Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, langit mendung menyelimuti Ibu Kota pagi ini, Kamis (27/4/2023). Siang nanti, sejumlah wilayah DKI Jakarta bakal diguyur hujan rindan dan berpotensi dibarengi petir serta angin kencang hingga sore hari.
"Waspada hujan disertai kilat/petir dan angin kencang durasi singkat di sebagian wilayah Jaksel dan Jaktim pada siang dan sore hari," jelas BMKG di info cuaca hari ini, Kamis.
Advertisement
Sementara, untuk keempat penyangga Jakarta yang meliputi Bogor, Bekasi dan wilayah Depok pagi hari ini diprediksi BMKG cerah berawan. Sedangkan Tangerang hujan ringan.
Siang harinya, hujan turun merata di setiap sudut wilayah penyangga Ibu Kota dengan intensitas sedang hingga lebat. Bahkan kondisi cuaca tersebut berpotensi dibarengi petir dan angin kencang.
"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada rentang waktu antara siang hingga malam hari di sebagian wilayah Kab dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab. dan Kota Sukabumi, Kab. Cianjur, Kab dan Kota Bekasi," kata BMKG.
Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Berawan | Berawan | Berawan |
Jakarta Pusat | Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Jakarta Selatan | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Jakarta Timur | Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Jakarta Utara | Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Kepulauan Seribu | Hujan Ringan | Cerah Berawan | Berawan |
Bekasi | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Depok | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Hujan Sedang |
Bogor | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Hujan Sedang |
Tangerang | Hujan Ringan | Hujan Ringan | Berawan |
Kemenkes Wanti-Wanti Jika Muncul 7 Gejala Ini Akibat Cuaca Panas Tak Biasa
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mewanti-wanti masyarakat terhadap gejala akibat cuaca panas di Indonesia yang sedang tak biasa terjadi saat ini. Suhu panas yang menyengat terjadi akhir-akhir ini banyak dikeluhkan masyarakat.
Apalagi menyusul informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini mengindikasikan cuaca panas yang tidak biasa di wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril menyebut tujuh gejala yang perlu diwaspadai ketika diterpa cuaca panas. Tujuh gejala yang dimaksud, antara lain:
- Keringat berlebih
- Kulit terasa panas dan kering
- Rasa berdebar atau jantung terasa berdetak lebih cepat
- Kulit terlihat pucat
- Kram pada kaki maupun abdomen
- Mual, muntah, pusing
- Urine yang sedikit dan berwarna kuning pekat
Gejala Muncul, Dinginkan Tubuh dengan Kain Basah
Apabila gejala di atas muncul, tak perlu panik. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan.
"Jika muncul gejala tersebut, dinginkan tubuh dengan kain basah atau sponge basah pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya serta banyak minum air," terang Syahril melalui pernyataan resmi pada Selasa, 25 April 2023.
"Jika masih bergejala, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan."
Advertisement
Indonesia Tidak Masuk Kategori Gelombang Panas
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar tak panik dan tetap waspada menghadapi suhu panas yang melanda Indonesia.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati menjelaskan, suhu panas di Indonesia, bukan dampak dari perkembangan gelombang panas Asia Selatan yang masih berlangsung hingga hari ini di hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan.
"Fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan, jika ditinjau secara lebih mendalam, baik secara karakteristik fenomena maupun secara indikator statistik pengamatan suhu, tidak termasuk ke dalam kategori gelombang panas," kata Dwikorita dalam keterangan resmi, Selasa (25/4/2023).
Fenomena Gerak Semu Matahari
Menurut Dwikorita, secara karakteristik fenomena, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang biasa terjadi setiap tahun. Dia menyebut, potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
Dia menerangkan variasi suhu maksimum 34 derajat Celsius - 36 derajat Celsius untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun- tahun sebelumnya.
"Secara klimatologis, dalam hal ini untuk Jakarta, bulan April-Mei-Juni adalah bulan-bulan di mana suhu maksimum mencapai puncaknya, selain Oktober-November," ungkap Dwikorita.