Cuaca Buruk dan Hujan Deras, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup Sementara

Pelabuhan penyeberangan Ketapang Banyuwangi dan Gilimanuk Bali ditutup sementara karena kondisi cuaca buruk hujan deras, Sabtu siang.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 29 Apr 2023, 18:06 WIB
Pelabuhan Ketapang Banyuwangi ditutup sementara akibat cuaca buruk (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dan Gilimanuk Bali ditutup sementara karena kondisi cuaca buruk hujan deras, Sabtu siang.

Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Ketapang pada Balai Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) Wilayah XI Provinsi Jawa Timur Rocky Surentu mengatakan, penyeberangan Ketapang-Gilimanuk ditutup sementara karena cuaca buruk mulai pukul 13.41 WIB.

"Jadi penyeberangan Ketapang-Gilimanuk ditutup sementara karena cuaca buruk hujan deras dan berkabut, dan mengganggu jarak pandang," kata Rocky Sabtu (28/4/2023).

Dia menjelaskan, hujan deras dan berkabut di Selat Bali, itu mengakibatkan jarak pandang hanya 100 meter, sehingga mengganggu nakhoda.

Rocky belum bisa memastikan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk akan kembali dibuka. Namun yang pasti menunggu cuaca kembali membaik dan tidak mengganggu jarak pandang nakhoda.

"Belum bisa memastikan jam berapa akan kembali dibuka. Kalau cuaca sudah bagus dan tidak mengganggu jarak pandang, tentunya akan langsung dibuka kembali," kata dia.

Dari pantauan, hujan deras di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk terjadi sejak pukul 13.30 WIB, dan hujan semakin deras. Pada pukul 13.41 WIB, otoritas pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk mengambil keputusan menutup sementara untuk keselamatan pelayaran.

Semengara itu, puncak arus balik dari Pulau Jawa melalui Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, menuju Pulau Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk Bali diprediksi terjadi pada pekan ini yaitu H+7 hingga H+8 Lebaran.

Berdasarkan data Pos arus mudik dan balik PT ASDP Ketapang Banyuwangi, pada H+1, Senin (24/4/2023) jumlah penumpang dalan kendaraan dan pejalan kaki dari Ketapang ke Gilimanuk sebanyak 43.086 orang. Sedangkan sepeda motor 4.630unit dan mobil pribadi 4953 unit.

Selanjutnya pada H+2 Lebaran jumlah penumpang yang menyeberang sebanyak 46.633 orang, sepia motor 6.103unit dan mobil pribadi 5.176 unit.

Pada H+3 Lebaran, penumpang kapal feri tercatat sebanyak 43.634 orang, sepeda motor 6.591unit dan mobil pribadi sebanyak 4.488 unit.


Antisipasi Lonjakan Penumpang

Dengan demikian, arus balik di penyeberangan Ketapang- Gilimanuk sejak H+1 hingga H+3 Lebaran 2023, atau selama tiga hari total ada 134.353 orang penumpang, sepeda motor 17.324 unit, dan mobil pribadi 14.617 unit.

Arus balik dari Ketapang ke Gilimanuk itu cukup panjang dan diperkirkan akan meningkat pada H+7 dan H+8 Lebaran. Ini karena masyarakat baru akan kembali ke Bali setelah tradisi Lebaran Ketupat,”ujar General Manager PT ASDP Ketapang Banyuwangi Muhammad Yasin.

Kata Yasin, pihaknya telah mengantisipasi lonjakan penumpang arus balik dengan mengoptimalkan dermaga dan kapal berukuran besar. “Kapal saat ini masih beroperasi normal 28 unit, namun nantinya jika padal akan ditambah 32unit yang beroperasi dari 49unit kapal yang disiagakan," tuturnya.

 

Infografis Titik-Titik Keramaian Wisata di Musim Mudik Lebaran 2023. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya