Penjualan Emiten Sawit Milik Haji Isam Turun Jadi Rp 1 Triliun pada Kuartal I 2023

Emiten sawit milik Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) membukukan penurunan pendapatan dan laba pada kuartal I 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 26 Apr 2023, 20:42 WIB
Emiten sawit milik Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. (Unsplash/Isaac Smith)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten sawit milik Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, Jhonlin Agro Raya mencatatkan penurunan dari sisi penjualan dan laba.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/4/2023), penjualan bersih JARR pada Maret 2023 turun 19,23 persen menjadi Rp 1,05 triliun dari Rp 1,30 triliun pada kuartal I 2022.

Sementara, beban pokok penjualan pada periode yang sama turun 16,36 persen menjadi Rp 981,97 miliar dari periode yang sama sebelumnya Rp 1,17 triliun. Dengan demikian, laba bruto tergerus 45,55 persen menjadi Rp 70,20 miliar pada akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 128,94 miliar.

Sepanjang kuartal I 2023, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 41,82 miliar, turun 62,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 110,16 miliar. 

Laba tahun berjalan hingga Maret 2023 turun 73,16 persen sebesar Rp 21,38 miliar dari Rp 79,68 miliar pada periode yang sama 2022. Sehingga laba per saham dasar pada kuartal I 2023 ikut turun menjadi Rp 2,98 dari kuartal I tahun sebelumnya Rp 5,80.

Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 turun menjadi Rp 2,98 triliun dari Rp 3,00 triliun pada Desember 2022. Liabilitas turun menjadi Rp 1,81 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 1,84 triliun. Sementaraa ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi Rp 1,17 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 1,15 triliun.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 26 April 2023, saham JARR stagnan di posisi Rp 224 per saham. Saham JARR dibuka stagnan Rp 224. Usai libur Lebaran, saham JARR berada di level tertinggi Rp 226 dan terendah Rp 222 per saham. Total frekuensi perdagangan 183 kali dan volume perdagangan 5.826 lot saham. Nilai transaksi Rp 130,5 juta.

 

 

 

 


Direktur Utama Jhonlin Agro Raya Zafrinal Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/8/2022) (Foto: BEI)

Sebelumnya, Direktur Utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), Zafrinal mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin, 22 Agustus 2022. 

Zafrinal menyampaikan pengunduran diri sebagai direktur utama melalui surat yang diberikan kepada Komisaris Utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk di Jl. Kodeco KM 1 Kelurahan Gunung Antasari, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (22/8/2022), Zafrinal mengatakan, berdasarkan pertimbangan kegiatan proyek baru di luar Perseroan yang tidak bisa ditinggalkan sehingga mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama JARR.

“Berdasarkan pertimbangan kegiatan proyek baru di luar Perseroan yang tidak bisa ditinggalkan, bersama surat ini saya menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk bersama surat ini saya menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk,” tulis Zafrinal dalam suratnya, Senin (22/8/2022).

Zafrinal juga mengapresiasi  atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan selama menjabat sebagai Dirut Jhonlin Agro Raya.

“Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya selama ini dalam menjalankan tugas pada jabatan tersebut,” tulisnya.

Kemudian, pengunduran diri  Zafrinal berlaku efektif sejak disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

“Untuk menjaga proses tata kelola perusahaan yang baik, dengan mengacu kepada Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan di bidang pasar modal, maka pengunduran diri saya akan berlaku efektif sejak disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham,” ujar dia.

Adapun pengunduran diri ini di tengah perseroan yang baru saja tercatat di BEI pada 4 Agustus 2022.

 


Pencatatan Saham JARR di BEI

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Jhonlin Agro Raya Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham JARR. Perseroan menyelesaikan masa penawaran umum perdana (offering period) pada 2 Agustus 2022 dan meraih dana sebanyak Rp 366,8 miliar dari penawaran umum perdana (IPO).

Perseroan melepas 1,22 miliar lebih saham dengan harga penawaran Rp 300 per saham dalam rangka IPO. Pada masa penawaran umum perdana, perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed).

Direktur Investment Banking PT Investindo Nusantara Sekuritas, Anshy ML Mawuntu menerangkan, pada masa penawaran umum yang menggunakan sistem penawaran elektronik ini, tercatat sebanyak hampir 27 ribu pemesanan saham JARR.

“Dari total pemesanan saham yang masuk, sejumlah lebih dari 7 miliar saham merupakan permintaan yang berasal dari pooling allotment, sehingga terjadi oversubscribed sebesar 58x dan kelebihan permintaan sebanyak hampir 7 kali dari total saham yang ditawarkan," terangnya dalam keterangan resmi, Kamis (4/8/2022).

Adapun dana hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi rencananya akan digunakan sekitar 21 persen untuk pembayaran sebagian biaya pembangunan pabrik kelapa sawit dan sekitar 79 persen akan digunakan untuk modal kerja.

Didirikan pada 2014, PT Jhonlin Agro Raya Tbk merupakan perusahaan perkebunan yang bergerak di bidang kelapa sawit terpadu berlokasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan luas izin usaha mencapai 17.020,26 hektar.

Saat ini Perseroan melakukan tahap penyelesaian pembangunan pabrik minyak goreng dengan kapasitas 250 TPD yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2022, dan proses persiapan dan pematangan lahan pembangunan pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 60 TPH.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya