Liputan6.com, Jakarta - Emiten produsen jamu, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul mencatatkan peningkatan dari sisi penjualan dan laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/4/2023), penjualan SIDO hingga akhir Maret 2023 naik 3,04 persen menjadi Rp 907,30 miliar dari Rp 880,49 miliar pada kuartal I 2022.
Advertisement
Sementara, beban pokok penjualan pada periode yang sama naik 7,06 persen menjadi Rp 424,109 miliar dari periode yang sama sebelumnya Rp 396,10 miliar. Dengan demikian, laba bruto menyusut 0,24 persen menjadi Rp 483,19 miliar hingga akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 484,38 miliar.
Sepanjang kuartal I 2023, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 369,53 miliar naik 0,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 367,11 miliar.
Laba bersih pada kuartal I 2023 naik 1,77 persen sebesar Rp 300,27 miliar dari Rp 295,03 miliar pada periode yang sama 2022. Sehingga laba per saham dasar pada kuartal I 2023 ikut naik menjadi Rp 10,01 dari kuartal I tahun sebelumnya Rp 9,83.
Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 naik menjadi Rp 4,21 triliun dari Rp 4,08 triliun pada Desember 2022. Liabilitas naik menjadi Rp 1,10 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 575,96 miliar. Sementara ekuitas hingga Maret 2023 turun menjadi Rp 3,11 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 3,50 triliun.
Pada perdagangan saham Jumat, 28 April 2023 pukul 10.35 WIB, saham SIDO stagnan di posisi Rp 800 per saham. Saham SIDO berada di level tertinggi Rp 800 dan terendah Rp 790 per saham, Total frekuensi perdagangan 2.437 kali dengan volume perdagangan 89.872 lot saham. Nilai transaksi Rp 7,2 miliar.
Sido Muncul Tebar Dividen Rp 690 Miliar
Sebelumnya, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) atau Sido Muncul akan membagikan dividen tunai Rp 690 miliar untuk periode tahun buku 2022. Dividen tersebut setara dengan Rp 23 per saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Kamis (30/3/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Sido Muncul pada 29 Maret 2023.
Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 1,1 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 1,03 triliun serta total ekuitas senilai Rp 3,5 triliun.
Jadwal
Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 6 April 2023
Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 10 April 2023
Cum dividen di pasar tunai: 11 April 2023
Ex dividen di pasar tunai: 12 April 2023
Recording date: 11 April 2023
Pembayaran dividen: 28 April 2023
Advertisement
Kinerja Keuangan 2022
Sebelumnya, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengumumkan kinerja perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada Desember 2022. Sepanjang periode tersebut baik pendapatan maupun laba bersih perseroan mengalami penurunan.
Melansir laporan keuangan perseroan, Jumat, 10 Februari 2023, pendapatan tercatat sebesar Rp 3,86 triliun, turun 3,87 persen dibandingkan pendapatan 2021 sebesar Rp 4,02 triliun.
Sementara dari sisi beban pokok pendapatan tidak mengalami banyak perubahan yakni menjadi Rp 1,7 triliun pada 2022 dari Rp 1,73 triliun pada 2021. Alhasil, perseroan memperoleh laba bruto Rp 2,16 triliun, turun 5,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,29 triliun.
Hingga Desember 2022, perseroan menciptakan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp 565,06 miliar atau naik 1,55 persen yoy, beban umum dan administrasi naik 31,43 persen yoy menjadi Rp 222,85 miliar, dan beban lain-lain turun 99,71 persen yoy menjadi hanya Rp 14 juta. Bersamaan dengan itu, pendapatan lain-lain turun 14,77 persen yoy menjadi Rp 18,38 miliar pada Desember 2022.
Aset Sido Muncul
Dari rincian tersebut, perseroan memperoleh laba usaha sebesar Rp 1,39 triliun, turun 11,65 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 1,58 triliun.
Pada periode yang sama, penghasilan keuangan turun 26,3 persen menjadi Rp 27,57 miliar. Sementara biaya keuangan turun 9,51 persen menjadi Rp 780 juta. Setelah dikurangi pajak, perseroan mengukuhkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,1 triliun, turun 12,39 persen dibandingkan laba tahun berjalan 2021 sebesar Rp 1,26 triliun.
Dari sisi aset Sido Muncul hingga Desember 2022 naik tipis menjadi Rp 4,08 triliun dari Rp 1,07 triliun pada akhir 2021. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 2,19 triliun dan aset tidak lancar Rp 1,89 triliun. Liabilitas hingga Desember 2022 turun menjadi Rp 575,97 miliar dari Rp 597,79 miliar pada Desember 2021.
Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 541,05 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp 34,92 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 3,51 triliun dari Rp 3,47 triliun pada Desember 2021.
Advertisement