Dubes Belanda Terkesan dengan Rumah Kuno di Kawasan Menteng yang Tak Ubah Atap Khas Tosari Era 1920-an

Dubes Belanda untuk Indonesia kunjungi sebuah rumah lama di kawasan Menteng Jakarta Pusat yang tetap apa adanya dengan atap khas Tosari era 1920-an.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 30 Apr 2023, 22:00 WIB
Dubes Belanda untuk Indonesia mengunjungi salah satu rumah lama di Menteng yang tidak berubah. (Dok: Instagram Lambert Grijns)

Liputan6.com, Jakarta Lambert Grijns, Dubes Belanda untuk Indonesia mengunjungi sebuah rumah lama di kawasan Menteng Jakarta Pusat yang tetap apa adanya dengan atap khas Tosari era 1920-an. "Suatu kali di hari Minggu yang tenang berjalan menuju rumah ini," ucapnya di awal video, dikutip dari akun Instagram pribadinya @lambert_grijns_dubes_belanda, Minggu (30/4/2023).

Ia mengungkapkan di keterangan video, meskipun Menteng dirancang sebagai kawasan perumahan bagi kaum elit, sebenarnya sebagian besar rumah dibangun untuk kalangan menengah ke bawah. Mereka diasingkan di sepanjang jalan-jalan kecil di belakang jalan-jalan besar.

Jl Madiun 32  yang didatangi Grijns adalah contoh khas dan masih sangat terpelihara. "Terima kasih kepada pemilik, pak Andy dan ibu Kartini. Menurut pemilik bangunan itu dibangun tahun 1922, dengan atap bergaya Tosari yang cukup populer di masa itu," jelas Grijns.

Andy dan istrinya yang mendiami rumah mengatakan dulu tempat tersebut adalah rumah sang kakek dan kemudian diwariskan kepadanya. Terdapat sumur tua di halaman belakang dan bahkan interiornya asli.

"Ini adalah satu-satunya rumah kuno yang tersisa (saya mengatakan hampir seperti sebuah museum) dengan gaya ini terletak di dekat jalan raya," sambungnya.

Bahkan Grijns juga memperlihatkan oven yang masih awet dan bisa digunakan hingga sekarang. Bentuk interior dalam rumah tersebut masih terlihat seperti aslinya, tidak diubah pemilik. Terdapat jam besar di ruang tamu, lalu meja dan kursi di masa itu dengan ubin yang juga masih belum berubah. 

 


Ubin Tegel Gaya Populer Rumah di Menteng

Lambert Grijns, Dubes Belanda untuk Indonesia mengunjungi rumah kuno di Menteng. (Dok: Instagram Lambert Grijns)

Selain mengunjungi rumah Andy dan Kartini, Grijns juga memberi tahu ke pengikutnya tentang ubin tegel. Di masa 1920-an ubin tegel adalah gaya populer untuk rumah di Menteng.

Terkesan antik jika dilihat di masa sekarang, ubin tegel dibuat dari semen ini memiliki motif yang menarik dengan berbagai pilihan warna. Selain ubin di unggahan lain Grijns memberitahu tentang rumah kuno lainnya di Menteng yang berlokasi di Jl Diponogoro.

"Bersembunyi di balik pohon-pohon besar Anda hanya bisa melihat atap ini di Jl Diponogoro 27, Menteng. Tapi bukankah atap itu istimewa," tulisnya di keterangan video.

Atap tersebut merupakan satu dari beberapa atap di lingkungan rumah yang memiliki ubin asli. Atapnya memiliki ayam jantan dan bentuk mahkota. Mengulik ke sekitar rumah, juga masih ditemukan bentuk kaca dan tralis yang asli berikut panel kayu, serta ventilasinya.

"Rumah itu dulunya milik mantan Menteri Pariwisata dan Komunikasi Joop Ave dan sekarang digunakan sebagai tempat penyimpanan, ada yang tahu bangunan tahun berapa? tanyanya. 

 


Reaksi Warganet Tentang Rumah Lama di Menteng

Dubes Belanda untuk Indonesia mengunjungi sebuah rumah lama di kawasan Menteng Jakarta Pusat. (Dok: Instagram 

Grijns yang memiliki banyak pengikut di Instagram terbiang sering membagikan aktivitasnya di Indonesia. Konten tentang rumah lama di Menteng tersebut pun mendapat respons dari warganet.

"Gedung Belanda di Indonesia selalu membuatku merasa nyaman dan damai. Menteng adalah salah satu dari sekian banyak rumah istimewa warisan. Salam sejahtera untuk Anda," tulis warganet.

"Saya tidak berpikit rumah ini dibangun untuk kelas menengah bawah. Rumah kakek saya di Menteng mirip rumah ini, dan beliau pernah menjadi Menteri di era Presiden Soekarno," sambung yang lain.

"Menteng adalah tempat di mana Anda dapat menemukan orang-orang yang rendah hati, low profile dan kaya sejati. Anda tidak akan melihat mereka memamerkan kekayaan," komentar yang lain.

"Tahun 1980an di rumah gw masih pakai kompor minyak, lah ini kompor gas umurnya 100 tahun. Sultan," balas warganet.

"Rumah saya juga rumah Belanda seperti ini di Jakarta Timur," sebut yang lain. 


Gereja Paulus Bangunan Ikonik di Menteng

Gereja Paulus di Menteng adalah salah satu bangunan ikonik masa silam. (Dok: Instagram Lambert Grijns)

Selain rumah, sang Duta Besar juga ternyata berkeliling hampir di setiap sudut Menteng. Ia juga membuat konten tentang Gereja Paulus di Menteng yang merupakan salah satu tonggak ikonik Menteng.

Gereja dibangun tahun 1936 sebagai Nassaukerk, dengan elemen Art Deco tetapi juga desain Nieuwe Zakeliijkheid yang lebih modern. "Ketika orangtua saya tiba di Jakarta pada tahun 1962, mereka pertama kali menginap beberapa bulan (menyewa rumah) di rumah gereja, di samping gereja ini," paparnya.

Menurutnya gereja adalah contoh bangunan yang awet dan masih bagus dari era tersebut. Sebagian besar interior dan eksterior masih asli dan terjaga. 

"Orangtua saya menikah di sini," komentar warganet.

"Gereja yang indah," sambung warganet. 

"Kunjungi Bandung dong, kami punya banyak bangunan dan rumah Belanda, semuanya pusaka," tulis warganet.

"Ya aku tahu, Bandung sangat luar biasa dan sangat heritage, masyarakat yang sangat menghargai warisan," balas Grijns.

 

Wisata urban adalah wisata yang menjadikan ruang-ruang publik kota dan pengalaman hidup di perkotaan sebagai atraksi utama. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya