Taksi Tesla dan Pesona Petco Park di San Diego yang Belum Tuntas

Markas klub bisbol, San Diego Padres, Petco Park masih menyembunyikan pesona yang menanti untuk ditelusuri saat waktunya tiba.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 30 Apr 2023, 21:30 WIB
Petco Park, markas klub bisbol San Diego Padres berada di downtown kota San Diego, California, Amerika Serikat. (Marco Tampubolon/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta San Diego bukan kota yang akrab di telinga para pencinta olahraga Indonesia. Sepak bola yang paling populer di Tanah Air bukan apa-apa di pesisir lautan pasifik tersebut.

Tidak ada klub yang terdengar familiar. Kota tetangga, Los Angeles jauh lebih membekas lewat gudang pemain veteran dunia, yakni LA Galaxy yang bermain di kompetisi Major League Soccer (MLS).

Bulutangkis? Hanya meninggalkan jejak samar lewat Tony Gunawan.

Sejak hijrah ke Amerika Serikat 2001 lalu, pemegang dua gelar Thomas Cup bersama Indonesia itu pernah meramaikan Dave Freeman Tournament Open di San Diego. Selebihnya, kota bertabur pantai itu masih kurang berkesan bila ditelisik lebih jauh lewat jalur olahraga 'tepok bulu'.

San Diego Rockets dan San Diego Clippers mungkin masih membunyikan lonceng di telingan para penggemar bola basket di Tanah Air. Kedua klub ini merupakan bagian penting dari sejarah perjalanan NBA. Sayang, keduanya sudah bertahun-tahun meninggalkan San Diego. Kini yang ada hanyalah Houston Rockets dan Los Angeles Clippers.

Meski demikian, San Diego bukan hanya pantai dan taman hijau saja. Kota terpadat kedelapan di Negeri Paman Sam itu juga menyimpan pesona yang menawan dari dunia olahraga.  

Coba saja berkunjung ke Perco Park. Stadion bisbol megah yang berdiri tepat di jantung kota itu bakal memberi pengalaman tidak terlupakan walau Anda masih merasa asing dengan olahraga terpopuler ketiga di Negeri Paman Sam tersebut--setelah American Football dan basket. 

Petco Park adalah markas San Diego Padres, klub yang bermain di Major League Baseball (MLB), liga bisbol tertinggi di Amerika Serikat. Klub legendaris yang menjadi kebanggaan kota San Diego.

 


Naik Tesla ke Petco Park

Studio 540 di Solana Beach, San Diego menjadi lokasi sparring partner para petarung MMA Fight Academy (Marco Tampubolon/Liputan6.com)

Beberapa waktu lalu, Liputan6.com berkesempatan mengintip kemolekan stadion itu. Perjalanan semakin berkesan karena ditempuh dengan Tesla, mobil listrik yang masih langka di Tanah Air.

Di Indonesia, hanya orang-orang berlabel 'sultan' yang mampu mengendarainya. Sementara di San Diego, Tesla sudah bisa diakses lewat aplikasi taksi online, Uber. Tinggal bayar sesuai jarak tempuh, Anda bisa duduk manis menikmati mobil ramah lingkungan tersebut.

Perjalanan kami ke Petco Park diawali dari Studio 540 di Solana Beach yang jadi lokasi sparring partner para penghuni MMA Fight Academy, Jumat (14/4/2023) waktu setempat. Program yang digarap Cage Warriors dan Mola TV ini diikuti para petarung MMA dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Saat ini, ada sembilan atlet dari Tanah Air yang berada di sana. Mereka tengah dipersiapkan untuk tampil pada sejumlah kejuaraan, termasuk Road to UFC yang telah mengantar Jeka Saragih mendapat kontrak dari promotor pertarungan milik Dana White itu. Sesi sparring merupakan agenda terakhir dari rangkaian media visit yang dimulai sehari sebelumnya. (Ikuti kumpulan beritanya di sini).

Amyr nama pengemudi taksi yang datang menjemput siang itu. Dia hadir dengan mobil Tesla model X putih keluaran tahun 2019. Amyr berasal dari Filipina, tapi sudah 20 tahun tinggal di San Diego dan memegang paspor AS.

