Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama (Dirut) PT Waskita Karya Destiawan Soewardjono (DES) resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan dari beberapa bank yang dilakukan oleh PT Waskita Karya dan PT Waskita Beton Precast.
Penetapan Destiawan Soewardjono sebagai tersangka ini disampaikan Kapuspenkum Kejaksaan Agung (Kejagung) Ketut Sumedana.
Advertisement
Tersandung kasus korupsi, jumlah harta kekayaan milik Dirut PT Waskita Karya Destiawan Soewardjono ini pun menjadi sorotan. Lantas berapa harta kekayaannya?
Berdasarkan data yang dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) elhkpn.kpk.go.id, Destiawan diketahui memiliki total kekayaan mencapai Rp 26.979.819.022. Angka tersebut disampaikan LHKPN pada 25 Februari 2022.
Dari total kekayaannya tersebut, dia tercatat memiliki 10 tanah dan bangunan yang terletak di Surabaya, Jakarta Timur, dan Bekasi yang didapat dari hasil sendiri, totalnya mencapai angka Rp13.643.812.000.
Selain itu, Destiawan juga memiliki tiga mobil dan dua motor yang totalnya mencapai Rp1.183.300.000.
Destiawan juga memiliki harta bergerak mencapai Rp600.000, surat berharga Rp10.709.738.320, kas dan setara kas Rp2.789.236.195. Destiawan Soewardjono juga memiliki utang Rp 1.346.867.493.
Profil Destiawan Soewardjono, Dirut Waskita Karya yang Jadi Tersangka Korupsi
Destiawan Soewardjono merupakan pria kelahiran April 1961. Dilihat dari riwayat pendidikannya, ia lulusan Sarjana Teknik Sipil di Universitas Brawijaya, Malang pada tahun 1987.
Selanjutnya. Destiawan menyelesaikan pendidikan Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada 2008.
Dikutip dari Antara, Destiwan sendiri memulai karirnya dari tahun 1988 kerap mendapat banyak apresiasi dari berbagai pihak.
Apalagi semenjak kontribusi Waskita di bawah kepemimpinannya dalam menyukseskan Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau group G20 yang digelar di Bali, 15 November 2022.
Tak sampai disitu saja, peran Destiawan dalam pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo juga sangat signifikan. Waskita merupakan salah satu Main Kontraktor dalam pembangunan Masjid yang diresmikan Presiden Joko Widodo (11/11) lalu.
Ternyata Destiawan juga pernah menjabat sebagai Ketua Kafegama MM itu di BUMN Karya cukup Panjang. Sebelum memegang Puncak Pimpinan di Waskita Karya, ia juga lama berkarir di di PT WIKA.
Advertisement
Posisi Strategis
Destiawan telah menjalankan berbagai posisi strategis seperti Manajer Proyek PLTGU Borang pada tahun 2004. Setelah itu, Destiawan didapuk menjadi Manajer Proyek Jembatan Surabaya - Madura tahun 2004 hingga 2007.
Kemudian, pada 2008 sampai 2011 Destiawan dipilih menjadi Manajer Divisi Luar Negeri di WIKA. Lalu menjadi Manajer Proyek East West Motorway - Aljazair WIKA di tahun 2009 sampai 2010 dan General Manager Departemen Luar Negeri di WIKA mulai dari tahun 2012 sampai 2013.
Pada Tahun 2012, karir Destiawan semakin meroket. Ia pertama kali menjadi Direktur dan langsung menempati posisi Direktur Operasi III, Hingga pada puncaknya selain menjabat sebagai Direktur Operasi, ia juga menjabat Komisiaris Utama PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. terhitung sejak tahun 2014 hingga akhirnya diangkat menjadi Dirut PT Waskita Karya Tbk.