El Nino Berdampak ke Produksi Minyak Goreng, Kemendag Turun Tangan

El Nino bakal berdampak ke produksi minyak sawit atau crude palm oil (CPO) yang juga berpengaruh pada produksi minyak goreng. Tak hanya itu, Kasan melihat dampaknya juga melebar ke komoditas pangan lainnya.

oleh Arief Rahman H diperbarui 27 Apr 2023, 14:15 WIB
Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan Kasan di Kementerian Perdagangan, Kamis (27/4/2023). Kasan mengatakan bahwa Kemendag bakal melakukan antisipasi terkait dampak El Nino.

Liputan6.com, Jakarta Fenomena alam El Nino berpotensi menghampiri Indonesia pada Agustus 2023. Komoditas pertanian termasuk minyak goreng disinyalir bakal ikut terdampak atas fenomena El Nino yang membuat kekeringan berkepanjangan ini.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) bakal melakukan antisipasi terkait dampak lanjutannya. Langkah ini diambil bersama-sama dengan Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional (Bapanas) hingga kementerian dan lembaga terkait lainnya.

Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kemendag Kasan mengungkapkan, El Nino sendiri bakal berdampak ke produksi minyak sawit atau crude palm oil (CPO) yang juga berpengaruh pada produksi minyak goreng. Tak hanya itu, Kasan melihat dampaknya juga melebar ke komoditas pangan lainnya.

"Dampaknya bukan hanya kepada salah satunya produk sawit, tapi juga ke produk yang lain, Termasuk juga pangan yang diproduksi di negara lain, kayak kedelai, gula dan sebagainya," ujar dia di Kementerian Perdagangan, Kamis (27/4/2023).

"Tentu dampak dari el nino, yang kita antisipasi ada satu itu penurunan produksi, ini juga sudah terinfo dari Gapki (Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) bahwa ada sedikit penurunan (produksi)," sambung Kasan.

Di sisi lain, Kasan melihat dampak lanjutannya juga bisa berpengaruh pada harga. Asumsinya, jika pasokan pangan mengalami penurunan, alhasil harga akan mengalami kenaikan.

"Kedua, tentu dampak yang dari El Nino ini kelanjutannya adalah kepada antisipasi pergerakan harganya. Oleh karena itu kebijakan khusus di minyak goreng, yang tentu besaran yang sudah diputuskan baik rasio ekspor, maupun insentif untuk yang kemasan, itu juga menjadi bagian kita mengantisipasi untuk kebutuhan di dalam negeri," bebernya.

 


Gandeng Kementan dan Bapanas

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memperingatkan pemerintah untuk mewaspadai potensi terjadinya El Nino tahun 2019.

Sebagai antisipasi juga, Kasan mengungkap akan menggandeng Kementerian Pertanian hingga Bapanas. Utamanya melakukan pemantauan pasokan pangan di dalam negeri.

"Nah tentu Kita juga akan memonitor pergerakan pasokannya. Baik dari Kementan, Bapanas, dan juga Kemendag," ungkap dia.

"Untuk memastikan ke depan setelah lebaran ini pasokan pangan, adanya dampak dari el Nino itu tidak mempengaruhi terlalu signifikan kepada kenaikan dari harga pangan yang kita konsumsi," pungkas Kasan.

 

 


Wanti-wanti Menko Luhut

Menko Polhukam, Luhut Pandjaitan saat menggelar konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (12/10). Menurut Luhut, el nino menjadi tantangan utama mengatasi kebakaran lahan dan hutan pada tahun ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Diberitakan sebelumnya, El Nino yang merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal di Samudera Pasifik diprediksi akan melanda Indonesia pada Agustus 2023. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun meminta semua pihak bersiap menghadapi El Nino ini.

Menko Luhut mengatakan, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah harus bersiap melakukan upaya mitigasi menghadapi El Nino. Berdasarkan pengalaman di 2015, El Nino berpotensi menyebabkan dampak kekeringan yang luas, termasuk juga kebakaran hutan dan lahan yang.

Dengan kekeringan ini akan membuat produksi pangan terdampak sehingga sangat berpotensi meningkatkan angka inflasi. Hal inilah yang diminta oleh Menko Luhut untuk diantisipasi.

"Saya meminta seluruh K/L terkait juga pemerintah daerah untuk mulai bersiap sejak dini, memperhitungkan segala langkah yang mesti ditempuh agar pengalaman buruk delapan tahun lalu tidak terulang kembali. Setidaknya sejak saat ini kami menyiapkan teknologi modifikasi cuaca sebagai senjata menghadapi El Nino," katanya dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, dikutip dari Antara, Rabu (26/4/2023).

Luhut mengungkapkan suhu di beberapa daerah belakangan terasa begitu tinggi.


La Nina Berganti ke El Nino

Menko Polhukam, Luhut Pandjaitan saat menggelar konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (12/10). Menurut Luhut, el nino menjadi tantangan utama mengatasi kebakaran lahan dan hutan pada tahun ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sekjen Organisasi Meteorologi Dunia menyatakan bahwa fenomena La Nina yang telah terjadi selama tiga tahun berturut-turut dan membawa cuaca lebih basah akhirnya telah berakhir.

Sebagai gantinya, El Nino akan membawa suhu menjadi tinggi sehingga membuat cuaca menjadi lebih kering.

Berdasarkan data yang dihimpun, suhu laut juga telah mencapai rekor tertingginya setelah terakhir terjadi pada tahun 2016. Belum lagi gelombang panas yang mendorong rekor suhu tertinggi di Asia akhir-akhir ini.

"Dari pemodelan cuaca yang kami dapatkan El Nino diprediksi akan terjadi pada Agustus 2023 meski ketidakpastian tingkat keparahan El Nino masih sangat tinggi," ungkapnya.

Infografis Kemarau Panjang, Indonesia Terancam Kekeringan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya