One Way dari Km 188 Gerbang Tol Palimanan hingga Km 72 Cikampek Diberlakukan Mulai Pukul 14.30 WIB

Rekayasa lalu lintas one way diberlakukan pada KM 188 Gerbang Tol (GT) Palimanan Jalan Tol Cipali hingga KM 72 Cikampek sejak pukul 14.30 WIB pada periode kedua arus balik Hari Raya Idul Fitri 1444 H.

oleh Tira Santia diperbarui 29 Apr 2023, 16:00 WIB
Rekayasa lalu lintas one way diberlakukan pada KM 188 Gerbang Tol (GT) Palimanan Jalan Tol Cipali hingga KM 72 Cikampek sejak pukul 14.30 WIB atas diskresi Kepolisian. Penerapan one way ini berkaca data volume lalu lintas kendaraan yang kembali meningkat dari arah Timur menuju ke arah Jakarta, pantauan visual CCTV dan laporan petugas Kepolisian di lapangan, serta prediksi peningkatan lalu lintas yang masih akan berlanjut pada periode kedua arus balik Hari Raya Idul Fitri 1444 H. (Dok. Jasa Marga)

Liputan6.com, Jakarta Rekayasa lalu lintas one way diberlakukan pada KM 188 Gerbang Tol (GT) Palimanan Jalan Tol Cipali hingga KM 72 Tol Cikampek sejak pukul 14.30 WIB atas diskresi Kepolisian.

Penerapan one way ini berkaca data volume lalu lintas kendaraan yang kembali meningkat dari arah Timur menuju ke arah Jakarta, pantauan visual CCTV dan laporan petugas Kepolisian di lapangan, serta prediksi peningkatan lalu lintas yang masih akan berlanjut pada periode kedua arus balik Hari Raya Idul Fitri 1444 H.

Pemberlakuan ini dilakukan dengan memastikan jalur sebaliknya (menuju timur) telah steril sehingga tidak ada pengguna jalan yang terjebak dalam perjalanan dari Cikampek s.d Palimanan. Pembersihan lajur dilakukan sejak pukul 13.00 s.d 14.30 WIB.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan, untuk mendukung pemberlakuan one way, atas diskresi Kepolisian, Jasa Marga juga memberlakukan rekayasa lalu lintas contraflow dua lajur dari Km 72 Cikampek s.d Km 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta.

“Jasa Marga juga memastikan sarana dan prasarana beroperasi dengan optimal. GT Cikampek Utama sebagai gerbang tol yang melayani lalu lintas one way saat ini mengoptimalkan 28 gardu tol operasi serta penyiagaan 20 mobile reader untuk melayani transaksi ke arah Jakarta. Hal ini disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan volume lalu lintas yang berpotensi menimbulkan kepadatan,” imbuh Lisye, Sabtu (29/4/2023).

Bagi pengguna jalan dari arah Jakarta yang menuju arah Cikampek/arah Timur akan dialihkan ke GT Cikampek Km 72 untuk melanjutkan perjalanannya melalui jalan nasional Pantura dan masuk kembali ke Jalan Tol Trans Jawa arah Semarang melalui GT Palimanan 3 Jalan Tol Palimanan-Kanci. Sedangkan untuk rute pengguna jalan dari arah Jakarta menuju arah Bandung masih berlaku normal.

Lisye mengimbau pengguna jalan tol yang masih belum melakukan perjalanan kembali ke Jabotabek agar selalu berhati-hati dalam berkendara, patuhi rambu-rambu dan ikuti arahan petugas di lapangan.

 


Pastikan Saldo E-Toll Cukup

Rekayasa lalu lintas one way diberlakukan pada KM 188 Gerbang Tol (GT) Palimanan Jalan Tol Cipali hingga KM 72 Cikampek sejak pukul 14.30 WIB atas diskresi Kepolisian. Penerapan one way ini berkaca data volume lalu lintas kendaraan yang kembali meningkat dari arah Timur menuju ke arah Jakarta, pantauan visual CCTV dan laporan petugas Kepolisian di lapangan, serta prediksi peningkatan lalu lintas yang masih akan berlanjut pada periode kedua arus balik Hari Raya Idul Fitri 1444 H. (Dok. Jasa Marga)

Pastikan kecukupan perbekalan, saldo e-toll dan BBM sebelum memasuki jalan tol agar perjalanan lebih nyaman. Siapkan saldo e-toll minimal Rp500.000 untuk perjalanan dari Semarang ke Jakarta untuk menghindari kekurangan saldo saat melakukan transaksi di GT Cikampek Utama.

