Liputan6.com, Jakarta Kepala Satuan (Kasat) Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu ditemukan tewas di pintu perlintasan kereta api wilayah Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu, 29 April 2023 kemarin. Namun, belakangan mencuat dugaan perwira polisi itu tewas karena bunuh diri.
Sebelumnya hal ini diungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudho Wisnu Andiko berdasarkan keterangan seorang saksi.
Advertisement
"Namun, sejauh ini ada satu saksi dari pihak masinis dalam hal ini, ini akan dilakukan proses pengambilan keterangan. Didapatkan untuk sementara dari langkah-langkah yang kita lakukan ini patut diduga bunuh diri," ujar Trunoyudho di lokasi kejadian, Sabtu, 29 April.
Untuk diketahui, saat ini jasad AKBP Buddy Alfrits Towoliu masih berada di RSPAD Gatot Soebroto. Rencananya, pada hari ini, Minggu (30/4/2023), sekitar pukul 09.30 WIB, almarhum akan diberangkatkan ke Manado.
Cyprus A Tatatli, selaku paman dari Kasat Narkoba Polres Jaktim itu mengatakan, bahwa pihak keluarga belum mengetahui apakah jenazah AKBP Buddy akan dimakamkan secara militer atau tidak.
Sedikit mengenal sosok almarhum Kasat Narkoba Polres Jaktim AKBP Buddy Alfrits Towoliu, yang diduga bunuh diri di pintu perlintasan kereta api.
Kariernya bersama institusi Polri terbilang moncer dengan sederet jabatan strategis yang pernah diembannya. Sekaligus mengungkap sejumlah kasus yang cukup menyita perhatian publik Tanah Air.
Selain mengungkap pembunuhan Tata Chuby, AKBP Buddy juga menjadi bagian dari tim yang menangani kerusuhan aksi 411 pada November 2016.
Setelah kenyang di bidang reserse, Buddy diangkat menjadi Kasubbid Paminal Propam Polda Metro Jaya. Saat menduduki posisi tersebut, AKBP Buddy pernah mendapat penghargaan dari Ferdy Sambo yang kala itu masih menjabat Kadiv Propam.
Berikut sejumlah fakta terkait tewasnya Kasat Narkoba Polres Jaktim AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang diduga bunuh diri:
1. Kronologi Kasat Narkoba Polres Jaktim AKBP Buddy Tewas Tertabrak Kereta Api
Kepala Satuan Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu tewas mengenaskan akibat tertabrak kereta api. Kapolres Jakarta Timur Kombes Leonardus Simamarta membenarkan peristiwa nahas yang dialami AKBP Buddy Alfrits Towoliu.
"Almarhum atau korban adalah Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur," ujar Leonardus dalam keterangannya, Sabtu (29/4/2023).
Berdasarkan informasi, AKBP Buddy meninggal dunia akibat tertabrak kereta api Tegal Bahari jurusan Jakarta menuju Tegal, Jawa Tengah. AKBP Buddy tewas sekitar pukul 09.30 WIB.
Tewasnya Buddy telah disampaikan masinis kereta api Tegal Bahari kepada ke Pusdalops Pusat dan disampaikan ke Stasiun Jatinegara.
Kemudian, petugas di Stasiun Jatinegara menuju lokasi dan melihat adanya mayat di tengah rel kereta api. Mayat tersebut kondisinya mengenaskan, badannya sudah terpotong beberapa bagian sehingga menghalangi kereta yang akan lewat.
"Sehingga mayat dipindahkan di pinggir lokasi aman," demikian informasi yang diterima, Sabtu (29/4/2023).
Dari lokasi kejadian, petugas mendapatkan barang-barang milik korban yakni satu buah iPhone 13, dompet beserta isinya dengan uang tunai Rp850 ribu beserta jam tangan.
"TKP, jalur rel kereta api km 12+400 jalir DDT petak jalan Jatinegara Bekasi," demikian informasi tersebut.
Advertisement
2. AKBP Buddy Diduga Bunuh Diri dengan Menabrakkan Diri
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudho Wisnu Andiko menyebut Kasat Narkoba Polres Jaktim AKBP Buddy Alfrits Towoliu diduga bunuh diri dengan menabrakkan diri ke kereta api.
Trunoyudho mengatakan demikian berdasarkan informasi sementara dari keterangan saksi.
