Ekonomi Domestik Kuat, Rupiah Hari Ini Ditutup Perkasa ke 14.707 per Dolar AS

Rupiah pada Kamis ditutup meningkat 129 poin atau 0,87 persen ke posisi 14.707 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.836 per dolar AS.

oleh Tira Santia diperbarui 27 Apr 2023, 17:30 WIB
Rupiah pada Kamis ditutup meningkat 129 poin atau 0,87 persen ke posisi 14.707 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.836 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kurs rupiah ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis 27 April 2023. Nilai tukar rupiah menguat ditopang oleh data ekonomi domestik yang kuat.

Rupiah pada Kamis ditutup meningkat 129 poin atau 0,87 persen ke posisi 14.707 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.836 per dolar AS.

"Hal ini lebih dipengaruhi oleh faktor domestik yaitu data-data ekonomi yang kuat diantaranya pertumbuhan kredit perbankan yang masih tinggi dan index PMI yang ekspansif," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova di Jakarta, Kamis.

Pertumbuhan kredit perbankan pada Maret 2023 tetap tinggi, yaitu tumbuh sebesar 9,93 persen dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

Hasil stress test Bank Indonesia (BI) menunjukkan ketahanan perbankan Indonesia yang kuat, baik dari sisi permodalan, risiko kredit, maupun likuiditas.

Likuiditas perbankan pada Maret 2023 yang terjaga didukung pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7 persen (yoy). Di sisi lain, likuiditas perekonomian juga memadai tercermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) yang masing-masing tumbuh sebesar 4,8 persen (yoy) dan 6,2 persen (yoy).

Likuiditas perbankan dan perekonomian yang memadai berkontribusi positif mendorong peningkatan kredit atau pembiayaan dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

 

 


Resesi Ekonomi

Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain itu, hasil survei yang dirilis S&P Global menunjukkan capaian Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Maret 2023 berada di posisi 51,9, naik dibanding bulan sebelumnya yang menempati level 51,2.

Di sisi lain, Rully menuturkan kekhawatiran resesi ekonomi global juga tidak terlalu signifikan mempengaruhi perekonomian Indonesia yang lebih mengandalkan pengeluaran domestik, dan sistem perbankan Indonesia yang kuat tidak terpengaruh oleh krisis perbankan di Amerika Serikat.

Rupiah pada pagi hari dibuka naik ke posisi Rp14.831 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 14.693 per dolar AS hingga 14.832 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis menguat ke posisi 14.751 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya 14.882 per dolar AS.


Rupiah Hari Ini 27 April 2023 Kembali Menguat ke 14.831 per Dolar AS

Petugas menunjukkan mata uang kertas berbagai negara di jasa penukaran uang, Melawai, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Nilai tukar rupiah tembus Rp15.236 per dolar AS pukul 10.41 WIB pada perdagangan Rabu (28/9/2022). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, nilai tukar rupiah kembali menguat pada awal perdagangan Kamis. Penguatan kurs rupiah terjadi tengah potensi perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS). Penguatan ini masih didukung oleh langkah investor yang memborong aset-aset keuangan di Indonesia

Pada Kamis (27/4/2023), nilai tukar rupiah naik lima poin atau 0,04 persen ke posisi 14.831 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.836 per dolar AS.

Dalam Market Update Mandiri Sekuritas pada 27 April 2023, rupiah ditutup menguat pada perdagangan Rabu kemarin dan secara year to date masih menguat kurang lebih 4 persen.

Hal ini bisa terjadi karena dolar AS melemah karena adanya kekhawatiran resesi di Amerika Serikat (AS). Namun di dalam negeri pertumbuhan ekonomi masih diproyeksikan tinggi di tahun ini

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5,1 persen pada triwulan II 2023 dibanding periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), setelah perkiraan 5 persen (yoy) pada kuartal I tahun 2023.

Dengan perkiraan itu, secara keseluruhan tahun 2023 perekonomian domestik kemungkinan akan tumbuh bias ke atas pada proyeksi BI dalam rentang 4,5 persen (yoy) sampai 5,3 persen (yoy) atau tepatnya kemungkinan sekitar 5,1 persen (yoy).

Perkiraan keseluruhan tahun tersebut seiring dengan perekonomian Indonesia yang semakin menggeliat lebih baik berkat konsumsi swasta yang lebih kuat, kinerja ekspor lebih kuat, dan investasi khususnya non bangunan yang bagus. 


Rupiah Menguat 1,38 Persen hingga 17 April 2023

Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat sebesar 1,38 persen hingga 17 April 2023 jika dibandingkan dengan level akhir Maret 2023. Penguatan nilai tukar rupiah ini terjadi karena kuatnya aliran modal asing yang menyerbu ke Indonesia.

"Penguatan ini didorong kuatnya aliran masuk modal asing di investasi portfolio," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dikutip dari Antara, Selasa (18/4/2023). 

Aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio pada kuartal I 2023 yang mencatat net inflows sebesar USD 4,7 miliar. Aliran masuk modal asing ke investasi portfolio terus berlanjut pada April 2023 yang hingga 14 April 2023 mencatat net inflows senilai USD 1,2 miliar.

Perkembangan positif di aliran masuk modal asing sejalan dengan dampak meredanya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah kondisi ekonomi domestik yang terus membaik seperti pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inflasi yang rendah, serta imbal hasil aset keuangan yang menarik.

Dibanding level akhir Desember 2022, nilai tukar rupiah pada 17 April 2023 menguat 5,26 persen (year-to-date/ytd), lebih tinggi dibandingkan dengan apresiasi rupee India sebesar 0,93 persen (ytd), baht Thailand sebesar 0,71 persen (ytd), dan depresiasi peso Filipina sebesar 0,22 persen. 

Infografis Beda Rupiah 1998 dengan 2018 terhadap Dolar AS. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya