Liputan6.com, Jakarta - BYD sebagai salah satu pabrikan mobil terbesar di China menyebut, teknologi tanpa supir alias otonom mustahil diterapkan saat ini ataupun pada masa depan. Bahkan, jika dilihat dari sudut pandang etika, moral, maupun keselamatan teknologi otonom hanya proposisi yang salah.
"Kami pikir teknologi swakemudi yang sepenuhnya terpisah dari manusia sangat, sangat jauh dan pada dasarnya tidak mungkin," ujar Juru Bicara BYD, Li Yunfei, dikutip dari Arena EV, Jumat (28/4/2023).
Advertisement
Menurut Li, masalah terbesar dari teknologi otonom adalah keselamatan pengguna mobil, dan ia juga secara khusus berfokus dari rasa tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Melanjutkan pendapatnya, Li menjelaskan, di China mengemudi secara otonom tidak diperbolehkan dan hanya beberapa kota yang mengeluarkan izin khusus yang sangat terbatas. Kebanyakan mobil otonom di Cina untuk layanan taksi dan untuk tujuan pengujian.
Ungkapan BYD ini, tentu saja menjadi sebuah sindiran bagi pabrikan lain yang tengah gencar mengembangkan teknologi otonom, seperti Tesla. Pabrikan asal Amerika Serikat inni, sudah menyematkan teknologi otonom level 2 di mobil listriknya.
Teknologi otonom sendiri terbagi menjadi 6 level, dengan level 2 menawarkan bantuan menyetir, mengerem, dan mengakselerasi untuk pengemudi.
Namun, fitur ini masih membutuhkan bantuan dari pengemudi dan tidak bisa sepenuhnya dilepas untuk beroperasi sendiri.
Baru Meluncur, Pemesanan Mobil Listrik BYD Tembus 10.000 SPK dalam 24 Jam
Dalam pameran otomotif Shanghai, BYD meluncurkan mobil listrik terbarunya Seagull. Model ini langsung mendapat antusias yang begitu besar, di mana pabrikan telah mencatat 10.000 SPK dalam waktu 24 jam.
Melihat desain yang ditawarkan oleh model ini, mobil listrik BYD Seagull yang masuk dalam segmen hatchback menawarkan tampilan modern yang membuatnya terlihat begitu eye catchy.
Berdasarkan spesifikasinya, BYD Seagull dibangun lewat penggunaan e-platform 3.0 dan dua pilihan baterai. Perusahaan telah menyiapkan baterai BYD LFP dengan kekuatan 30 kWh dengan daya jelajah 305 kilometer dan baterai BYD LFP berkekuatan 38 kWh dengan jangkauan yang lebih jauh yakni 405 kilometer.
Kedua opsi baterai yang dipasangkan tersebut sudah mendukung fitur pengisian fast charging DC sehingga memungkinkan konsumen melakukan pengecasan hingga 80 persen dalam waktu 30 menit.
Sebagai salah satu daya pikat konsumen, mobil listrik BYD Seagull ini juga telah ditenagai dengan motor listrik berkekuatan 55 kW atau setara dengan 75 tk dan mampu mencapai kecepatan maksimum 130 kpj.
Advertisement