PP Muhammadiyah Bentuk Satgas untuk Layani Penyintas Perang Sudan

Pecahnya perang sipil di Sudan pada Sabtu pagi (15/4), direspons Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan bergerak cepat membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mendukung proses evakuasi WNI yang dilakukan Pemerintah

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Apr 2023, 22:30 WIB
Layanan psikososial Muhammadiyah untuk penyintas perang Sudan. (Foto: muhammadiyah.or.id)

Liputan6.com, Jakarta - Pecahnya perang sipil di Sudan pada Sabtu pagi (15/4), direspons Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan bergerak cepat membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mendukung proses evakuasi WNI yang dilakukan Pemerintah RI.

Pembentukan Satgas ini seiring dengan penghargaan PP Muhammadiyah kepada Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI di Khartoum, Jeddah dan Riyadh beserta Kemenko PMK, Kemensos dan Kemenkes yang telah melakukan upaya luar biasa dalam proses evakuasi dan pelayanannya ketika tiba di tanah air. Termasuk  diantaranya 129 orang kader Muhammadiyah yang belajar di Sudan.

Bedasarkan siaran pers No. 001/TFS/SATGAS/IV/2023 dari Satgas yang ditandangani Ketua Satgas Abdoel Malik bersama Anggota Satgas Yuli Mumpuni Widarso (29/4), kedatangan 385 orang penyintas perang Sudan gelombang pertama  telah dilakukan Jumat (28/4).

Untuk membantu mereka Muhammadiyah menurunkan 69 orang nakes dari Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Pondok Kopi.

Selain itu, Satgas Sudan PP Muhammadiyah juga didukung oleh para Relawan Muhammadiyah dari MDMC, LazisMu, LHKI, Majelis DIKTILITBANG, Aisyiyah, RS Islam Jakarta Pondok Kopi, dan RS Islam Jakarta Sukapura, yang totalnya mencapai 40 orang (25 pria, 15 wanita).

 

 

Simak Video Pilihan Ini:


Layanan Kesehatan dan Dukungan Psikososial

Tenaga Kesehatan Muhammadiyah bersama Tim Pusat Krisis Kesehatan Kemkes hingga berita ini dirilis telah memeriksa swab dan antigen seluruh penyintas yang telah tiba di Asrama Haji.

“Hasilnya secara umum dalam keadaan sehat dan kuat untuk melanjutkan perjalanan ke rumah mereka masing-masing,” kata Abdoel Malik, Ketua Satgas  PP Muhammadiyah yang merupakan perwakilan dari unsur MDMC.

Dia menjelaskan, telah disusun daftar daerah para penyintas untuk memudahkan pengaturan pemulangannya.

Selain layanan kesehatan dan pendataan, Satgas Muhammadiyah juga menurunkan tim dukungan Psikososial untuk mendampingi penyintas. Tim ini bersama tim Kesehatan telah memeriksa kondisi kesehatan dan psikologi para penyintas agar pada saat perjalanan pulang ke daerah masing-masing dalam keadaan sehat.

Pada evakuasi Tahap 1 yang telah tiba di Jakarta ini terdapat 51 kader Muhammadiyah, termasuk  mahasiswa yang sedang umroh di Mekkah (7 orang: 5 wanita, 2 pria). Diantara kader Muhammadiyah tersebut terdapat dua (2) wanita hamil (2 bulan dan 4 bulan), serta empat (4) balita. “Alhamdulillah mereka sudah masuk ke Asrama Haji dalam keadaan baik” lanjut Malik.  Sebagian dari para penyintas sudah neningalkan Asrama Haji dengan cara mandiri dan dengan fasilitasi dari Pemerintah Provinsi Riau dan Jawa Tengah.

Satgas Sudan PP Muhammadiyah mengharapkan seluruh proses evakuasi berjalan lancar dan senantiasa siap mendukung Tim pemerintah dalam pelayanan penyintas di Asrama Haji, mulai ketibaan rombongan Tahap 1 pada 28 April 2023, Tahap ke-2 pada 30 April 2023 dan Tahap ke-3 yang direncanakan tiba pada tanggal 1 Mei 2023.

Tim Rembulan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya