Harga Emas Dunia Sempat Tembus Rekor Tertinggi Setahun, Bisa Balik ke USD 2.000?

Harga emas berjangka AS stabil di level USD 1.999,1 pada hari Jumat dan naik 0,43 persen sepanjang pekan ini

oleh Tira Santia diperbarui 29 Apr 2023, 07:16 WIB
Harga emas berjangka AS stabil di level USD 1.999,1 pada hari Jumat dan naik 0,43 persen sepanjang pekan ini. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas bangkit kembali pada perdagangan Jumat (Kamis waktu Jakarta) karena penurunan imbal hasil dan kekhawatiran baru atas gejolak perbankan Amerika Serikat (AS). Hal ini menempatkan harga emas sebagai safe haven di jalur untuk kenaikan bulanan kedua bahkan ketika inflasi AS yang stabil memperkuat taruhan untuk kenaikan suku bunga minggu depan.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (29/4/2023), harga emas berjangka AS stabil di level USD 1.999,1 pada hari Jumat dan naik 0,43 persen sepanjang pekan ini. Itu juga merupakan bulan positif kelima dalam enam bulan terakhir dengan naik 0,65 persen.

Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) mengeluarkan penilaian yang mendetail dan tajam atas kegagalannya untuk mengidentifikasi masalah dan mendorong perbaikan di Silicon Valley Bank sebelum keruntuhan pemberi pinjaman. Hal ini membuat adanya pengawasan yang lebih ketat dan aturan yang lebih ketat.

Laporan The Fed memuncak sekitar waktu yang sama dengan penurunan imbal hasil Treasury 10-tahun, mengubah harga emas menjadi positif.

"Tetapi semuanya bergantung pada apa yang akan dikatakan (Ketua Fed Jerome) Powell minggu depan," kata Daniel Pavilonis, Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures.

Imbal hasil patokan turun setelah data menunjukkan laju inflasi keseluruhan melambat pada bulan Maret dan belanja konsumen stabil.

Namun data tersebut juga menunjukkan bahwa tekanan harga yang mendasarinya tetap kuat, mendorong para pedagang untuk menambah taruhan untuk kenaikan suku bunga minggu depan.

Harga emas dunia tampaknya akan tetap dalam kisaran yang lebih ketat untuk saat ini, meskipun penutupan mingguan di bawah USD 1.965 dapat memicu penurunan lebih lanjut, sementara bulls akan menerima dorongan kembali di atas USD 2.000,” kata Tai Wong, seorang pedagang logam independen yang berbasis di New York.


Harga Emas Tembus Level Tertinggi

Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Dia menambahkan, masih patut dipertanyakan apakah Fed akan memberi sinyal jeda. Sedangkan harga emas telah mencapai level puncak dalam 1 tahun terakhir di angka USD 2.048,71 pada pertengahan April saat krisis perbankan terjadi.

Kurs dolar AS juga menuju penurunan bulanan, yang membuat harga emas batangan lebih murah untuk pembeli luar negeri.

Sementara itu, harga perak naik sekitar 0,4 persen menjadi USD 25,04 per ons. Sementara harga platinum turun 0,2 persen menjadi USD 1.074,88 dan harga paladium naik 0,3 persen menjadi USD 1.499,32. 


Harga Emas Turun Dikalahkan Kenaikan Suku Bunga dan Dolar Perkasa

Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Kemarin, harga emas berbalik arah dan turun dipicu penguatan Dolar Amerika Serikat (AS). Harga emas hari ini naik di pasar global setelah pembacaan ekonomi AS yang lebih lemah gagal meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga lain oleh Federal Reserve di tengah inflasi yang membandel.

Melansir laman Nasdaq, Jumat (28/4/2023), harga emas hari ini di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 1.988,08 per ons, sementara emas berjangka AS ditutup naik 0,2 persen pada USD 1.999.

Data menunjukkan produk domestik bruto AS tumbuh lebih lambat dari perkiraan pada kuartal terakhir, tetapi pasar fokus pada angka inflasi di atas perkiraan.

Hal itu mendorong investor ke dolar, membuat harga emas lebih mahal bagi mereka yang memegang mata uang lain.

Meskipun emas adalah tempat berlindung yang aman selama ketidakpastian ekonomi, inflasi yang membandel dapat memperpanjang pengetatan moneter Fed, meredupkan daya tarik untuk emas batangan dengan imbal hasil nol.

Pasar melihat peluang 87 persen dari Fed AS menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada 2-3 Mei. Investor sekarang menunggu data indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti untuk bulan Maret yang akan dirilis pada hari Jumat.

"Jika kita mendapatkan angka yang lebih panas pada PCE besok, itu akan menjadi bearish untuk emas dari perspektif permintaan global untuk pasar logam", mengingat prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut," kata Jim Wyckoff, Analis senior di Kitco Metals.


Harga Logam Lainnya

Petugas menunjukkan sampel logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis, (23/7/2020). Usai cetak rekor ke posisi termahalnya di Rp 982 ribu, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Emas Antam) kembali turun Rp 5.000 menjadi Rp 977 ribu per gram pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya pada hari itu dan di sesi sebelumnya, harga emas mendapat dukungan dari kekhawatiran tentang sektor perbankan AS, dengan pejabat pemerintah AS sejauh ini tidak mau campur tangan dalam proses penyelamatan First Republic Bank (FRC.N).

Hal yang masuk radar juga adalah pertimbangan seputar plafon utang AS, mengangkat imbal hasil Treasury.

"Meskipun tingkat suku bunga yang lebih tinggi bekerja melawan emas karena tidak memberikan hasil apa pun, mereka dapat menguntungkan logam karena meningkatkan kemungkinan krisis perbankan lainnya," kata Analis Independen Ross Norman.

Bullion telah mencapai puncak lebih dari satu tahun di USD 2.048,71 pada pertengahan April saat krisis perbankan terungkap.

Harga perak naik 0,1 persen menjadi USD 24,91 per ons, platinum turun 0,9 persen menjadi USD 1.079,52 dan paladium turun 1,2 persen pada USD 1.494,07.

  

Infografis Laju Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Produk Domestik Bruto 2019-2021. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya