Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon presiden (Capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menjawab soal wacana dijodohkan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Ganjar mengatakan, partai-partai masih melakukan komunikasi untuk mencari calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.
Advertisement
"Masih nanti komunikasi dengan partai-partai masih berjalan," ujar Ganjar saat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (30/4/2023).
Menurut Ganjar, Sandiaga punya peluang berpasangan dengan dirinya. Ia mengatakan, peluang Sandiaga duet dengannya, sama seperti tokoh-tokoh lainnya.
"Seperti Mas Sandi, seperti yang lain. Semua memiliki peluang yang sama," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi wacana Ganjar-Sandi. Menurut Hasto, aspirasi tersebut harus disambut dengan positif.
Hasto menuturkan, untuk mencari calon wakil presiden pendamping Ganjar, akan dilakukan analisis rekam jejaknya. Termasuk juga Sandiaga Uno akan dilakukan analisis oleh PDIP.
"Kami lakukan analisis terhadap aspek aspek historisnya, aspek komitmennya di dalam membangun desain bagi masa depan, kompetensinya, track recordnya, kami lakukan analisis semua dari nama nama yang muncul itu," ujarnya di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (27/4).
Pesan Ganjar untuk Pendukungnya
Bakal calon presiden (Capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menitipkan pesan kepada pendukungnya. Hal itu disampaikan di sela-sela Ganjar joging pagi di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (30/4/2023) pagi.
Ganjar meminta pendukungnya tidak membuat sakit hati orang lain dan jangan membedakan bedakan siapapun yang berbeda pandangan.
Hal itu disampaikan Ganjar ketika bertemu warga dan relawan sembari jogging di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (30/1).
"Tidak membikin sakit hati orang lain di antara kita, semuanya punya, memang beda tidak perlu disama-samakan tapi dipersatukan," ujar Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah ini juga meminta pendukungnya tidak menyerang pihak siapapun. Semuanya diminta untuk ikut proses menuju Pemilu 2024 dengan baik.
"Saya tahu getaran batin teman-teman, saya tahu apa yang di pikiran teman-teman. Simpan baik-baik itu. Aliran energi itu, kepada saudara, kepada tetangga, kepada jejaring bahwa kita semuanya akan menghadapi proses-proses selanjutnya dengan baik tanpa bully-membully. Oke?" kata Ganjar.
Pernyataan Ganjar tersebut disambut meriah para pendukungnya.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Merdeka.com
Advertisement