“Pastikan kondisi kendaraan dan pengemudi dalam kondisi prima, dilarang berhenti di bahu jalan kecuali dalam kondisi darurat, dilarang untuk berpindah lajur secara tiba-tiba terutama untuk pengguna jalan yang masuk ke jalur one way,” ujar Lisye.

Pantau kondisi lalu lintas melalui CCTV real time di jalan tol melalui aplikasi Travoy. Informasi lalu lintas terkini dan permintaan pelayanan lalu lintas juga bisa didapatkan melalui One Call Center Jasa Marga di nomor 14080, Twitter @PTJASAMARGA, aplikasi Travoy dan media sosial resmi Jasa Marga.


Mengenal Intelligent Transport System, Bantu Tentukan Rekayasa Lalin Arus Mudik dan Balik Lebaran

Jasa Marga sebagai operator jalan tol pertama di Indonesia yang mengimplementasikan Intelligent Transportation System (ITS) terus mengembangkan sistem ini melalui super-app Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) yang digunakan oleh Jasamarga Tollroad Command Center (JMTC) untuk menjawab kebutuhan dalam pengelolaan pelayanan jalan tol yang terintegrasi sekaligus menjadi sumber dari pusat informasi lalu lintas. (Dok. Jasa Marga)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk terus mengembangkan inovasi berbasis teknologi yang berkelanjutan untuk mendukung proses bisnis Perusahaan dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengguna jalan tol dan pemangku kepentingan terkait.

Yang terbaru di tahun ini, Jasa Marga melakukan enhancement teknologi digital yang dapat memantau, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi terkait kebijakan pengaturan lalu lintas kepada pemangku kepentingan dan akses informasi yang lebih mudah dan terkini kepada pengguna jalan.

Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menyampaikan, Jasa Marga sebagai operator jalan tol pertama di Indonesia yang mengimplementasikan Intelligent Transportation System (ITS) terus mengembangkan sistem ini melalui super-app Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) yang digunakan oleh Jasamarga Tollroad Command Center (JMTC) untuk menjawab kebutuhan dalam pengelolaan pelayanan jalan tol yang terintegrasi sekaligus menjadi sumber dari pusat informasi lalu lintas.

Teknologi Decision Making untuk Pemangku Kepentingan Melalui Super-app JID

Super-app JID yang merupakan perwujudan sistem ITS memiliki fungsi yakni:

  • Advanced Traffic Management System (ATMS) untuk memantau kondisi dan situasi lalu lintas melalui peta digital yang terintegrasi dengan seluruh peralatan informasi dan komunikasi di seluruh ruas jalan tol Jasa Marga. Sistem ini didukung dengan 1.900 CCTV yang tersebar di setiap 500 meter di ruas jalan tol, 65 analytics CCTV, 52 traffic counting dan jaringan fiber optics.
  • Incident Management System (IMS) untuk memberikan notifikasi terkait gangguan lalu lintas, rekayasa lalu lintas dan kegiatan pemeliharaan jalan tol. Sistem ini didukung oleh 31 sensor dan 14 cctv untuk memantau water storage di area sekitar jalan tol, serta 3 anemometer untuk memantau kecepatan angin di Jalan Tol Bali Mandara.
  • Road Safety and Traffic Violation untuk memantau kendaraan yang melebihi batas atas kecepatan dan beban muatan yang melewati jalan tol, yang didukung oleh 26 Speed Camera dan 7 unit Weigh in Motion.
  • Electronic Toll Collection System untuk memantau transaksi gerbang tol secara real time.
  • Intelligent Tollroad Maintenance System (ITMS) untuk mengelola aset infratruktur dan pemeliharaan jalan tol, yang didukung oleh Hawkeye, kendaraan yang dilengkapi dengan perangkat khusus untuk mengumpulkan data teknis perkerasan jalan dan jembatan di ruas tol (ketidakrataan, kekesatan, dan kelendutan).
  • Advanced Traveler Information System (ATIS) untuk memberikan informasi mengenai kondisi lalu lintas dan rest area di jalan tol kepada pengguna jalan melalui 204 Dynamic Message Sign (DMS) yang tersebar di seluruh jalan tol Jasa Marga Group, One Call Center 14080, dan Aplikasi Travoy.

“Sistem tersebut mengintegrasikan seluruh peralatan informasi dan komunikasi di Jalan Tol Jasa Marga Group, yang menghasilkan data dan informasi yang kemudian dianalisa oleh sejumlah Expert Talent di Jasa Marga untuk dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para pengambil keputusan. Hal ini yang membuat Jasa Marga menjadi operator jalan tol dengan sistem pengolah data lalu lintas jalan tol terlengkap dan terpadu di Indonesia,” ujar Subakti.

