BCA Salurkan Kredit Rp 713,8 Triliun hingga Maret 2023, Terbesar Sektor Korporasi

Seiring dengan peningkatan aktivitas bisnis, kredit komersial dan UKM di BCA meningkat 11,8 persen YoY mencapai Rp 211,1 triliun.

oleh Tira Santia diperbarui 27 Apr 2023, 19:15 WIB
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 12,0 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp 713,8 triliun di Maret 2023. Dok BCA

Liputan6.com, Jakarta- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 12,0 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp 713,8 triliun di Maret 2023.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja menyampaikan, dari kenaikan total kredit tersebut, Kredit korporasi naik 11,7 persen YoY mencapai Rp 320,5 triliun di Maret 2023, dan masih menjadi kontributor utama bagi total kredit BCA.

Seiring dengan peningkatan aktivitas bisnis, kredit komersial dan UKM juga meningkat 11,8 persen YoY mencapai Rp 211,1 triliun. Kata Jahja, dukungan BCA pada sektor UKM tercermin pada Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) yang tercatat sebesar 22,1 persen, di atas target yang ditetapkan.

Sementara itu, KPR tumbuh 11,6 persen YoY menjadi Rp 109,6 triliun, dan KKB naik 15,2 persen YoY menjadi Rp 47,9 triliun, ditopang oleh gelaran BCA Expoversary 2023 yang sedang dilaksanakan.

Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 16,2 persen YoY menjadi Rp 14,0 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 12,7 persen YoY menjadi Rp 174,5 triliun.

"Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12,0 persen YoY menjadi Rp713,8 triliun di Maret 2023," kata Jahja dalam konferensi Pers Paparan Kinerja Triwulan I 2023, Kamis (27/4/2023).

Adapun dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BCA naik 11,9 persen YoY mencapai Rp180,8 triliun di Maret 2023, berkontribusi hingga 25,0 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA.

 


Perbaikan Kualitas Pinjaman

Kantor PT Bank Central Asia Tbk (BCA). saat ini transpormasi digital BCA melalui internet dan mobile banking, dan berbagai aplikasi, fitur, alat pembayaran nontunai.

Lebih lanjut, Jahja menjelaskan, bahwa pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk (LAR) turun ke 9,5 persen di kuartal I 2023, dibandingkan 13,8 persen di tahun sebelumnya.

Terkait rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 1,8 persen di kuartal I 2023, turun dari 2,3 persen di tahun sebelumnya. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang baik, masing-masing sebesar 285,4 persen dan 57,9 persen.

“Ditopang oleh likuiditas yang memadai, kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan kredit berkualitas secara berkelanjutan," ujarnya.

Kendati demikian, Jahja menegaskan BCA akan senantiasa mengelola risiko likuiditas dan risiko pasar secara pruden, untuk memastikan terhindar dari dampak dinamika yang tengah terjadi di pasar global.

 


BCA Expoversary 2023

"Saat ini, liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 386,1 persen per kuartal I 2023, jauh di atas ketetapan regulator. Ekses likuiditas BCA ditempatkan pada instrumen investasi berkualitas tinggi dengan tenor yang relatif pendek,” kata Jahja Setiaatmadja.

Disisi lain, BCA mencatat minat kredit konsumer juga terus membaik, terlihat dari tingginya antusiasme pengunjung BCA Expoversary 2023.

Atas dasar tersebut, pihaknya memperpanjang jadwal penutupan expoversary selama sebulan lebih menjadi 30 April 2023, sehingga masyarakat mempunyai kesempatan yang lebih lama untuk menikmati promo suku bunga spesial KPR hingga KKB.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya