Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI telah menyelesaikan evakuasi tahap 2 WNI dari Sudan. Seperti yang dijanjikan Menlu Marsudi, lebih dari 300 WNI tiba di Indonesia pada Minggu (30/4/2023).
Berdasarkan laporan Kemlu RI, total WNI yang telah dievakuasi dan dipulangkan ke tanah air sejumlah 748 orang. Tidak hanya WNI, Pemerintah RI juga membantu mengevakuasi sejumlah warga asing.
Advertisement
Sebelumnya (28/4), 385 WNI telah Kembali ke Indonesia. Menteri Luar Ngeri Retno Marsudi dan Panglima TNI Yudo Margono turut menyambut kedatangan para WNI di evakuasi pertama.
WNI yang telah dipulangkan ke tanah air diinapkan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, untuk penanganan lebih lanjut oleh Kementerian/Lembaga terkait, sebelum dipulangkan ke daerah asalnya.
Kementerian Luar Negeri mengucapkan terima kasih kepada seluruh Kementerian/Lembaga terkait yang telah mendukung upaya evakuasi serta penanganan WNI evacuee di dalam negeri.
Konflik militer di Sudan antara Sudan Armed Forces dan Rapid Support Forces terjadi pada tanggal 15 April 2023. Konflik tersebut mengancam situasi keamanan di Sudan sehingga KBRI Khartoum menetapkan status Siaga II pada tanggal 16 April 2023. Dengan meningkatnya eskalasi konflik tersebut, pada tanggal 20 April 2023, KBRI Khartoum menetapkan status Siaga I.
Menlu Retno Marsudi juga mengatakan bahwa kepulangan peserta evakuasi ke daerah masing-masing turut difasilitasi oleh para pemda dan K/L terkait.
Selain lewat Arab Saudi, Kemlu pun juga melakukan evakuasi lewat Mesir, yakni sebanyak 12 WNI.
Diantar ke Daerah Asal
Sebelumnya dilaporkan, sebanyak 31 mahasiswa asal Jawa Timur berhasil di evakuasi dari Sudan. Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
"Untuk penerbangan pertama ada sebanyak 31 orang," ujar Khofifah, Sabtu (29/4/2023) dini hari.
Khofifah juga membagikan sebuah video yang berdurasi 13 detik, menanyangkan tiga pemuda dan delapan pemudi baris berjejer di depan sebuah mobil.
"Assalamualaikum, kami mahasiswa di Sudan yang berasal dari Jawa Timur, mengucapkan Matur Nuwun Bu Khofifah atas bantuanya. Wassalamualaikum Warohmatulohi Wabarakatuh," ucap mereka dalam video tersebut.
Khofifah sebelumnya memastikan bahwa Pemprov Jatim akan memfasilitasi penjemputan warga Jatim yang dievakuasi dari Sudan. Dia menegaskan bahwa warga Jatim yang tiba di Indonesia akan langsung dijemput oleh Pemprov Jatim untuk kemudian diantar ke daerah asalnya.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, konflik militer yang terjadi di Sudan beberapa hari terakhir membuat Kementerian Luar Negeri RR mengevakuasi ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah konflik.
Berdasarkan catatan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) usai pemutakhiran, terdapat sebanyak 937 WNI yang saat ini berada di Khartoum, Sudan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 897 WNI telah berhasil dievakuasi dari wilayah konflik.
Advertisement
Transjakarta Bantu Jemput WNI dari Sudan
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menerjunkan 15 bus dan 52 petugas lapangan untuk menjemput Warga Negara Indonesia (WNI) penyintas perang Sudan yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng hari ini, Jumat (28/4/2023).
"Indonesia terus mengevakuasi warga negaranya dari Sudan yang dilanda perang saudara/konflik. Untuk kelancaran evakuasi, Transjakarta berpartisipasi mendukung pemerintah dalam upaya evakuasi WNI," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Apriastini Bakti Bugiansri dalam keterangan resmi, Jumat.
Dia menyampaikan, para WNI tersebut dijemput dari Bandara Soetta dan diantarkan ke tempat penampungan sementara di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
“PT Transportasi Jakarta membantu mobilitas pemulangan saudara-saudara kami yang terdampak dan terancam keselamatannya akibat perang saudara di Sudan dengan menjemput mereka dari bandara dan mengantarkannya ke asrama yang telah disediakan oleh pemerintah” kata dia.
Menurut Apriastini, ada sekitar 902 orang WNI yang telah terdaftar akan dipulangkan ke Indonesia dari Sudan. Pada tahap ketiga nanti para WNI dijadwalkan tiba pada 1 Mei 2023.