"Sejauh ini ada satu saksi dari pihak masinis, ini akan dilakukan proses pengambilan keterangan. Didapatkan untuk sementara dari langkah-langkah yang kita lakukan ini patut diduga bunuh diri," ujar Trunoyudho di lokasi kejadian, Sabtu (29/4/2023).
Namun demikian, Trunoyudho menyatakan pihaknya akan mendalami lebih jauh dugaan tersebut dengan melakukan penyelidikan dan mencari keterangan dari para saksi.
"Penyelidikan dan pendalaman ini dilakukan secara induktif dan deduktif, baik itu di tempat kejadian perkara secara eksternal juga didapat keterangan-keterangan dan juga kita akan mendalami secara internalnya dari pihak keluarga," kata Trunoyudho.
3. AKBP Buddy Alfrits Towoliu Sempat Jalani Operasi Empedu
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudho Wisnu Andiko menyebut Kasat Narkoba Polres Jaktim AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang diduga bunuh diri di rel kereta api sempat menjalani operasi empedu.
"Sakitnya adalah di empedu. Sakit ini sudah melapor ke Kapolres, dua minggu atau seminggu lalu menjalani operasi karena tidak tahan lagi," ujar Trunoyudho saat meninjau lokasi kejadian, Sabtu (29/4/2023).
Trunoyudho mengatakan pihaknya akan mendalami lebih jauh terkait dugaan bunuh diri tersebut. Pendalaman dilakukan untuk mengetahui secara pasti motif Buddy melakukan dugaan bunuh diri.
"Ini masih didalami. Yang bersangkutan ini sakit, berobat, berobat, kemudian menjalani beberapa perawatan medis yang tentunya juga bahan untuk proses penyelidikan," kata dia.
Trunoyudho menyebut Buddy menjalani operasi di RS Pondok Indah. Menurut Trunoyudho, AKBP Buddy sempat mengeluhkan penyakitnya kepada Kapolres Jakarta Timur.
"Jadi ada percakapannya dengan Pak Kapolres menyatakan bahwa sakitnya sudah tidak tertahankan lagi, dan tidak bisa berbuat apa-apa kalau sedang sakit. Maka dua minggu lalu baru masuk langsung izin, dan kemudian operasi di RS Pondok Indah, tentu ini jadi bagian dari pada proses penyelidikan," ujar Trunoyudho.
Advertisement
4. Jenazah Dibawa ke RS Polri Kramat Jati
Polda Metro Jaya langsung membawa jenazah Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur (Jaktim) AKBP Buddy Alfrits Towoliu ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk divisum.
AKBP Buddy Alfrits Towoliu ditemukan tewas mengenaskan akibat tertabrak kereta api di rel sekitar Stasiun Jatinegara. Tubuhnya terpotong menjadi beberapa bagian.
"Untuk korban jenazah saat ini sudah kita bawa ke RS Kramat Jati Polri ya, ini untuk melakukan visum," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudho Wisnu Andiko dalam keterangannya, Sabtu (29/4/2023).
Selain visum, Polda Metro Juga akan meminta keterangan para saksi untuk mengetahui motif dugaan bunuh diri yang dilakukan AKBP Buddy Alfrits Towoliu.
"Polda Metro Jaya akan melakian langkah-langkah baik secara SOP, yaitu mengambil keterangan-keterangan secara verbal kemudian juga akan melalukan secara forensik," kata Trunoyudho.
5. Polisi Bakal Periksa Keluarga Kasat Narkoba Jaktim AKBP Buddy yang Diduga Bunuh Diri
Sementara itu, Polda Metro Jaya menyatakan bakal memeriksa keluarga Kasat Narkoba Polres Jaktim AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang diduga bunuh diri di jalur rel kereta api Jatinegara pada Sabtu (29/4/2023).
Pemeriksaan pihak keluarga dilakukan untuk menemukan motif dugaan bunuh diri yang dilakukan AKBP Buddy. Apalagi, AKBP Buddy sempat mengeluh sakit dalam beberapa waktu terakhir.
"Kita akan mendalami secara internalnya pihak keluarga," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudho Wisnu Andiko, Sabtu (29/4/2023).
Sebelumnya, Trunoyudho Wisnu Andiko menyebut Kasat Narkoba Polres Jaktim AKBP Buddy Alfrits Towoliu diduga bunuh diri dengan menabrakkan dirinya ke arah kereta api yang sedang melintas.
