Mantan Karyawan Apple Dihukum 3 Tahun Penjara, Tipu Perusahaan Rp 255 Miliar

Seorang mantan karyawan Apple yang mengaku bersalah menipu perusahaan senilai US$ 17,4 juta atau sekitar Rp 255 miliar, dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.

oleh Iskandar diperbarui 29 Apr 2023, 17:00 WIB
Kantor Apple di Beijing - ilustrasi (ist.)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang mantan karyawan Apple yang mengaku bersalah menipu perusahaan senilai US$ 17,4 juta atau sekitar Rp 255 miliar, dijatuhi hukuman tiga tahun penjara dan diperintahkan untuk membayar keuntungan yang diperolehnya secara tidak sah.

Dhirendra Prasad, yang sebelumnya bekerja sebagai buyer di departemen Rantai Pasokan Layanan Global Apple, selama bekerja mengakui tuduhan konspirasi untuk melakukan penipuan surat dan konspirasi untuk menipu Amerika Serikat pada November 2022.

Menurut laporan iMore, dikutip dari Engadget, Sabtu (29/4/2023), dua tuduhan konspirasi untuk melakukan pencucian uang dibatalkan selama hukuman.

Prasad bergabung dengan Apple pada 2008 dan menjalankan rencananya antara tahun 2011 dan 2018. Menurut Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Utara California, dia bersekongkol dengan dua vendor untuk melakukan penipuan terhadap Apple dengan "menerima sogokan.

Ia juga terbukti mencuri suku cadang, menggelembungkan faktur, serta membuat Apple membayar barang dan layanan yang tidak pernah diterimanya.

Prasad disebut telah menggunakan kekuatan orang dalam agar terhindar dari deteksi penipuan Apple untuk menghindari penangkapan selama beberapa tahun.

Pemerintah telah menyita aset senilai US$ 5,5 juta (sekitar Rp 80,7 miliar) dari Prasad, yang diperintahkan oleh hakim untuk membayar denda penyitaan tambahan sebesar US$ 8,1 juta (sekitar Rp 119 miliar).

Di atas jumlah itu dan US$ 17,4 juta, Dhirendra Prasad telah diminta untuk mengembalikannya ke Apple. Dia juga diperintahkan untuk membayar US$ 1,9 juta (Rp 27,8 miliar) kepada Internal Revenue Service.

 


Apple Bakal Rilis Aplikasi Kesehatan Berbasis AI

Kantor Apple

Di sisi lain,  Apple dikabarkan tengah mengembangkan layanan aplikasi kesehatan berbasis AI atau kecerdasan buatan. Menurut laporan Bloomberg, layanan ini nantinya akan berbayar dan bisa membantu pengguna meningkatkan kesehatannya.

Mengutip informasi dari The Verge, Kamis (27/4/2023), layanan kesehatan ini memiliki kode nama Quartz. Nantinya, layanan ini akan memanfaatkan kecerdasan buatan dan data dari Apple Watch untuk memberikan saran serta program pelatihan yang sesuai dengan kondisi masing-masing pengguna.

Layanan tersebut bisa membantu pengguna untuk meningkatkan kualitas tidur, latihan olahraga yang dilakukan, hingga kebiasaan makan. Kendati demikian, layanan Apple ini tidak akan diumumkan di 2023, melainkan di tahun depan.

Bloomberg juga menyebut, aplikasi ini akan menjadi satu dari beberapa inisiatif layanan kesehatan yang dikembangkan Apple. Selain layanan Quartz ini, Apple juga disebut akan menghadirkan aplikasi Health khusus untuk iPad sebagai bagian dari iPadOS.

Selain kesehatan fisik, Apple juga disebut akan menghadirkan aplikasi untuk mendukung kesehatan mental. Sebagai informasi, dalam beberapa tahun terakhir, Apple terus memperluas layanan kesehatan besutannya.

Sebagai contoh, Apple telah memperkenalkan fitur pemantau meminum obat di tahun lalu. Lalu, Apple juga telah menghadirkan layanan Fitness Plus sebagai layanan video panduan olahraga berbayar untuk para penggunanya.


iOS 17 Akan Benamkan Fitur Sideloading Apps untuk iPhone, Apa Itu?

iOS 17. Credit: Macrumors.com

Worldwide Developer’s Conference 2023 (WWDC 2023) yang berlangsung pada 5-9 Juni 2023, disebut akan menjadi acara Apple terbesar dalam sejarah.

WWDC 2023 juga digadang-gadang sebagai acara di mana Apple akan merilis headset VR/AR generasi pertamanya. Selain itu, Apple juga akan mengungkap iOS 17.

Meskipun demikian, Apple diperkirakan tidak akan memperkenalkan banyak fitur baru pada iOS 17. Namun fitur yang akan ditampilkan Apple akan menarik perhatian. Demikian sebagaimana dikutip dari Gizchina, Selasa (25/4/2023).

Misalnya, menurut laporan terbaru, Apple akan menempatkan elemen untuk mengaktifkan sideloading apps di iPhone. Sideloading adalah proses meletakkan file (biasanya aplikasi) di perangkat dari sumber selain App Store.

Setiap tahun, acara WWDC bulan Juni menghadirkan pembaruan tahunan ke sistem operasi utama Apple. Perubahan pada iOS adalah yang paling banyak menjadi sorotan.

Namun kali ini, perubahan yang akan dilakukan Apple di iOS 17 akan lebih condong ke kepatuhan peraturan ketimbang memperkenalkan banyak fitur baru.


iOS 17 Tidak Akan Bawa Perubahan Besar-Besaran

iPhone 14 Pro (Foto: Apple Newsroom)

Laporan tersebut berasal dari koresponsen Bloomberg, Mark Gurman, yang mengonfirmasi bahwa Apple akan memperkenalkan iOS 17 bersama macOS 14, iPadOS 17, dan pembaruan watchOS 10 yang signifikan.

Menurut Gurman, iPadOS dan iOS sepertinya tidak akan mendapatkan fitur baru yang besar. Sebaliknya, mereka akan membawa perbaikan kecil untuk memenuhi permintaan pengguna.

Selain itu, Gurman mengatakan bahwa Apple akan membuat lebih banyak kejutan di luar WWDC dengan mengerjakan perombakan iOS.

Apple sebelumnya melaporkan sedang mempersiapkan diri untuk perubahan undang-undang Uni Eropa, dan juga Undang-Undang Pasar Digital yang akan berlaku pada tahun 2024. Tindakan ini pada dasarnya memaksa Apple untuk mengizinkan toko aplikasi pihak ketiga. Lewat iOS 17, Apple bersiap untuk mematuhinya.  


Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya