Liputan6.com, Jakarta Sebagai tuan rumah KTT ASEAN 2023, Indonesia di bidang kesehatan mendorong penguatan arsitektur kesehatan di kawasan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik lewat pendekatan One Health. Pendekatan ini mengutamakan kinerja lintas sektor dalam hal penyelesaian permasalah kesehatan seperti penanganan wabah dan pandemi.
One Health adalah pendekatan pemersatu yang diindikasikan yang bertujuan untuk secara berkelanjutan menyeimbangkan dan mengoptimalkan hubungan erat dan ketergantungan diantara manusia hewan dan ekosistem, mengakui kesehatan hewan peliharaan dan liar, tumbuhan, dan lingkungan yang lebih luas.
Advertisement
Staf Khusus Menko PMK Bidang Kerja Sama Internasional, Joko Kusnanto Anggoro mengatakan, ada beberapa dokumen yang akan diangkat ke KTT ASEAN ke-42. Terdapat empat dokumen di bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan pembangunan perdesaan yang akan dibahas dalam pertemuan tingkat Menteri Pilar Sosial Budaya di Bali tanggal 8 Mei 2023.
"Keempat dokumen tersebut adalah ASEAN Leaders Declaration on One Health Initiative, ASEAN Declaration on the Protection of Migrant Workers and Family Members in Crisis Situations," kata Kusnanto saat memimpin Rapat Dewan Pejabat Tinggi Pilar Sosial Budaya ASEAN (Senior Officials Committee for the ASEAN Socio-Cultural Community atau SOCA) ke-34 di Jakarta, Jum'at (28/4/2023).
"Kemudian ASEAN Declaration on the Placement and Protection of Migrant Fishers, dan ASEAN Leaders' Statement on the Establishment of the ASEAN Village Network."
Dokumen yang Dibahas di Pertemuan KTT ASEAN
Keempat dokumen di atas ditujukan untuk memperkuat arsitektur kesehatan di kawasan melalui pengarusutamaan pendekatan One-Health dan meningkatkan perlindungan hak-hak pekerja migran dalam situasi krisis dan pekerja migran yang bekerja di sektor perikanan
"Dokumen yang ada juga mendorong percepatan pembangunan perdesaan melalui pembentukan jejaring desa untuk saling berbagi pengetahuan dan peluang kerja sama di ASEAN," lanjut Kusnanto.
ASEAN Perlu Perkuat Kesiapsiagaan
Pertemuan yang dihadiri oleh SOCA Leader dari sepuluh negara anggota ASEAN dan Deputy Secretary General ASEAN membahas secara komprehensif prioritas dan key deliverables pada Pilar Sosial Budaya ASEAN/ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) di bawah tema Keketuaan Indonesia, ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.
“ASEAN perlu memperkuat serta meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan untuk menjaga stabilitas dan menjamin kesejahteraan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan di Indo-Pasifik. ASEAN juga perlu memastikan seluruh lapisan masyarakat mendapatkan manfaatnya,” ucap Kusnanto.
Perkembangan Kerja Sama Lintas Pilar ASEAN
Beberapa agenda lain yang menjadi pembahasan dalam pertemuan SOCA, antara lain terkait status implementasi Cetak Biru Pilar Sosial Budaya ASEAN 2025, perkembangan kerja sama lintas pilar ASEAN, dan isu keanggotaan Timor-Leste di ASEAN.
Sebagai bentuk komitmen dan dukungan Indonesia untuk Timor-leste menjadi anggota ASEAN, Indonesia akan mengadakan program magang ASN Timor-Leste di Kementerian dan Lembaga focal point dari tiga pilar ASEAN di Indonesia.
Pada pertemuan SOCA ke-34 ini, Indonesia juga mengumumkan penyelenggaraan sidang Dewan Menteri ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) ke-29 di Bali yang akan diselenggrakan pada bulan Mei mendatang secara luring.
"Indonesia berharap, pertemuan ini dapat membawa kebersamaan dalam memperkuat ASEAN sebagai ASEAN Matters: Epicentrum of Growth," tutup Kusnanto melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
Advertisement
One Health dalam Presidensi G20 Indonesia 2022
Pendekatan One Health pernah menjadi salah satu tema yang diangkat Indonesia saat Keketuaan Presidensi G20 2022. Tema ini masuk ke dalam Side Event One Health: Implementing One Health to Achieve Health Security and Economic Stability yang berlangsung di Bali.
Sebelumnya side event One Health juga dilaksanakan melalui forum Health Working Group (HWG) Kedua yang dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2022 di Lombok.
Mobilisasi Banyak Sektor dan Disiplin Ilmu
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) Imran Pambudi mengatakan, One Health memobilisasi banyak sektor, disiplin ilmu dan komunitas yang memberikan arahan kepada berbagai tingkatan masyarakat untuk bekerja bersama dalam mendorong kesejahteraan dan menghadapi ancaman taktis yang mengganggu kestabilan ekosistem.
Hal ini diupayakan sambil mengatasi Kebutuhan kolektif akan air bersih, energi, dan udara, langkah penghematan energi dan makanan, serta mengambil tindakan terhadap perubahan iklim, yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
“Berdasarkan pengalaman mempelajari respons global terhadap pandemi COVID-19. Kami menganggap bahwa forum G20 akan menjadi forum yang paling tepat untuk mengambil cara terbaik untuk menghadapi pandemi saat ini dan krisis kesehatan di masa depan," terang Imran di Bali pada 27 Oktober 2022.
"Inilah sebabnya, mengapa kami memutuskan untuk menyelenggarakan acara side event tentang One Health bersamaan dengan masa kepresidenan Indonesia di forum G20."