Liputan6.com, Jakarta- PT Bank Central Asia Tbk telah menyalurkan kredit untuk kendaraan listrik sebesar Rp 327 miliar, dalam rangka mendorong perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Selain itu, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, mengatakan, BCA juga memberikan promo suku bunga kredit bagi debitur komersial dan UKM yang bergerak pada Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan, serta menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha #KaMUKartini dengan suku bunga mulai dari 3,21 persen bagi pengusaha wanita atau usaha dengan mayoritas karyawan wanita.
Advertisement
Dukungan untuk ekonomi sirkular terus diperluas dengan inisiatif daur ulang plastik pembungkus uang, sehingga total limbah non-organik yang dikelola BCA mencapai 11 ton di kuartal I 2023, atau meningkat 319 persen YoY.
Adapun BCA berhasil membukukan kenaikan total kredit sebesar 12,0 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp713,8 triliun di Maret 2023.
"Dari kenaikan total kredit tersebut, Kredit korporasi naik 11,7 persen YoY mencapai Rp320,5 triliun di Maret 2023, dan masih menjadi kontributor utama bagi total kredit BCA," kata Jahja dalam konferensi Pers Paparan Kinerja Triwulan I 2023, Kamis (27/4/2023).
Di samping itu, seiring dengan peningkatan aktivitas bisnis, kredit komersial dan UKM juga meningkat 11,8 persen YoY mencapai Rp211,1 triliun.
"Dukungan BCA pada sektor UKM tercermin pada Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) yang tercatat sebesar 22,1 persen, di atas target yang ditetapkan," ujarnya.
Sementara itu, KPR tumbuh 11,6 persen YoY menjadi Rp109,6 triliun, dan KKB naik 15,2 persen YoY menjadi Rp47,9 triliun, ditopang oleh gelaran BCA Expoversary 2023 yang sedang dilaksanakan.
Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 16,2 persen YoY menjadi Rp14,0 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 12,7 persen YoY menjadi Rp174,5 triliun.
"Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12,0 persen YoY menjadi Rp713,8 triliun di Maret 2023," pungkasnya.
Mau Tahu, Inilah Daftar Emiten Kendaraan Listrik di BEI
Sejumlah emiten mulai menggenjot bisnis kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Hal itu sejalan dengan langkah pemerintah yang mendukung transisi energi bersih dengan memasifkan penggunaan kendaraan listrik.
Sebagaimana diketahui, pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia tidak main-main. Pemerintah pun memberikan insentif untuk kendaraan listrik sebagai salah satu langkah mendorong terbentuknya ekosistem mobil dan motor listrik.
Menarik untuk diketahui, Liputan6.com akan membagikan daftar emiten yang berkecimpung di bisnis kendaraan listrik dari berbagai sumber.
Siapa saja emiten kendaraan listrik tersebut?
Advertisement
3. PT Indika Energi Tbk (INDY)
4. PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS)
Advertisement
5. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
6. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Advertisement