Langka, Bayi Pakistan Terlahir dengan Dua Penis dan Kejutkan Dunia Medis

Merupakan kondisi yang sangat langka, bayi ini terlahir dengan dua penis.

oleh Chesa Andini Saputra diperbarui 28 Apr 2023, 19:41 WIB
Ilustrasi Bayi, Foto oleh Lisa Fotios dari Pexels

Liputan6.com, Islamabad - Seorang bayi laki-laki dari Pakistan terlahir dengan dua penis dan mengejutkan para profesional medis, karena kedua organ vital tersebut berfungsi.

Kondisi tersebut sangat langka dan jarang ditemukan di dunia, bayi tersebut tampaknya lahir dengan kasus diphallia - kondisi yang ada pada satu dari enam juta bayi.

Biasanya dalam kasus seperti ini, bayi akan menjalani operasi untuk mengangkat salah satu penis. Tetapi kali ini, ahli bedah membiarkan kedua phalluses intact (lingga) tetap utuh. Kendati demikian alasan mengapa mereka melakukannya belum jelas.

Dilansir dari Mirror.co.uk pada Jumat (28/4/2023), anak laki-laki itu juga diketahui bisa buang air kecil "dari kedua lubang" alat vitalnya meski ukuran satu penis 1 cm lebih besar dari yang lain.

Akan tetapi, bayi Pakistan itu lahir tanpa anus. Sehingga ahli bedah harus melakukan kolonoskopi agar bayi tersebut bisa buang air besar.

Sebuah jurnal medis baru memamerkan anomali tersebut. Dengan adanya catatan yang menunjukkan anak tersebut segera dioperasi setelah dilahirkan.

Hasil operasinya terbukti berhasil, meskipun jurnal medis mencatat adanya risiko kematian yang lebih tinggi karena kelangkaan kondisi.

Jurnal itu berbunyi, "Kerumitan dan kematian yang lebih tinggi terkait dengan diphallia adalah karena anomali sistem urogenital dan gastrointestinal yang menyertainya.

 


Proses Operasi

Bocah itu juga bisa buang air kecil "dari kedua lubang". (unsplash.com/@c7_visuals)

Saat ini, hanya terdapat 100 kasus diphallia yang pernah tercatat dalam sejarah manusia, dengan anak laki-laki yang lahir setelah 36 minggu menjadi salah satu contoh terbaru dari kondisi langka yang membuatnya memiliki dua "lingga yang terbentuk dengan baik".

Bocah itu dirawat di Rumah Sakit Anak di Institut Ilmu Kedokteran Pakistan, setelah orang tuanya membawanya ke unit gawat darurat rumah sakit langsung setelah dia lahir.

Setelah pemindaian, bayi itu terungkap memiliki satu kandung kemih yang melekat pada dua uretra, yang berarti dia mengeluarkan urin dari kedua penis.

Akhirnya, ahli bedah mengalihkan salah satu ujung usus besarnya melalui lubang di sisi kiri bawah perut, untuk memungkinkan dia buang air besar.

Anak laki-laki itu dipantau selama dua hari setelah operasi, dan kemudian dipulangkan dengan janji tindak lanjut yang sudah diatur dengan rumah sakit.

Tidak jelas bagaimana kondisi diphallia bisa terjadi, dan tidak ada faktor risiko tunggal yang diketahui. Tetapi diduga terjadi secara kebetulan saat alat kelamin berkembang di dalam rahim.

Terdapat dua tipe kondisi diphallia. Bila kedua penis berkembang dengan baik, itu berarti pasien mengalami diphallia lengkap. Sementara diphallia parsial dialami pasien dengan memiliki satu penis lebih kecil atau cacat.


Kisah Lain: Bayi Terlahir dengan Kepala Besar

Ilustrasi ibu menggendong bayi/copyright freepik.com/freepic-diller

Kelainan saat lahir lainnya dialami seorang bayi di China, dengan ukuran kepala yang lebih besar dari umumnya.

Dilansir laman Mirror, Jumat (10/3/2023), temuan ini bermula ketika orangtuanya khawatir soal ukuran kepala dan keterampilan motoriknya yang tidak normal dalam usianya yang belum setahun. Mereka kemudian membawa anaknya ke Rumah Sakit Huashan di Universitas Fudan, China. 

Bayi itu kemudian menjalani CT scan yang mengungkapkan gambar mengejutkan, bahwa saudara kembarnya selama ini hidup di dalam kepalanya, dan posisinya menekan otaknya. 

Ketika ditemukan, ia masih hidup, dan bertahan lama karena berbagi suplai darah dengan saudaranya.

Bayi tersebut diketahui terus bertumbuh di dalam organ saudara kembarnya selama berbulan-bulan, bahkan lengkap dengan memiliki tungkai atas, tulang dan kuku. Namun, bayi itu harus diangkat dengan cara operasi.

Kondisi ini dikenal dengan istilah foetus-in-foetus (janin dalam janin), kondisi langka dengan hanya 200 kasus serupa yang pernah terjadi. 


Alami Hidrosefalus

Ilustrasi bayi (Sumber: unsplash.com/carlo navarro)

Bayi tersebut pun menderita hidrosefalus yang menyebabkan penumpukan cairan di otak. Ini dapat menyebabkan kepala yang membesar, serta kelelahan dan kejang yang ekstrem.

Petugas medis tidak yakin akan kondisi kesehatannya, lantaran menderita kerusakan jangka panjang akibat kondisi aneh tersebut.

Dr Zongze Li, seorang ahli saraf yang merawat gadis itu mengatakan, "Janin-dalam-janin intrakranial diduga muncul dari blastokista yang tidak terpisahkan."

"Bagian-bagian bayi berkembang menjadi otak depan janin inang dan menyelubungi embrio lainnya," tambahnya.

Fenomena yang hanya tercatat sebanyak 200 kali ini, 18 di antaranya terjadi di otak. Sindrom aneh lainnya kerap muncul di panggul, mulut, usus, dan skrotum.

Bayi yang belum lahir dapat bertahan dan terus tumbuh selama berbulan-bulan di dalam saudara kandungnya, bahkan menumbuhkan organ dan anggota tubuh.

Kondisi tersebut terjadi ketika kembar identik, yang terbentuk saat satu sel telur pecah, gagal berpisah sepenuhnya di dalam rahim. Namun, dokter masih belum mengetahui mengapa hal ini bisa terjadi.

Infografis 8 Cara Cegah Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya