Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (Capres) yang diusung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono usai Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP di Sleman, Yogyakarta.
"Setelah musyawarah dan diskusi mendalam, dengan mengucap Bismilah, PPP memutuskan Bapak Haji Ganjar Pranowo sebagai calon presiden Indonesia pada Pemilu 2024," kata Mardiono diiringi suasana hujan saat jumpa pers di Sleman, Yogyakarta, Rabu (27/4/2023).
Advertisement
Sebelum deklarasi, Mardiono sempat memberi sinyal soal siapa sosok yang akan diumumkan sebagai capres dari PPP. Menurut dia, sosok itu sudah disepakati oleh mayoritas kader PPP.
"Insyaallah keputusan pengurus harian dan keputusan majelis partai merupakan satu presentasi 80 persen barangkali dapat diputuskan dalam rapimnas," jelas dia
Mardiono mengungkapkan sejumlah alasan PPP mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres di Pemilu 2024 mendatang. Kendati Ganjar merupakan kader PDIP.
"PPP yakin, seyakin-yakinnya dengan kultur keluarga NU beliau, pasti (Ganjar) memiliki visi yang hampir sama dengan PPP. Semoga Indonesia yang didambakan oleh umat dan para pendiri bangsa ini dapat menjadi negeri Baldatun Toyyibatun Warabbun Gofur," kata Mardiono.
Dia menambahkan, secara dinamis, Ganjar Pranowo diyakini dapat membuat Indonesia semakin kuat dan mensejahtera rakyat. Selain itu, PPP memandang kapasitas, integritas dan akseptabilitasnya sangat layak untuk menduduki posisi sebagai pemimpin bangsa.
"Dukungan popularitas dan elektabilitas telah dibuktukan berbagai lembaga survei dengan menempatkan posisi teratas bila di bandingkan dengan tokoh lainnya," jelas Mardiono.
Selain itu, secara historis Ganjar Pranowo merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan PPP.
Sebab diketahui, mertua Ganjar adalah Almarhum Achmad Musadik Supriyadi yang pernah menjabat sebagai Ketua DPC PPP Purbalingga selama empat periode pada 1973-1991, lima periode menjabat sebagai DPRD Kabupaten, dan satu periode Anggota MPR RI dari PPP.
"Hingga saat ini rumah beliau juga masih digunakan sebagai Kantor Cabang PPP di Kabupaten Purbalingga," ungkap Mardiono.
Tidak hanya itu, sambung Mardiono, kakak ipar Ganjar yaitu Nurul Hidayah, saat ini juga menjabat sebagai Ketua DPC PPP Purbalingga, sekaligus Anggota Fraksi PPP DPRD Jawa Tengah.
KIB Terancam Bubar?
Partai Golkar angkat bicara soal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024. Golkar pun menegaskan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibangun bersama PPP dan PAN, tak akan bubar.
"Bagi kami, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tetap tak akan bubar," kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Rabu (26/4/2023).
Menurut dia, Partai Golkar dan PAN masih sejalan dan konsisten dengan kesepakatan yang telah dibangun bersama yakni, mengedepankan politik gagasan dan ide. Terlebih, kata Ace, KIB masih bisa mencalonkan capres sendiri.
"Partai Golkar dengan PAN masih tetap memenuhi untuk persyaratan presidential treshold. Jadi jika PPP telah memiliki kebijakan sendiri, tak mengurangi kecukupan tiket Pilpres 2024 dari KIB," jelasnya.
Kendati begitu, Ace menyampaikan setiap partai politik memiliki kebijakan masing-masing dalam menentukan capres. Untuk itu, dia menyebut pengusungan Ganjar Pranowo oleh PPP merupakan kebijakan internal mereka.
"Termasuk Partai Golkar juga masih konsisten dengan Pak Airlangga Hartarto sebagai Capres dari Golkar," ucap Ace.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi juga turut menanggapi sikap PPP yang resmi mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden yang diusung untuk Pemilu 2024.
Viva mengakui, PAN menyambut baik keputusan PPP mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres untuk Pemilu 2024. Bahkan, kata dia, PPP sudah berkomunikasi dengan PAN maupun Golkar sebagai partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"PAN merasa gembira karena PPP telah mengumumkan mas Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang diusung di Pilpres 2024," kata Viva dalam keterangan tertulis, Rabu (26/4/2023).
"PPP sebelumnya telah melakukan komunikasi dan diskusi dengan PAN dan Golkar karena masih di KIB tentang rencana pengumuman penetapan capres. PAN menghormati keputusan PPP tersebut," sambungnya.
Viva mengungkapkan, besok Kamis 27 April 2023, Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hasan akan bertemu dengan Ketum PPP Mardiono di kediaman Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk membahas sejumlah hal, termasuk terkait Pipres 2024.
"Agenda yang dibahas di antaranya soal kebijakan pilpres dan tantangan bangsa ke depan. Untuk tempat silaturahmi, tuan rumahnya adalah Golkar," kata dia.
Senada, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno menyampaikan, pertemuan para ketum parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) besok, tidak hanya sekedar membahas posisi masing-masing parpol dalam mengusung capres-cawapres.
