Liputan6.com, Jakarta - Manchester United hanya mampu bermain bermain imbang melawan Tottenham Hotspur dalam lanjutan Liga Inggris, Jumat (28/4/2023). Sempat memimpin 2 gol, MU harus puas dengan skor akhir 2-2.
Merespons hasil mengecewekan itu, Erik ten Hag menilai para pemainnya kelelahan akibat jadwal yang sangat padat. Sang manajer merasa timnya mendapat jadwal yang paling buruk di Liga Inggris.
Advertisement
“Kami juga memiliki jadwal terburuk di Liga Inggris, itu tidak akan berubah,” jelas Ten Hag ketika ditanya apakah kelelahan menjadi faktor penyebab kegagalan ini seperti dilansir dari Sky Sports.
Kendati begitu, eks manajer Ajax tersebut juga menyadari jika hal semacam itu seharusnya tidak boleh dijadikan alasan.
“Anda harus menerima itu. Anda tidak dapat menggunakannya sebagai alasan. Waktu yang tersedia adalah waktu yang cukup untuk memulihkan diri jadi para pemain dapat selalu siap. Hari ini mereka belum siap,” jelas Ten Hag.
Man United sendiri sebenarnya sudah memegang kendali permainan sejak babak pertama di mana mereka berhasil unggul dua gol sebelum turun minum melalui gol Jadon Sancho (7’) dan Marcus Rashford (44’). Namun, di babak kedua performa mereka merosot dan membiarkan Spurs menyamakan kedudukan melalui tembakan Pedro Porro (56’) dan Son Heung-Min (79’).
“Kami pikir 90 persen sudah cukup, itu sebabnya kami mulai kehilangan bola. Dan ketika anda tidak melakukan pekerjaan anda dalam penentuan posisi, anda kebobolan gol,” kata Ten Hag.
Hilang Kontrol
Tak hanya jadwal padat yang berengaruh signifikan terhadap performa para pemainnya, Erik ten Hag juga mengakui jika pasukannya kehilangan kontrol atas permainan ketika memasuki babak kedua.
“Setelah babak pertama ada perbedaan, kami kehilangan kendali. Ketika anda kalah dalam duel, tidak memiliki penguasaan bola dan tidak memiliki peluang, anda akan kebobolan gol. Anda harus memberikan [100 persen] di setiap kesempatan, setiap pertandingan. Dan sebagai sebuah tim, anda harus mengatur permainan, mendapatkan kemenangan, dan itu membuat semua orang senang dan puas,” tegas manajer berusia 53 tahun itu.
Advertisement
Keputusan Salah
Banyak yang menilai keputusan Erik ten Hag dalam memasukan pemain penggantinya di babak kedua juga merupakan faktor yang menyebabkan Man United gagal menang. Menurutnya, Anthony Martial, Fred, Wout Weghorst dan Tyrell Malacia dalam kondisi fit dan dapat memberi banyak pengaruh di babak kedua.
Namun, Ten Hag menepis semua kritik yang datang mengenai keputusannya tersebut dan mengatakan jika rencana itu sudah ada sebelum timnya kebobolan gol pertama.
“Saya sudah menyiapkan pemain pengganti sebelum kedudukan menjadi 2-1. Saya membawa Fred, [yang memiliki] energi, yang bisa memenangkan bola. Hari Minggu [melawan Brighton] ia brilian dalam hal itu. Saya membawa Martial yang bisa menjaga bola. Saya kemudian membawa Rashy [Rashford], Antony, Bruno [Fernandes] berlari ke belakang. Itulah idenya,” jelas Ten Hag.
Peringkat
Advertisement