Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Warga Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengeluhkan akses jembatan yang rusak parah. Padahal Jembatan Sambera di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak itu merupakan salah satu akses masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari, serta menuju sejumlah tempat wisata di Muara Badak.
Bahkan, belum lama ini Liputan6.com sempat melintasi jembatan tersebut dan memang kondisinya jembatannya sangat membahayakan pengendara yang melintas. Penambalan lubang jembatan dilakukan hanya menggunakan batang pohon kelapa. Tak sedikit kendaraan roda empat mengalami bocor ban saat melintas akibat pelat besi yang tajam dipasang di jembatan tersebut.
Advertisement
Banyaknya keluhan masyarakat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar pun langsung mengambil langkah salah satunya menganggarkan dana perbaikan jembatan Sambera. Meskipun, pada 2021 lalu, perbaikan jembatan tersebut juga telah dilakukan dengan menelan anggaran Rp1 miliar.
Jembatan Sambera sendiri akan diperkuat secara permanen dan diperkirakan memakan anggaran sebesar Rp13 miliar, yang bersumber dari APBD Kukar 2023.
"Terkait Jembatan Sambera di Muara Badak, sudah kita minta Dinas PU untuk menguji dengan baik penanganannya agar tepat," ucap Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, Jumat (28/4/2023)
Rendi Solihin memastikan bulan depan proses lelang akan dilakukan guna dapat segera melakukan perbaikan Jembatan Sambera.
"Insya Allah sudah kita anggarkan penanganan permanen jembatan tersebut, di minggu ke-3 bulan depan saya minta paling lambat PU segera lelang," tegasnya.
Target Akhir Tahun 2023 Selesai Perbaikan
Terpisah, Kabid Bina Marga DPU Kukar, Restu Irawan menjelaskan, jembatan sepanjang 60 meter tersebut nantinya akan diperkuat guna dapat kembali dilintasi.
Pasalnya, untuk membangun jembatan baru, setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar Rp25 miliar.
Oleh karena itu, dilakukan efisiensi dengan memaksimalkan kondisi jembatan yang masih layak, dengan memperkuat, lalu di permukaan jembatan akan diaspal.
"Jika tidak ada kendala, lelang akhir April atau Mei sudah berkontrak," imbuhnya.
Restu Irawan menjelaskan, tahap awal akan dilakukan pengalihan akses jalan warga, di mana masyarakat akan dialihkan menggunakan jalan pipeline Pertamina.
"Karena saat dilaksanakan pekerjaan rehabilitasi jembatan, bakal ditutup total agar tidak membahayakan pengguna jalan dan pekerja jembatan," ungkapnya.
Pekerjaan diperkirakan memakan waktu 5-6 bulan, dengan target akhir 2023 sudah bisa dipergunakan.
Nantinya, pekerjaan memperkuat Jembatan Sambera meliputi, perkuat rangka-rangka jembatan dengan baja WF, mengganti lantai bondeck dengan perkuatan beton K350, perkuat tiang-tiang utama dengan melapis epoxy dan serat carbon, lalu dilapisi dengan anti karat khusus air laut.
Advertisement