Liputan6.com, Jakarta Presenter Novita Angie berbagi cerita soal putrinya, Jemima Jasmine Hardi Rajasa yang kini berusia 17 tahun. Memasuki usia belasan, si bungsu mulai mengenali diri sendiri termasuk siklus menstruasi atau haid yang terjadi setiap bulan.
Novita Angie percaya, orangtua adalah pihak pertama yang mengedukasi anak banyak hal termasuk menstruasi. Menempatkan diri sebagai sahabat, istri Sapto Haryo Rajasa kerap mengajak Jemima Jasmine beraktivitas bareng sembari membahas banyak hal.
Advertisement
“Dari awal anak dekat dengan saya. Sering melihat karena di kamar barengan, (saat saya) di kamar mandi dia tiba-tiba ikutan ngintil, lalu tanya: Kok mami ada darah itu darah apa, ya? Dari awal, saya berikan pemahaman kepada anak soal haid,” kata Novita Angie.
Ini disampaikannya kala menjadi presenter sekaligus bintang tamu webinar “Rahasia Talks: 911 Super Parents Kit” bareng Hers Protex, baru-baru ini. Novita Angie memberi tahu putrinya, tak perlu takut dengan siklus menstruasi mengingat ini bagian dari proses tumbuh kembang.
Novita Angie dan Putrinya
“Saya jelaskan: Nanti kalau anak perempuan umur sekian akan mengalami haid. Tidak perlu takut karena ini proses dari bertumbuh, menjadi remaja. Ia lalu menantikan haid pertama, sudah tahu dari awal haid itu apa, tidak takut karena sudah siap,” ia membeberkan.
Novita Angie mengingatkan, cepat atau lambat, rasa ingin tahu akan membuat anak menanyakan hal-hal tak terduga. Orangtua, khususnya ibu, harus siap dan mampu mengakomodasi pertanyaan anak termasuk seputar organ intim reproduksi.
“Semua yang ditanyakan anak, keingintahuan mereka, pasti saya coba jawab. Kadang kita tidak tahu jawabnya. Saya bilang: Yuk, kita cari tahu bareng. Atau saya bilang: Mama cari tahu dulu ya dari ahlinya, nanti kita bahas bareng,” Novita Angie memaparkan.
Haid kerap bikin suasana hati cewek jungkir balik (mood swing). Jangankan Jemima, Novia Angie pun mengalami. Saat anak mood swing, komunikasi berbasis empati dan prinsip “senyamannya kamu” kuncinya. Jika mood swing mulai kebablasan, Novita Angie “tiup peluit.”
“Jadi saat anak lagi haid dan mood swing, saya pahami saja. Kalau sudah agak berlebihan biasanya saya ingatkan begini: Ngerti sih, kamu lagi haid. Tapi enggak perlu marah begini, deh. Enggak apa-apa, marah boleh tapi jangan berlebihan ya,” ucapnya dengan sejuk.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Lewati Masa Pubertas
Menguatkan paparan Novita Angie, narasumber lain, yakni Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Yassin Yanuar MIB, Sp.OG, KFER, mengingatkan orangtua pentingnya mengajarkan sejumlah hal yang berhubungan dengan siklus menstruasi kepada anak yang beranjak dewasa.
“Ajarkan mereka tidak takut menyentuh organ intim sendiri, layaknya memegang bagian tubuh lain. Ajarkan nama-namanya, ada labia mayora, dan sebagainya. Ajarkan anak untuk membasuh atau mengusap organ intim dari depan ke belakang,” beri tahu Yassin Yanuar.
Pola basuh ini penting untuk mencegah timbulnya koloni kuman dari anus ke vagina. Yang tak kalah penting, mengganti pembalut tiap 4 hingga 6 jam sekali saat menstruasi untuk mencegah infeksi. Dengan kasih, orangtua mesti mendampingi anak melewati masa pubertas.
Dekati Anak Sesuai Zaman
Dalam kesempatan ini, psikolog klinis anak, remaja dan keluarga, Roslina Verauli, M.Psi, Psi., menguak data, 10 persen remaja putri tak tahu bagaimana memasang pembalut dan tak punya akses untuk bertanya. Karenanya, orangtua harus menjadi teman baik untuk anak.
“Dekati anak sesuai zamannya misalnya lewat film, lirik lagu yang lagi hit atau platform medsos yang kerap mereka gunakan. Pahami bahwa remaja butuh energi besar. Mereka harus cukup tidur meski di usia remaja mereka sulit tidur,” aktris film Susah Sinyal mengingatkan.
Dalam fase ini, orangtua juga patut mengecek adakah olahraga yang tengah ditekuni anak untuk merilis sejumlah hormon hingga menyiapkan makanan kaya gizi. “Ingat bahwa orangtua adalah model afeksi bagi anak, bukan pacarnya,” Roslina Verauli menambahkan.
Advertisement
Mengedukasi Para Siswi
Webinar “Rahasia Talks: 911 Super Parents Kit” digelar untuk mengajak remaja putri Indonesia menjadi pribadi aktif, smart, berani berekspresi, anti-parno maupun baper. Ini sejalan dengan kampanye “Senyamannya Kamu #PuberAntiBaper” yang digemakan Hers Protex tahun ini.
Kampanye ini diharapkan menjadi salah satu sistem pendukung bagi remaja putri dalam menghadapi fase datang bulan yang biasanya terasa kurang nyaman sekaligus wadah buat mengembangkan minat dan bakat mereka. Kampanye “Senyamannya Kamu” terdiri tiga acara.
Pertama, roadshow ke 10 sekolah di kawasan Jabodetabek untuk mengedukasi para siswi soal pubertas, kesehatan organ reproduksi, hobi, dan talent hunt agar mereka mengekspresikan bakat secara prositif.
“Kedua, webinar hari ini agar orangtua jadi tahu lebih lanjut tentang pubertas. Ketiga, Mei nanti ada final kampanye Senyamannya Kamu, akan digelar final hersquad talent hunt,” Marketing Manager Personal Care Wings Group Indonesia, Mita Ardiani, menerangkan.
Mita Ardiani lalu memperkenalkan dua varian Hers Protex, Daily Comfort Day dan Daily Comfort Night dengan tiga keunggulan. Pertama, pin hole area, yang membuat cairan meresap dan menyerap lebih banyak. Jadi tak perlu khawatir lagi bocor samping, depan dan belakang.
“Kedua, lapisan soft edges yang lembut agar para remaja putri tidak khawatir miss V iritasi karena sudah dirancang sedemikian rupa. Ketiga, easy open, simpel tinggal buka langsung pakai,” cetusnya seraya menjanjikan kampanye ini akan hadir di luar Jawa dalam waktu dekat.