 

 

 


Pelayanan Terbaik

Jasa Marga sebagai operator jalan tol pertama di Indonesia yang mengimplementasikan Intelligent Transportation System (ITS) terus mengembangkan sistem ini melalui super-app Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) yang digunakan oleh Jasamarga Tollroad Command Center (JMTC) untuk menjawab kebutuhan dalam pengelolaan pelayanan jalan tol yang terintegrasi sekaligus menjadi sumber dari pusat informasi lalu lintas. (Dok. Jasa Marga)

Subakti menjelaskan, dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jalan terutama di tengah lonjakan volume lalu lintas yang jauh melebihi kapasitasnya pada periode libur Hari Raya Idul Fitri 1444H, tahun ini Jasa Marga merekomendasikan berbagai strategi untuk mengoptimalkan kapasitas jalan tol yang ada dan distribusi lalu lintas untuk menghindari penumpukan kendaraan.

Untuk memantau kapasitas maksimal yang dapat ditampung di ruas jalan tol, Jasa Marga menggunakan teknologi counting digital berbasis Radar dan CCTV Analytic berbasis Artificial Intelligence (AI) dengan memperhatikan standar yang disepakati yakni kecepatan minimum 40 Km/jam, kapasitas maksimum jalan tol dengan V/C ratio di bawah 0,8, masa transisi selama kurang lebih 2 jam, dan faktor keselamatan.

Apabila volume kendaraan per jam mendekati kapasitas maksimal suatu segmen ruas jalan tol, maka sistem ini memberikan peringatan dini kepada petugas untuk dapat melakukan pengaturan lalu lintas. Hal inilah yang kami koordinasikan kepada stakeholder, khususnya kepada Kepolisian, sebagai pemegang diskresi atas langkah rekayasa lalu lintas.

Ia menambahkan, masing-masing gerbang tol memiliki indikator berupa volume lalu lintas setiap jam. Indikator ini akan terus dipantau selama tiga jam berturut-turut. Jika dalam tiga jam jumlah kendaraan melebihi batas maksimum indikator, maka akan mulai dipersiapkan rekayasa lalu lintas seperti one way dan contraflow. Tidak hanya saat pemberlakuan, jika lalu lintas sudah lengang, pantauan tiga jam berturut-turut ini juga kembali dilakukan sebelum pihak Kepolisian menghentikan rekayasa lalu lintas.


Teknologi Decision Making untuk Pengguna Jalan Melalui Aplikasi Travoy

Jasa Marga sebagai operator jalan tol pertama di Indonesia yang mengimplementasikan Intelligent Transportation System (ITS) terus mengembangkan sistem ini melalui super-app Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) yang digunakan oleh Jasamarga Tollroad Command Center (JMTC) untuk menjawab kebutuhan dalam pengelolaan pelayanan jalan tol yang terintegrasi sekaligus menjadi sumber dari pusat informasi lalu lintas. (Dok. Jasa Marga)

Informasi rekayasa lalu lintas dan kondisi lalu lintas terkini di Jalan Tol Jasa Marga Group tersebut dapat diterima oleh pengguna jalan melalui sejumlah sistem informasi yang dikelola Jasa Marga untuk membantu mereka dalam merencanakan perjalanan. Subakti menambahkan, salah satunya dapat diakses pengguna jalan melalui aplikasi Travoy yang menyediakan informasi lalu lintas real time tidak hanya dari pantauan CCTV, namun juga melalui fitur terbaru Travoy yaitu event lalu lintas yang dilengkapi dengan push notification sehingga otomatis diterima tanpa membuka aplikasi Travoy terlebih dahulu. 

“Fitur baru lainnya, yaitu fitur Chat Us. Dengan fitur ini, pengguna jalan akan diarahkan ke layanan pesan WhatsApp berbasis AI yang terintegrasi dengan JID. Untuk kebutuhan darurat, pengguna jalan memiliki pilihan untuk terhubung dengan Live Agent Call Center 14080,” ujar Subakti.

Subakti juga menyebutkan sejumlah inovasi lainnya yang dapat diakses oleh pengguna jalan di antaranya yaitu DMS berbasis Estimated Time Arrival (ETA) yang terintegrasi dengan Rest Area Management System (RAMS) sehingga dapat memberikan estimasi waktu perjalanan dan kapasitas rest area, hingga One Call Center 24 Jam Jasa Marga di nomor 14080.

Infografis 22 Titik Rawan Macet di Tol Trans Jawa Saat Mudik Lebaran 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya