Liputan6.com, Gunungkidul - Belum lama ini dua wisatawan asal Gedangsari, Gunungkidul menjadi korban kecelakaan laut di Pantai Parangratjuk, Saptosari, Gunungkidul saat membuat konten. Keduanya ditemukan meninggal dunia oleh tim SAR Gabungan sehari setelah dinyatakan hilang.
Hal tersebut memantik reaksi dari orang nomor satu di Polres Gunungkidul. Menurutnya, kecelakaan laut dapat ditekan dengan pemahaman dan partisipasi dari pengunjung yang memasuki Kawasan wisata pantai selatan Gunungkidul.
Kapolres Gunungkidul, AKPB Edy Bagus Sumantri, mengucapkan turut berduka cita yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan usai ditemukannya kedua jenazah korban. Pihaknya melalui Polsek Saptosari hingga Pol Airud mengawal sejak operasi hingga ke rumah duka.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Edy, kawasan pantai selatan Kabupaten Gunungkidul memiliki karakteristik yang unik dengan batu karang yang tajam dan ombak yang relative besar. Hal ini menjadi daya Tarik sendiri bagi para wisatawan yang berkunjung karena panoramanya.
“Mamang lautnya itu luar biasa indah, dan terdapat banyak titik spot wisata di sepanjang selatan Gunungkidul mulai dari Purwosari hingga Girisubo,” kata Kapolres, di Gunungkidul, Minggu (30/04/2023).
Hal tersebut menjadi perhatian khusus pihak kepolisian di mana para wisatawan belum tentu memahami karakterisitik wilayah pantai. Mulai dari lokasi yang dapat digunakan untuk bermain air, maupun titik lokasi yang digunakan untuk berswafoto.
Terkait kecelakaan laut yang menyebabkan kedua korban meninggal dunia, Kapolres menyampaikan bahwa keduanya sedang asik membuat konten di tebing karang yang terjal dan di tempat dengan risiko tinggi.
“Lokasi kejadian itu kan ditebing karang seperti kolam dekat dengan benturan ombak besar. Dan lokasi itu kan jalur ombak, jika ombak besar atau tinggi dapat menutup lokasi itu,” ujarnya.
Kedua korban tersebut diduga tak hafal maupun mengerti karakter lokasi tersebut yang memang disebut warga lokasi angker. Sehingga tanpa sepengetahuan petugas, keduanya melakukan aktifitas yang membayakan hingga menjadi korban.
Simak Video Pilihan Ini:
Imbauan
Edy menuturkan usai kejadian ini, pihaknya akan terus memantau dan melakukan analisis di lokasi-lokasi yang memiliki resiko tinggi bagi pengunjung. Bahkan, untuk para pemancing yang menjadikan lokasi ekstrem menjadi spot yang baik.
“Baru cari formulanya agar dapat terpantau warga yang melakukan aktifitas di laut, baik pengunjung maupun aktifitas lainya,” ujarnya.
Edy menyadari bahwa kecelakaan khususnya laut masih sering terjadi di sepanjang pantai selatan Gunungkidul banyak faktor penyebabnya. Maka dari itu, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah maupun pejabat setempat terus lakukan imbauan.
“Tetap kami imbau dan lakukan petroli terutama saat akhir pekan di mana ada lonjakan kunjungan wisata,” ulasnya.
Dengan metode yang nantinya dibuat, diharapkan mampu meminimalisir resiko kecelakaan laut yang mengakibatkan korban jiwa. Sementara ini, pihak akan terus lakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait sebagai langkah ansitisipasi.
“Kami tetap akan lakukan yang terbaik untuk warga masyarakat, karena ini adalah bagian dari pelayanan menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan,” terangnya.
Sementara itu, Koordinatar Sar Satlinmas Korwil II Baron, Marjono mengatakan bahwa pihaknya merasa terbantu dengan kehadiran pihak kepolisian ada banyaknya kunjungan wisawa di wilayahnya. Bahkan, Kerja sama ini dapat membantu mengatur wisatawan untuk berhati-hati.
“Kami terus jalin Kerjasama dengan pihak Kepolisian, selain data dan informasi juga pemantauan wisatawan juga dilakukan,” tuturnya.
Marjono menyampaikan bahwa pihaknya sudah memasang tanda maupun imbauan-imbaun melalui plang plang yang terpasang di seluruh pantai diselatan Gunungkidul. Selain itu, ia juga telah menempatkan anggotanya di setiap titik pantai.
“Langkah-langkah antisipasi sudah dilakukan, setidaknya ada himbauan. Sekarang ini kami perketat pemantauan bekerjasama dengan polisi terhadap wisatawan,” pungkasnya.
Advertisement