Sejak tahun 2021 lalu, para pengemudi taksi Uber di San Diego mendapat kesempatan menyewa Tesla sebagai armadanya menyusul kerjasama Hertz dengan perusahaan milik Elon Musk itu.

Awalnya, tersedia 50 ribu mobil Tesla bagi para pengemudi taksi Uber di sejumlah kota di Amerika Serikat, termasuk San Diego. Meski demikian, Amyr mengaku bukan bagian dari program tersebut.

“Saya membelinya sendiri tiga tahun lalu. Sebelumnya saya mengendarai mobil konvensional berbahan bakar bensin,” katanya.

Mobil Tesla milik Amyr sangat terawat. Kabinnya bersih. Bagian body juga masih terlihat kinclong dengan logo unik Tesla yang tertempel elegan di atas kap mesin.

Mesin terasa senyap saat Amyr datang menghampiri. Di bagian dashboard dekat setir terdapat monitor yang cukup besar khas interior mobil Tesla Model X.

Ruang di kursi penumpang cukup luas. Kaki masih bisa bebas bergerak meski diisi tas kerja berukuran sedang. Sementara kabin di belakang juga masih menyisakan ruang yang cukup lega meski diisi 2 orang penumpang.

 


Benarkah Tesla Bisa Autopilot?

Kemudi Mobil Otonomos Listrik Tesla Model X di Computex 2017. (Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat)

Perjalanan ke Petco Park sedikit tersendat karena jam pulang kantor dan kebetulan tepat di hari Jumat.

Menurut Amyr banyak pekerja dari San Diego pulang ke Tijuana, Meksiko yang berjarak 25 menit perjalanan. Mereka memilih tinggal di sana demi menghindari biaya hidup yang tinggi di San Diego.

“Banyak warga di sini yang memilih tinggal di TJ (Tijuana), Meksiko untuk menghemat biaya. Di sini mereka hanya mengontrak selama hari kerja saja dan pulang saat akhir pekan,” kata Amyr. “Ada juga yang setiap hari pulang-pergi San Diego-Tijuana. Ini jauh lebih hemat ketimbang punya rumah di sini.”

Tingginya volume kendaraan di jalan bebas hambatan yang kami lewati membuat Amry banyak melakukan banyak stop and go. Meski demikian, putaran mesin mobil tetap terasa stabil dan tidak menimbulkan getaran sama sekali.

Di jalanan juga banyak mobil Tesla lain yang berseliweran. Sebagian bahkan sudah model yang terbaru.

“Kami (AS) sudah mengenal Tesla selama 10 tahun lebih. Semua perangkat infrastrukturnya juga sudah merata. Fasilitas recharge ada di mana-mana, jadi untuk dijadikan taksi juga tidak akan merepotkan lagi,” kata Amyr.

Menurut pria berusia 40 tahunan itu, ada banyak keuntungan yang didapatnya sejak mengendarai Tesla. Salah satunya tentu saja pengeluaran untuk bahan bakar. Perawatan juga menurun drastis. Hal ini membuat pemasukannya sebagai supir taksi ikut meningkat.

Amyr tidak merincinya. Tapi Time of San Diego dalam laporannya menyebut, pengemudi taksi Uber yang menggunakan Tesla, bisa mendapat tambahan pemasukan hingga 4000 USD dalam setahun.

“Akselerasi di jalan juga lebih lembut. Memang harganya mungkin sedikit lebih mahal, tapi pengeluaran setelahnya jauh lebib rendah,” kata Amyr menambahkan.

Lalu kami pun bertanya tentang fitur autopilot pada Tesla. Apakah benar Tesla bisa mengemudi sendiri seperti yang sempat viral di medsos.

“Ya betul. Itu nyata. Tapi untuk bisa autopilot, saya harus berlangganan fiturnya dulu,”

 


Welcome to Petco Park

Salah satu gerbang masuk Petco Park, markas klub bisbol San Diego Padres. (Marco Tampubolon/Liputan6.com)

Percakapan dengan Amyr terus mengalir sampai tak sadar kalau Petco Park sudah di depan mata. Total perjalanan memakan waktu 40 menit dengan tarif 45,7 USD.

