Liputan6.com, Jakarta - Free Fire SEA Invitational (FFSI) siap gelar pada 12-28 Mei 2023. Kompetisi yang mengusung tema Light Your Fire ini akan mempertemukan 18 tim terbaik dari kawasan MCPS (Malaysia, Kambodja, FIlipina, dan Sri Lanka), Indonesia, Vietnam, Eropa, dan Timur Tengah serta Afrika.
Dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (27/4/2023), kompetisi ini menyediakan total prize pool senilai USD 300.000. Turnamen FFSI 2023 ini akan dibagi menjadi dua babak, yakni babak Group Stage pada 12-21 Mei 2023 dan Grand Finals pada 26-28 Mei 2023.
Advertisement
Pada FFSI kali ini, Indonesia akan diwakili oleh Genesis Dogma SF, First Raiders Eclipse, Morph Team, dan G Arsy Aphrodite. Mereka merupakan top 4 di Free Fire Master League Season 7.
Nantinya, pada babak Group Stage, 18 tim Free Fire akan dibagi dalam tiga grup yang berisi enam tim. Pada fase ini, setiap tim akan memainkan total 24 round pertandingan.
Pembagian grup akan dilakukan melalui proses Drawing pada 7 Mei 2023. Aturan dalam pembagian grup ini adalah juara dan runner-up dari wilayah yang sama tidak boleh tergabung dalam satu grup, serta setiap grup tidak boleh memiliki lebih dari dua tim dari wilayah yang sama.
Setelahnya, 12 tim yang berhasil lolos dari Group Stage akan bertarung di Grand Finals pada 26 hingga 28 Mei 2023. Di Grand Finals, seluruh tim esports akan bertanding sebanyak 6 round per hari untuk memperebutkan gelar juara FFSI perdana di 2023.
Seluruh pertandingan dari turnamen ini akan ditayangkan di YouTube. Adapun pertandingan akan ditayangkan mulai pukul 19.00 WIB untuk setiap matchday.
Untuk mengetahui daftar lengkap 18 tim Free Fire yang akan bertanding di babak Group Stage FFSI, berikut ini informasi lengkapnya :
1. Genesis Dogma SF (ID)
2. First Raiders Eclipse (ID)
3. Morph Team (ID)
4. G Arsy Aphrodite (ID)
5. EArena (TH)
6. EVOS.Phoenix (TH)
7. Magic Esport (TH)
8. FW Esports (TH)
9. Team Flash (VN)
10. SBTC Esports (VN)
11. P Esports (VN)
12. Eagle Esport (VN)
13. Expand (MCPS)
14. Farang Esports (MCPS)
15. Vastomundo (EU)
16. ALPHA (MEA)
17. RZX x Legacy (PK)
18. LGDS (TW)
Genesis Dogma SF Juara FFML Season 7, Siap Jadi Wakil Indonesia di Free Fire SEA Invitational
Sebelumnya, Genesis Dogma SF keluar sebagai juara dari turnamen esports Free Fire Master League atau FFML Season 7.
Dalam Grand Finals di Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu (16/4/2023), Genesis Dogma SF meraih gelar juara usai meraup 72 poin dalam enam ronde pertandingan.
Kemenangan ini dicetak dengan skor didapatkan oleh Genesis Dogma SF, hanya unggul tipis 1 poin dari First Raiders Eclipse di posisi kedua.
Dengan kemenangan ini, Genesis Dogma SF pun mencetak sejarah sebagai tim komunitas pertama dari online qualifier, yang berhasil menjadi juara di seri FFML.
McGirt Lamberth Robert Uniplaita, Manager Genesis Dogma SF mengatakan, proses perjalanan mereka dari online qualifier, melaju ke babak Grand Finals, dan menjadi juara FFML Season 7, adalah sesuatu yang tidak ternilai.
"Kemenangan ini menjadi bukti bahwa perjuangan tidak pernah sia-sia, bahwa semua orang bisa menjadi juara," kata McGirt, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (18/4/2023).
Berkat raihan ini, Genesis Dogma SF akan melaju ke kompetisi Free Fire di tingkat yang tinggi, yaitu Free Fire SEA Invitationals.
Selain itu, First Raiders Eclipse, Morph Team, dan G Arsy Aphrodite sebagai juara 2, 3, dan 4 FFML musim ini, juga akan menemani Genesis Dogma SF sebagai perwakilan tim dari Indonesia di Free Fire SEA Invitational.
Advertisement
Para Pemain Genesis Dogma SF
Sementara itu, juara bertahan SES Alfaink gagal mempertahankan gelarnya setelah dipulangkan di posisi delapan dengan total 52 poin.
Di sisi lain, EVOS Divine yang menjadi master di Fase Liga FFML Season 7, juga dipaksa duduk di posisi ke-4 klasemen. Kedua mantan juara FFML musim lalu ini pun gagal berlaga di Free Fire SEA Invitationals yang akan digelar bulan Mei 2023.
Genesis Dogma SF sendiri belum genap berusia satu tahun. Namun, para pemainnya sudah malang melintang di berbagai kompetisi selama sekitar tiga tahun terakhir.
Genesis Dogma SF berisi Rizky Andry Kaesang (GDKikyyySF) sebagai Captain, Fidelio Christo Mumu (GDdelssSF) & Ervianza Shaputra (GDErvianzaSF) sebagai Rusher, Yosua Elia Pessak (GDYossSF) sebagai Grenadier, dan Jorgy Hermansyah Djafar (GDBorgayz).
Sementara sebagai pelatih atau coach, ada Diaz Adi Nugraha (GDYazzSF). Di babak kualifikasi, tim ini bahkan belum memiliki coach. Jabatan itu baru ada setelah GDBorgayz bergabung jelang FFML Season 7 dimulai.
Tampil Sebagai Kuda Hitam
GDBorgayz pun kemudian turun sebagai pemain seiring jalannya pertandingan, lalu bertukar posisi dengan GDYazzSF yang menjabat sebagai coach.
Tim yang mayoritas diisi oleh para pro player dari Sulawesi Utara ini akhirnya tampil sebagai kuda hitam, dengan lolos ke partai puncak setelah mengamankan posisi ke-12, alias tiket terakhir ke Grand Finals.
Di Grand Final FFML Season 7, Genesis Dogma SF berhasil meraih 1 Booyah pada round ke-2. Meski hingga akhir hanya mendapatkan satu, tapi mereka dapat konsisten dengan mengutamakan poin dari placement.
Mereka mencatatkan poin placement tertinggi di laga Grand Finals dengan 40 poin. Dengan tambahan 31 poin eliminasi–tertinggi ke-3 di Grand Finals, Genesis Dogma SF akhirnya merengkuh gelar juara.
(Dam/Isk)
Advertisement