Tak Hanya Indah, Gunung Bromo Suburkan Lahan Pertanian di Sekitarnya

Selain menjadi salah satu destinasi wisata di Tanah Air, Gunung Bromo juga menyuburkan lahan pertanian untuk sayur mayur. Suku Tengger yang tinggal di sekitarnya sebagian besar hidup berkelompok dekat lahan pertanian. Mata pencaharian mereka adalah bertani.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 30 Apr 2023, 17:46 WIB
Tak Hanya Indah, Gunung Bromo Suburkan Lahan Pertanian di Sekitarnya
Selain menjadi salah satu destinasi wisata di Tanah Air, Gunung Bromo juga menyuburkan lahan pertanian untuk sayur mayur. Suku Tengger yang tinggal di sekitarnya sebagian besar hidup berkelompok dekat lahan pertanian. Mata pencaharian mereka adalah bertani.
Warga merawat tanaman daun bawang yang dapat dipanen setahun tujuh kali di kebun dengan latar belakang Gunung Bromo di Seruni Point, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (30/4/2023). (merdeka.com/Arie Basuki)
Selain menjadi salah satu destinasi wisata di Tanah Air, Gunung Bromo juga menyuburkan lahan pertanian untuk sayur mayur. (merdeka.com/Arie Basuki)
Suku Tengger merupakan sebuah suku yang tinggal di sekitar gunung Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur. Menurut data sensus Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk suku Tengger sekitar 500.000 orang. (merdeka.com/Arie Basuki)
Dikutip dari buku Taman Nasional Jawa - Taman Nasional Tertua di Indonesia karya Ajeng Wind, menyebutkan bahwa dahulu suku Tengger mengisolasi diri dari modernisasi. Namun, seiring berjalannya waktu mereka mau menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tersebut. (merdeka.com/Arie Basuki)
Sebagian besar masyarakat suku Tengger hidup berkelompok dekat lahan pertanian. Mata pencaharian mereka adalah bertani. (merdeka.com/Arie Basuki)
Hasil pertanian utama suku Tengger adalah kentang, jagung, kopi, wortel, dan kubis. (merdeka.com/Arie Basuki)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya