menenangkan
Sama seperti aroma, kucing sangat sensitif terhadap kebisingan. Terutama jika pemicu kucing stres adalah suara keras, seperti proses konstruksi, tangisan bayi, kebisingan lalu lintas, dan lainnya.
Dengan begitu, memberikan suara alternatif yang pelan dan menenangkan adalah pilihan yang patut dicoba.
"Belum ada banyak penelitian tentang musik atau suara yang berkaitan dengan menenangkan kucing, tetapi seseorang dapat mencoba musik klasik yang lembut yang menyenangkan, lalu amati bagaimana kucing merespons," ucap Parry.
Bermain dengan Kucing Saat Ia Siap
Bermain bukanlah pilihan yang baik untuk kucing yang sedang sedih. Namun, ketika ia sudah siap, ini bisa menjadi cara yang baik untuk mengatasi stres kronis pada kucing.
“Bermain dapat mengurangi stres pada kucing dan dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka, terutama di tempat yang sebelumnya diasosiasikan dengan rasa takut,” Johnson menerangkan.
Advertisement