Petco Park terletak di downtown San Diego, diapit jalan Park Boulevard dan Tony Gwynn Dr yang tak lain adalah salah seorang legenda San Diego Padres. Pemilik nama lengkap Anthony Keith Gwynn itu juga dijuluki Mr Padres.

Pemukul kidal itu bermain sebanyak 20 musim di MLB bersama San Diego Padres (1982-2001). Dia memenangkan 8 gelar batting titles dan menjadi pemukul paling konsisten sepanjang sejarah bisbol.

Gerbang utama Petco Park berada di seberang San Diego Trolley atau stasiun utama commuter line. Sebuah jembatan megah bernama Habor Drive Pedestrian Bridge membentang di atas rel, menghubungkan sisi San Diego Bay dengan Boulevard Park yang menjadi lokasi stadion.

Sore itu, suasana di depan Petco Park sangat ramai. Banyak orang berkostum Padres lalu-lalang. Tua-muda, hingga anak-anak bersama orang tuanya. Semua datang untuk menyaksikan tim kebanggaan mereka bertanding melawan Brewers pada lanjutan National League musim 2022/2023.

Ini laga kandang pertama Padres setelah melakoni 7 partai tandang. Tidak aneh bila warga antusias. Apalagi duel berlangsung Jumat, hari terakhir sekolah dan kerja.

“Anda bisa membeli tiket di loket yang ada di sisi utara,” ujar petugas berompi oranye yang berjaga di depan gerbang khusus member.

 


Pernah Dipakai untuk Menggelar Konser Metallica

Loket pembelian tiket di Petco Park, markas klub bisbol San Diego Padres. (Marco Tampubolon/Liputan6.com)

Seperti pertandingan olahraga pada umumnya, harga tiket bervariasi sesuai lokasi tempat duduk. Dari petugas loket, kami mendapat informasi kalau yang paling murah dibandrol 35 USD dan malam itu, Padres akan bertanding mulai pukul 18.00 waktu setempat.

Kami memutuskan tidak menyaksikan Padres beraksi mengingat waktu yang terbatas. Meski demikian, berkeliling di luar stadion saja sudah cukup untuk merasakan magis Petco Park.

Stadion Petco Park dibangun tahun 2000 dan dibuka pertama kali dua tahun kemudian. Padres memilih pindah ke sana tahu. 2004 setelah sebelumnya bermarkas di Jack Murphy Stadium sejak tahun 1969.

Saat ini kapasitas Petco Park mencapai 40 ribu tempat duduk. Selain dipakai untuk pertandingan bisbol, Petco Park juga digunakan untuk olahraga lain seperti tenis, golf, american football, hingga balap motor. Selain itu, Perco Park pernah jadi lokasi konser musik. Madonna, Taylor Swift, Red Hot Chili Papers, Rolling Stones, hingga Metallica pernah tampil di sana.

Nama Petco sendiri diambil dari perusahaan pemasok kebutuhan hewan peliharaan yang berada di San Diego. Perusahaan ini rela membayar sebesar 60 juta USD untuk kontrak selama 22 tahun. San Diedo sendiri dikenal sebagai salah satu kota di Amerika Serikat yang sangat ramah kepada hewan peliharaan, terutama anjing.

(Simak beritanya pada tautan ini).

Petco Park diapit gedung-gedung bertingkat. Pintu-pintu masuk berada tak jauh dari jalan raya. Dinding-dinding beton rata-rata dicat kuning selaras dengan warna jersey San Diego Padres.

Rangka-rangka besi penopang tribun menonjol dengan cat putih. Dari luar bentuknya tidak jauh berbeda dengan stadion sepakbola yang melingkar mirip cincin.

Satu keunikan Perco Park adalah bagian gedung bersejarah Western Metal Supply yang terbuat dari bata. Bangunan yang berdiri sejak 1988 itu menyatu dengan Petco Park dan masih terjaga hingga kini.

