Liputan6.com, Yogyakarta - Musim mudik Lebaran Idul Fitri 2023 ini dinilai sesuai dengan program pemerintah terkait optimalisasi pengelolaan arus lalu lintas.
Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (PUSTRAL) UGM, Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, saat diskusi dengan Ditlantas Polda DIY.
Menurutnya, program tersebut telah memenuhi 4 unsur dari segi sarana, prasarana, serta kebijakan. Keempat hal yang harus terpenuhi dalam transportasi yakni ketepatan waktu, keterjangkauan biaya, keselamatan, dan keamanan.
Baca Juga
Advertisement
“Persiapannya sudah memenuhi empat utama dalam transportasi, sehingga arus mudik sekarang ini pemerintah telah mempersiapkan dengan sangat baik,” katanya minggu (30/04/23) di Bulak Sumur, Sleman, Yogyakarta.
Menurut Agus, Pemerintah sebelumnya telah melakukan perbaikan pelayanan di simpul-simpul kerawanan seperti terminal, stasiun, bandara, serta pelabuhan. Perbaikan tersebut penting mengingat simpul ini memengaruhi nilai waktu yang vital dalam transportasi.
Selain itu, ia juga menerangkan bahwa jalan tol juga turut meningkatkan pelayanan pengguna transportasi saat mudik maupun balik pada tahun ini. Disamping itu tinggal bagian publik utamannya para pemudik untuk patuh berkendara.
“Kalau segala sesuatu telah disiapkan tentu tinggal pelaku mudik untuk patuh, bersikap adil dan jangan egois dijalan,” tuturnya, di Yogyakarta.
Agus menyatakan, masalah yang lebih besar tidak hanya ketika mudik saja, melainkan banyaknya jumlah kendaraan bermotor di Indonesia. Kendaraan bermotor utamanya roda dua telah merebut ruang milik jalan sehingga menyebabkan kemacetan.
Seperti yang terjadi saat ini, jumlah kendaraan tiap tahunnya semakin meningkat baik roda dua maupun roda empat. Sebab, kepemilikan kendaraaan bagi masyarakat Indonesia merupakan penanda status sosial.
Simak Video Pilihan Ini:
Pembatasan Jumlah Kendaraan Bermotor?
Untuk mengatasi permasalahan ini, Agus menyarankan agar dikeluarkannya kebijakan tentang pembatasan jumlah kendaraan bermotor. Terutama pembatasan pada usia kendaraan yang digunakan warga maupun pelarangan kendaraan bermotor roda di jalan arteri.
Selain itu, peran akademisi serta pihak Kepolisian juga diperlukan dalam edukasi terkait transportasi. Edukasi yang diberikan kepada masyarakat tentunya terkait transportasi yang beradab, menghormati sesama pengguna jalan, dan pentingnya norma serta etika berkendara.
Terkiat peranan Kepolisian pada arus mudik maupun balik tahun 2023 ini, Agus menyampaikan Polisi telah mampu mengajak masyarakat membangun kesadaran tinggi terkait berlalu lintas yang berkeselamatan. Hal tersebut dibuktikan dengan turunnya angka kecelakaan.
“Jadi indikatornya angka kecelakaan turun adalah bukti masyarakat sadar berlalu lintas yang berkeselamatan,” terangnya.
Selain itu, saran informasi yang diberikan pihak Kepolisian kepada masyarakat menjadikan jaminan kepastian para pemudik menentukan waktu mudik maupun balik. Disamping itu, jaring pengaman melalui pos-pos mudik memberikan kepastian jalur mudik hingga ketiap daerah.
Untuk itu, Agus mengucapkan banyak terimakasih kepada Kepolisian Republik Indonesia telah bekerja baik, membantu masyarakat dengan menghidupkan kemanfaatan bagi masyarakat. Terlebih, pada jelang puncak arus balik saat ini.
“Polisi telah bekerja dengan baik terutama pada jalur jalur mudik. Kedepannya agar lebih ditingkatkan pelayanannya untuk kemaslahatan warga,” ucap dia.
Advertisement