Liputan6.com, Jakarta - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 1,48 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 75 per saham.
Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 28 April 2023. Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT AKR Corporindo Tbk, Suresh Vembu mengatakan, dividen tersebut setara dengan 61,6 persen dari laba neto 2022 yang mencapai Rp2,4 triliun.
Advertisement
"Hari ini kita menyetujui dividen sebesar Rp 1,48 triliun atau setara dengan Rp 75 per saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini merupakan 61,6 persen dari laba neto 2022," kata Suresh Vembu dalam paparan publik, Jumat (28/4/2023).
Adapun, dividen final Rp 50 per lembar saham akan dibayar setelah dikurangi dividen interim Rp 25 per lembar saham yang telah dibayarkan pada 16 Agustus 2022. Lalu, dividen final sebesar Rp 50 per lembar saham akan dibayar pada 24 Mei 2023.
Jadwal Pembagian Dividen:
- Cum Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi 9 Mei 2023
- Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi 10 Mei 2023
- Cum Dividen di Pasar Tunai 11 Mei 2023
- Ex Dividen di Pasar Tunai 12 Mei 2023
- Recording Date Dividen 11 Mei 2023
- Pembayaran Dividen Tunai 24 Mei 2023
Gerak Saham AKRA
Pada penutupan perdagangan saham sesi I, Jumat, 28 April 2023, saham AKRA naik 0,62 persen ke posisi Rp 1.625 per saham. Saham AKRA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.620 per saham. Saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.655 dan terendah Rp 1.620 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.319 kali dengan volume perdagangan 219.201 lot saham. Nilai transaksi Rp 35,8 miliar.
Sofyan Djalil Diangkat Jadi Komisaris AKR Corporindo
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengangkat Sofyan A. Djalil sebagai komisaris perseroan menggantikan I Nyoman Mastra yang telah mengabdi selama 15 tahun.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan, Sofyan Djalil akan menjabat sebagai komisaris perseroan untuk periode sisa dewan komisaris yaitu sampai dengan RUPS Tahunan yang akan diadakan pada 2025.
"Sofyan A. Djalil tercatat memiliki banyak pengalaman di sektor publik maupun swasta, di antaranya pernah menjabat sebagai Menteri Kabinet Indonesia selama 13 tahun di bawah kepemimpinan dua Presiden, dan sebagai komisaris utama, komisaris, juga penasihat di berbagai perusahaan, baik Badan Usaha Milik Negara, perusahaan nasional maupun perusahaan multinasional," kata Suresh dalam paparan publik, Jumat (28/4/2023).
Sofyan A. Djalil menjabat sebagai Menteri Kabinet Indonesia selama 13 tahun di bawah kepemimpinan dua presiden. Di bawah Presiden Jokowi menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (2016 - Juni 2022).
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (2015-2016) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (2014-2015).
Pada masa jabatan pertama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (2004-2007) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (2007-2009).
Advertisement
Perjalanan Karier di Korporasi
Di dunia korporasi, Sofyan Djalil juga memiliki pengalaman yang luas. Pernah menjabat sebagai komisaris utama, komisaris, dan penasihat di berbagai perusahaan, baik Badan Usaha Milik Negara, perusahaan nasional dan perusahaan multinasional.
Bahkan, ia juga pernah menjabat sebagai Vice President Research and Development Bursa Efek Jakarta (1998), Konsultan Community Relation Chevron Indonesia (2000), dan Konsultan Good Corporate Governance (GCG) yang menjadi penasihat beberapa perusahaan ternama di Indonesia (2000-2004).
Saat ini menjabat komisaris utama beberapa perusahaan, antara lain PT Indika Nature, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, PT Pintar Group/Pasifik Satelit Nusantara, PT Bumi Bandara Indah dan Dewan Pengarah Indonesian Palm Oil Strategic Studies (IPOSS).
Dengan pengalaman yang luas di sektor publik dan swasta, serta pengalaman sebagai pembuat kebijakan, Sofyan Djalil memiliki profil yang sesuai untuk bergabung ke dalam Dewan Komisaris AKR pada sisa periode jabatan hingga April 2025 dan akan memperkuat susunan dewan.
AKR Corporindo Raup Laba Rp 607 Miliar pada Kuartal I 2023
Sebelumnya, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) melaporkan pertumbuhan laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang ekuitas sebesar 42 persen secara tahunan (year on year/yoy) sebesar Rp 607 miliar pada kuartal I 2023 dibandingkan laba kuartal I 2022 Rp 428 miliar.
Kinerja ini merupakan kelanjutan dari pertumbuhan yang kuat hasil selama tiga tahun terakhir. Perusahaan melaporkan pendapatan penjualan konsolidasi sebesar Rp 10,95 triliun selama kuartal I 2023. EBITDA selama kuartal I 2023 sebesar Rp 919 miliar, 41 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu.
AKR Corporindo mempertahankan neraca yang kuat selama kuartal I 2023, meningkatkan rasio keuangan yang didukung oleh pengelolaan modal kerja yang efisien, rasio lancar perusahaan meningkat menjadi 1,7 kali dan Return of Equity pada periode ini dilaporkan sebesar 21 persen.
Pendapatan kuartal I 2023 menunjukkan pertumbuhan yang konsisten di segmen perdagangan dan distribusi dengan kontribusi yang meningkat dari segmen kawasan industri. Selama kuartal I 2023, segmen kawasan industri membukukan penjualan tanah sebesar Rp 482 miliar dan sewa lahan dan utilitas meningkat menjadi Rp 66 miliar.
Pada Maret 2023, JIIPE membukukan penjualan tanah dari perusahaan besar asing, Hailiang yang akan membangun pabrik untuk foil dan lembaran tembaga, pendapatan perdagangan dan distribusi tumbuh menjadi Rp 10,01 triliun selama kuartal I 2023 dari Rp 9,6 triliun selama kuartal I 2022 mencatat pertumbuhan sebesar 4,3 persen.
Laba bruto perdagangan dan distribusi meningkat 20 persen yoy menjadi Rp 717 miliar. Segmen kawasan industri menyumbang 26 persen dari laba bruto konsolidasi lebih besar dari kuartal I 2022 (8 persen) dan tumbuh 352 persen yoy menjadi Rp 276 miliar selama kuartal I 2023. Margin laba bruto keseluruhan selama kuartal I 2023 tetap kuat di 10 persen dari pendapatan penjualan.
Advertisement