 


Datang untuk Sebuah Pertunjukan

Penonton mengantre di pintu masuk Petco Park jelang pertandingan San Diego Padres vs Brewers, Jumat (14/4/2023). (Marco Tampubolon/Liputan6.com)

Kehadiran para pendukung Padres sore itu menambah semarak suasana. Keceriaan terpancar dari wajah penonton saat memasuki pintu gerbang, lazimnya orang yang hendak menyaksikan pertunjukan.

Tidak ada ketegangan. Apalagi aroma permusuhan yang biasa muncul akibat dendam rivalitas.

Beberapa ruas jalan di sekitar stadion ditutup. Polisi yang berjaga hanya hitungan jari. Mereka juga hanya fokus mengatur lalu lintas. Sebuah pemandangan yang kontras bila menghadiri pertandingan besar di Indonesia.

Tidak ada kemacetan malam itu. Penutupan sejumlah ruas jalan juga tidak menimbulkan penumpukan berarti di jalan lainnya. Di sekitar stadion, kendaraan umum maupun pribadi hanya diizinkan berhenti sebentar untuk menurunkan ataupun menaikkan penumpang.

Bagi pengunjung yang membawa kendaraan, tersedia sejumlah bangunan sebagai tempat parkir. Bahkan ada yang langsung terkoneksi dengan pintu masuk stadion yang berada di lantai 2.

 


Menghibur Diri di Gaslamp

Kawasan Gaslamp, pusat hiburan malam di San Diego, Amerika Serikat siap menyambut para pendukung San Diego Padres yang kecewa usai menelan kekalahan 3-4 di Petco Park, Jumat (16/4/2023). (Marco Tampbulon/Liputan6.com)

Petco Park juga tidak jauh dari kawasan Gaslamp yang menjadi salah satu pusat hiburan malam di San Diedo. Di lokasi ini berderet restoran, bar, dan cafe. Menariknya, sebagian besar memiliki layar lebar yang menyuguhkan tayangan-tayangan olahraga, termasuk laga San Diego Padres vs Brewers.

Meja-meja disusun hingga ke tepi jalan tapi masih menyisakan trotoar untuk penjalan kaki. Malam itu, Gaslamp juga tetutup untuk kendaraan sehingga orang-orang bebas berjalan di tengah jalan raya.

Suara live music beradu dengan keriuhan pertandingan olahraga di televisi. Sementara sebagian gelandangan tampak sudah terlelap di sudut-sudut jalan atau depan toko yang tutup.

Minimarket dan toko suvenir juga berderet di Gaslamp. Sebagian menjual ganja yang memang legal di San Diego. Harganya beragam sesuai dengan jenis dan ukurannya.

Malam itu, Padres harus kalah dari tamunya Brewers. Mereka dibekuk dengan skor 3-4. Meski demikian, keceriaan di Gaslamp justu meningkat seiring beranjaknya malam.

Sebagian pendukung Padres ikut bergabung untuk menghibur diri. Sementara kami harus kembali hotel di Solana Beach untuk berkemas sebelum pulang ke Tanah Air, Sabtu pagi membawa rasa penasaran akan pesona lain yang masih tersembunyi di dalam Perco Park.

 

Jangan lewatkan foto-foto Petco Park lainnya pada halaman selanjutnya:


Salah satu pintu masuk Stadion Petco Mark

Pintu masuk khusus member San Diego Padres mulai dilalui penonton yang hendak menyaksikan tim kesayangannya bertanding melawan Brewers, Jumat (14/4/2023). (Marco Tampubolon/Liputan6.com).

Kemegangan Petco Park terpancar dari bentuknya yang elegan

Stadion Petco Park di San Diego, markas klub bisbol San Diego Padres. (Marco Tampubolon/Liputan6.com)

Jalanan di kawasan Gaslamp sebagian ditutup saat San Diego Padres bertanding melawan Brewers di Petco Park

Jalanan di kawasan Gaslamp sebagian ditutup saat San Diego Padres bertanding melawan Brewers di Petco Park

Restoran dan bar siap menyambut para pendukung San Diego Padres yang baru pulang menonton tim kesayangannya di Petco Park

Restoran dan bar siap menyambut para pendukung San Diego Padres yang baru pulang menonton tim kesayangannya di Petco Park. (Marco Tampubolon/Liputan6.com)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya