Liputan6.com, Jakarta - Negosiasi penjualan saham PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Bank Panin oleh pemegang saham mayoritas terhenti karena para penawar mengkhawatirkan valuasi perseroan dan kebutuhan modal yang besar untuk sebuah transaksi.
Melansir Yahoo Finance, Rabu (26/4/2023), calon peminat telah berdiskusi untuk menjadi pemegang saham pengendali, namun pembicaraan kesepakatan telah menemui hambatan baru-baru ini.
Advertisement
Menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, para pihak belum mampu menjembatani perbedaan penilaian dan beberapa penawar khawatir tentang mengerahkan modal untuk akuisisi besar di tengah volatilitas pasar.
Saham Bank Panin telah meningkat hampir 42 persen pada tahun lalu, yang membuat valuasi pasar menjadi sekitar USD 2,1 miliar.
Adapun, pemegang saham terbesar Bank Panin termasuk keluarga Gunawan sebesar 46 persen saham dan ANZ Group Holdings Ltd sekitar 38,8 persen telah bekerja sama dengan penasihat keuangan masing-masing saat mereka mengeksplorasi potensi penjualan kepemilikan mereka.
Bahkan, bank dari Jepang Sumitomo Mitsui Financial Group Inc dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc telah menunjukkan minat pada aset tersebut alias Bank Panin sebelumnya.
Kebuntuan terjadi di tengah keruntuhan Silicon Valley Bank di AS dan pengambilalihan darurat Credit Suisse Group AG oleh saingannya yang lebih besar UBS Group AG pada Maret. Ini juga merupakan perubahan lain dalam rangkaian upaya jangka panjang oleh beberapa pemegang saham Bank Panin untuk menjual saham mereka.
Keengganan keluarga Gunawan untuk memberikan kursi dewan kepada investor yang masuk telah menghalangi negosiasi ANZ sebelumnya dengan para penawar saham perseroan. Hal itu diungkapkan oleh Bloomberg News pada 2015.
Meski demikian, perwakilan ANZ, Bank Panin, SMFG dan MUFG menolak untuk memberikan komentar. Sementara itu, keluarga Gunawan tidak dapat dihubungi saat dimintai komentar terkait hal tersebut.
Penutupan IHSG pada 26 April 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau dan menembus posisi 6.900 pada perdagangan Rabu (26/4/2023). Mayoritas sektor saham menghijau usai libur panjang Lebaran Idul Fitri 2023.
Dikutip data RTI, IHSG melambung 1,29 persen ke posisi 6.910,14. Indeks LQ45 menguat 1,57 persen ke posisi 963,20. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Usai libur Lebaran Idul Fitri 2023, IHSG berada di level tertinggi 6.910,14 dan terendahh 6.828,57.
Sebanyak 325 saham menguat dan 210 saham melemah. 201 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.458.316 kali dengan volume perdagangan 14 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.834.
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) menghijau kecuali sektor saham teknologi melemah 0,20 persen. Sektor saham energi naik 1,49 persen, sektor saham basic mendaki 0,48 persen, sektor saham industri bertambah 1,68 persen, sektor saham nonsiklikal menguat 1,22 persen.
Selanjutnya, sektor saham siklikal naik 0,09 persen, sektor saham kesehatan melesat 1 persen, sektor saham keuangan melejit 0,06 persen, sektor saham properti menanjak 1,17 persen, sektor saham infrastruktur melambung 1,27 persen dan sektor saham transportasi meroket 2,66 persen.
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik pada 26 April 2023
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu, 26 April 2023 setelah kekhawatiran industri bank kembali muncul di wall street.
Dikutip dari CNBC, saham First Republic Bank melemah lebih dari 49 persen setelah bank regional membukukan hasil kuartalan terbarunya. Deposito turun 40 persen menjadi USD 104,5 miliar pada kuartal I 2023 tetapi sejak itu stabil.
Investor juga mengamati inflasi Australia pada kuartal I 2023 yang melambat menjadi 7 persen YoY, turun dari level tertinggi dalam 23 tahun sebesar 7,8 persen pada kuartal sebelumnya. Indeks ASX melemah ke posisi 7.316,3.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 merosot 0,71 persen ke posisi 28.416,47. Indeks Topix susut 0,89 persen ke posisi 2.023,9. Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,17 persen ke posisi 2.484,83. Indeks Kosdaq terpangkas 0,99 persen ke posisi 830,44. Hal ini terjadi setelah indeks sentimen konsumen negara itu pada April naik menjadi 95,1 dibandingkan 92 pada Maret.
Bursa saham China beragam. Indeks Shenzhen naik 0,33 persen ke posisi 11.185,68. Indeks Shanghai merosot 0,02 persen ke posisi 3.264,1. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,7 persen, sedangkan indeks Hang Seng teknologi bertambah 1,32 persen.