Tetapi, lanjut Eddy juga akan dibahas perihal kelanjutan pembentukan Koalisi Kebangsaan yang digagas beberapa waktu yang lalu di Kantor DPP PAN yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Nah ini kita akan melakukan pembahasan tersebut. Dan pembahasan tersebut akan dilaksanakan berdasarkan sebuah konsep kebersamaan untuk mencapai sebuah tujuan, cita-cita bersama untuk mencapai musyawarah, mufakat dalam mengusung capres dan cawapres di 2024 mendatang," kata Eddy.
Menurut Eddy, KIB bertujuan untuk mendorong calon pemimpin yang dapat memimpin Indonesia secara utuh dan bergotong royong. Dia menyebut, KIB telah berkomitmen untuk membahas dan memutuskan segala sesuatu bersama-sama.
"Jadi kami merasa bahwa kebersamaan dalam KIB itu sangat kuat, sehingga apapun yang akan diputuskan ke depan akan dibahas dan dimusyawarahkan bersama-sama," kata dia.
Lebih lanjut, ihwal PPP yang telah resmi mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres untuk Pemilu 2024, Eddy mengaku PAN mengapresiasi keputusan tersebut.
"Kami mengapresiasi apa yang telah diputuskan oleh PPP berkaitan dengan mengusung Pak Ganjar Pranowo sebagai capresnya. Tentu itu sebuah keputusan yang kami hormati," katanya.
Advertisement
PDIP Sambut Baik Keputusan PPP
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyambut baik keputusan PPP mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. Atas dukungan itu, PDIP dan PPP akan segera bertemu untuk mengukuhkan kerja sama politik.
"Atas keputusan PPP ini, akan ditindaklanjuti dengan pertemuan dan dialog antarkedua Partai dalam waktu dekat guna mengukuhkan kerjasama partai politik dalam sistem presidensial yang berdiri kokoh pada rakyat sebagai pemegang prinsip kedaulatan negara," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Rabu (26/4).
Hasto mencatat, salah satu landasan PPP mendukung Ganjar ialah ingin menitipkan prinsip Amar Ma'ruf Nahi Munkar untuk diimplementasikan dalam tatanan politik pemerintahan di masa mendatang.
"Prinsip amar ma'ruf nahi munkar tersebut senapas dengan nasihat Ibu Megawati ke Mas Ganjar Pranowo yaitu bijaksana dan baik, baik dan bijaksana," ucapnya.
Hasto melanjutkan, dari sisi aspek sejarah, hubungan kedua partai memiliki kesamaan di masa lalu yang mana menjadi partai tertindas oleh Orde Baru. Selain itu, Megawati Soekarnoputri dan Hamzah Haz juga memiliki hubungan sangat erat, terlebih pernah bersama di pemerintahan.
"Saat itu, Pak Hamzah menjadi wakil presiden. Ibu Megawati juga mempunyai persahabatan baik dengan ulama karismatik dan tokoh senior PPP, KH Maimun Zubair atau akrab dipanggil Mbah Moen semasa hidupnya," tuturnya.
"PDI Perjuangan menyambut terbuka atas dukungan yang diberikan, setelah Partai memutuskan mengusung Mas Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang," tutup Hasto.
Pengamat Sebut KIB Cenderung Dukung Ganjar
Diketahui, Ganjar juga sudah diusung sebagai capres oleh partainya sendiri, PDI Perjuangan yang disampaikan langsung oleh sang ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis Bogor pada 21 April 2023.
Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad, menganalisa sejumlah alasan PDIP mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 lebih awal. Salah satunya sebagai respons penjajakan parpol koalisi besar diluar PDIP yang semakin intens.
"Saya menduga keputusan PDIP untuk mengumumkan calon presiden sekarang mungkin untuk merespons perkembangan terakhir. Pertama, pertemuan para elite yang semakin intens untuk menjajaki koalisi, termasuk wacana Koalisi Besar yang melibatkan KIB dan KKIR," kata Saidiman saat dihubungi, Minggu (23/4/2023).
Menurutnya, keputusan mengumumkan Ganjar bisa menarik partai lain untuk berkoalisi. Terlebih, bagi parpol yang tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang selama ini cenderung mendukung Gubernur Jawa Tengah itu.
"Keputusan resmi PDIP mengusung Ganjar kemungkinan bisa menarik masuknya partai lain, misalnya partai-partai di KIB, untuk juga mendukung Ganjar. Selama ini sudah banyak terdengar mereka cenderung ke Ganjar," ucapnya.
Selain itu, dibatalkannya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 imbas penolakan Israel berpengaruh terhadap Ganjar. Maka, PDIP mengumumkan Ganjar untuk mengatasi fluktuasi dukungan publik.
"Keputusan PDIP untuk mengumumkan Ganjar sebagai Capres bisa menjadi momentum konsolidasi baik di tingkat elite maupun massa untuk memperluas dukungan pada Ganjar," tuturnya.
Saidiman mengatakan, pengumuman Ganjar menjadi capres penting dan kemungkinan berdampak pada elektabilitas Ganjar. Hal ini juga menjawab keraguan dari pendukung Ganjar apakah jagoannya itu diusung PDIP atau tidak.
"Pemilih yang selama ini masih ragu apakah Ganjar akan mendapatkan kendaraan politik untuk maju atau tidak akan semakin jelas sekarang," katanya.
"Sosialisasi pencapresan Ganjar akan mulai intens yang secara langsung melibatkan mesin partai terbesar di Indonesia saat ini," pungkasnya.
Advertisement