Advertisement
6. AKBP Buddy Alfrits Towoliu Sempat ke Kantor untuk Bekerja
Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur (Jaktim) AKBP Buddy Alfrits Towoliu rupanya sempat ke kantornya untuk bekerja seperti biasa pada pagi hari tadi, Sabtu (29/4/2023) sebelum diduga bunuh diri di jalur rel kereta api Jatinegara, Jakarta Timur.
"Hari ini, tadi pagi ke kantor pagi ini, kebetulan di Polres Jaktim," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudho Wisnu Andiko saat meninjau lokasi kejadian, Sabtu.
Trunoyudho mengatakan, jarak antara lokasi kejadian dengan Polres Jakarta Timur yang merupakan kantor AKBP Buddy hanya 2 kilometer. Dia mengaku akan menelaah lebih jauh terkait hal ini.
"Nanti kita cari saksi-saksi lagi, dan kejadiannya di sini, kurang lebih 2 kilometer dari kantor," kata dia.
7. Sebelum Ditemukan Tewas, AKBP Buddy Alfrits Towoliu Sempat Terima Telepon dari Seseorang
Cyprus A. Tatatli, paman dari AKBP Buddy Alfrits Towoliu, menyatakan sebelum ditemukan tewas tertabrak kereta, keponakannya sempat menerima telepon dari seseorang.
"Nah, dalam berbicara tadi jam 09.00 WIB, Polres Metro Jakarta Timur ruang dia baru, untuk mau rehab (ruangan), tahu-tahu ada orang menelepon," kata Cyprus kepada wartawan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Menelepon. Setelah menelepon, beliau masih di ruangan dia, dan tidak sampai satu jam setelah dia menelepon itu dia berangkat," kata Cyprus.
Cyprus melanjutkan, usai mendapat telepon itu, AKBP Buddy langsung bergegas pergi dengan menggunakan taksi online, dan bukan kendaraan pribadinya. Hal inilah yang juga menjadi pertanyaan pihak keluarga.
"Nah, anehnya dia naik Grab. Padahal dia ada mobil pribadi. Artinya kan bertanya juga keluarga kalau dia naik Grab, yang telepon ini berarti tidak selevel atau tidak di bawah dia. Dia butuh waktu, kecepatan, kan kira-kira begitu," ungkap Cyprus.
"Berarti orang telepon itu minimal di atas daripada dua, kan kita menduga juga kan. Kenapa dia bela-belain naik Grab. Enggak sampai 1 jam tahu-tahu dapat berita dia meninggal. Nah ini dugaan-dugaan ini, karena kok enggak sampai 1 jam dari telepon itu langsung berita meninggal," Cyprus menuturkan.
Itulah yang disebut oleh Cyprus menjadi salah satu faktor keluarga menolak jika AKBP Buddy disebut meninggal dunia karena bunuh diri.
Advertisement
8. Jenazah AKBP Buddy Alfrits Towoliu Dimakamkan di Manado Hari Ini, Minggu 30 April 2023
Jenazah Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur (Jaktim) AKBP Buddy Alfrits Towoliu dibawa menuju ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Sabtu 29 April 2023 malam. Rencananya, AKBP Buddy Alfrits Towoliu disemayamkan di rumah sakit tersebut sebelum dimakamkan di kampung halamannya di Manado, Sulawesi Utara.
"(Dibawa ke) Gatot Soebroto, karena rencana besok keluarga bawa ke Manado. (Kuburin) Di sana di Manado," kata Cyprus A Tatatli, paman dari Kasat Narkoba Polres Jaktim itu di RS Polri Keramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu.
"(Disemayakan) Ruang G, Gatot Soebroto, (baru) diterbangkan ke Manado," lanjut sang paman.
Namun, dia belum mengetahui apakah jenazah akan dimakamkan secara kedinasan atau tidak. Karena, keluarga akan lebih dulu melakukan koordinasi dengan Korps Bhayangkara.
"Ini saya mau koordinasi, saya belum tahu (pemakaman secara militer). Mau koordinasi dengan pihak aparat mungkin di sana, mungkin di sana saja," ujar Cyprus.
Akan tetapi, jika melihat dengan kondisi AKBP Buddy yang tewas masih mengenakan seragam kedinasan, pemakaman bisa saja dilakukan secara militer.
"Saya rasa kalau dengan begini dikubur dinas, pasti dikubur dengan acara kepolisian. Iya, baju dinas dalam tugas toh," kata dia.