Ketua DPR Minta Ada Langkah Persiapan Stabilisasi Pangan Terdampak Inflasi

Presiden Joko Widodo menekankan agar pasokan dan harga pangan stabil dan seimbang, baik di tingkat petani, pedagang, dan konsumen/masyarakat.

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Apr 2023, 09:29 WIB
Para pedagang menjalankan aktivitas rutin jual beli sayur mayur di pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agent (NFA) untuk menindaklanjuti arahan Presiden dengan tetap fokus kepada sejumlah program strategis pangan.

Arahan tersebut seperti evaluasi sekaligus menyiapkan langkah-langkah mitigasi stabilisasi pangan ke depan khususnya untuk komoditas pangan yang berdampak besar terhadap inflasi.

"Hal ini penting dilakukan mengingat setelah cuti bersama aktivitas ekonomi masyarakat kembali berjalan normal," jelas dia dalam keterangannya, Jumat (28/4/2023).

Presiden Joko Widodo menekankan agar pasokan dan harga pangan stabil dan seimbang, baik di tingkat petani, pedagang, dan konsumen/masyarakat. 

Dia pun meminta komitmen NFA untuk terus melakukan koordinasi dengan dinas urusan pangan daerah untuk penyediaan harga pangan murah melalui Gerakan Pasar Murah.

Selain itu meminta Bulog untuk terus mendistribusikan beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) ke ritel modern dan tradisional.

"Meningkatkan serapan gabah/beras dari hasil panen dalam negeri sebagai upaya dalam menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan hingga setelah lebaran," tambahnya.

Kemudian meminta pemerintah agar selain menjaga stabilitas pasokan dan harga, juga perlu memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat melalui uji sampel pangan segar, baik di pasar tradisional maupun di pasar modern.

Bambang Soesatyo juga meminta komitmen Kementerian Perdagangan untuk turut menjaga stabilisasi harga pangan atau sembako juga stok kebutuhan khususnya selama momentum konsumsi tinggi hingga setelah masa lebaran.


Harga Pangan Murah, Mendag Banyak Diprotes Petani dan Peternak

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) saat mengadakan open house di rumahnya, Cipinang Muara, Jakarta Timur, Sabtu (22/4/2023). Mendag mengatakan bahwa stok bahan pangan aman hingga masa lebaran 2023. (Siti Ayu Rachma/Merdeka.com)

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) membantah jika harga daging sapi di periode Lebaran 2023 mahal. Ia memastikan bahwa harga daging sapi di pasar-pasar tradisional  telah turun.  

Ia juga mengatakan bahwa beberapa harga pangan justru mengalami penurunan di tengah puasa. Penurunan ini berujung pada protes para petani dan peternak.

Zulkifli Hasan menjelaskan, pemerintah telah mengantisipasi kenaikan kebutuhan daging di masyarakat pada periode puasa dan Hari Raya Idul Fitri 2023. Salah satu cara yang dijalankan adalah dengan impor daging kerbau demi menjaga stabilitas harga.

"Harga pangan mulai dari Nataru (Natal dan Tahun Baru), Lebaran semua terkendali bahkan cenderung turun," ujar Zulkifli Hasan, kepada media, Sabtu (22/4/2023).

Bahkan, menurutnya ada beberapa bahan pokok yang mengalami penurunan dan harga terlalu murah, sehingga banyak pengusaha, petani hingga peternak yang mengeluh karena terlalu murah.

"Bahkan yang terlalu murah saya banyak diprotes juga, harga ayam, telur, bawang, cabe itu terlalu murah sehingga petani, perternak protes," terang dia.

Sebagai informasi, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan stok bahan pangan hingga masa lebaran 2023 masih aman. Hal itu diungkapkan langsung saat mengadakan open house di rumahnya, Cipinang Muara, Jakarta Timur, Sabtu (22/4).

"Alhamdulilah baru pertama ini kan lebaran tidak ada protes, tidak ada yang kekurangan karena memang bahannya cukup," ujar Zulhas kepada media.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya