Megawati Akan Terima Kunjungan Ketum PPP, Bahas Kerja Sama Politik Usai Usung Ganjar Capres

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (30/4/2023).

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2023, 13:44 WIB
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (30/4/2023). Keduanya akan membahas rencana kerja sama politik Pemilu 2024 dalam rangka mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

"Rencananya hari Minggu (30/4), pukul 14.00 WIB, Pak Mardiono bersama jajaran pengurus PPP akan kami terima di kantor DPP PDI Perjuangan. Komunikasi via telpon sudah dilakukan. Minggu akan menjadi kesempatan pertama bertemu dengan Ibu Megawati Soekarnoputri guna meneguhkan kerja sama politik," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Jumat (28/4/2023).

Hasto mengatakan, melihat rekam jejak PPP mempunyai kesesuaian historis dengan PDI Perjuangan. Selama Orde Baru PPP dan PDIP menjadi representasi partai tertindas sehingga terbangun emosional bonding.

Oleh karenanya, PDIP sangat menyambut baik kerja sama dengan PPP di Pemilu 2024. PPP menambah energi kemenangan.

"Sehingga diyakini kerja sama dengan PPP sangat positif, dan semakin memperkuat energi kemenangan Pilpres 2024. Seluruh kerja sama Partai Politik dilakukan melalui komunikasi Partai dengan Partai," ujar Hasto.


Kerja Sama dengan Partai Pendukung Pemerintah

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Hasto Kristianto usai dipanggil di DPP PDIP, Jakarta, Senin (24/10/2022). Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menegaskan bahwa dirinya akan taat terhadap aturan Partai PDI Perjuangan (PDIP) soal Capres 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara, Hasto mengungkap kerja sama politik PDIP dibangun bersama partai politik pemerintahan Presiden Joko Widodo, kecuali partai yang sudah deklarasi capres sendiri

Kemudian, partai tersebut memiliki kesesuaian agenda masa depan. Serta kerja sama yang memperkuat aspek elektoral capres. Kerja sama dengan PPP dianggap akan memperluas basis pemilih.

"Kedua, menempatkan aspek ideologi kebangsaan-kerakyatan, kesejarahan, kultur, serta kesesuaian agenda masa depan. Ketiga, tidak bisa dipungkiri bahwa kerja sama juga memperkuat aspek elektoral Capres," papar Hasto.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Infografis Menerka Kandidat Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya