Survei Indikator: Elektabilitas PDIP Masih Mendominasi, NasDem Tak Terpengaruh Deklarasi Anies

Elektabilitas PDIP masih perkasa di urutan teratas dengan angka 23,9 persen. Sementara elektabilitas NasDem berada di urutan keenam dengan angka 6,5 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Apr 2023, 23:11 WIB
Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di NasDem Tower, Jakarta, Senin (22/8/2022). Pertemuan politik Puan Maharani dengan Surya Paloh tersebut dalam rangka silatuhrami dan Safari politik yang merupakan salah satu amanat dari Rakernas PDIP yang digelar Juni 2022 lalu dengan menugaskan Puan Maharani untuk membuka komunikasi dengan partai lain menjelang Pemilu 2024. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Partai demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih menjadi partai politik (parpol) dengan elektabilitas tertinggi dalam survei terbaru yang dilakukan Indikator Politik Indonesia (IPI). Dalam survei tersebut, PDIP tercatat memiliki elektabilitas sebesar 23,9 persen.

Sementara Partai Gerindra dan Partai Golkar masih menempati tiga besar di bawah PDIP. Secara berurutan elektabilitas Gerindra yakni 13,7 persen dan Golkar 10,2 persen.

"PDIP paling banyak didukung, 23,9 persen. Kemudian Gerindra 13,7 persen, Golkar 10,2 persen," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat pemaparan hasil survei secara daring, Minggu (30/4/2023).

Berada di bawah Golkar, ada Partai Demokrat dengan elektabilitas 7,6 persen. Kemudian PKB 6,6 persen, NasDem 6,5 persen, dan PKS 4,7 persen.

Sementara PAN dan PPP merupakan partai parlemen yang memiliki elektabilitas di bawah ambang batas parlemen 4 persen. PAN 2,5 persen dan PPP 2,4 persen. Partai non parlemen Perindo memiliki elektabilitas sama dengan PPP yaitu 2,4 persen.

Sedangkan partai nonparlemen yang lainnya adalah Hanura 1,0 persen, Gelora 0,3 persen, PSI 0,2 persen, Partai Garuda 0,2 persen, Partai Buruh 0,1 persen, PBB 0,1 persen, Partai Ummat 0,1 persen, PKN 0,1 persen, dan responden yang tidak menjawab atau tidak tahu 17,2 persen.

Burhanudin mengatakan, Demokrat dan PKS mengalami penurunan. Dibanding survei Maret 2023, Demokrat turun dari 9,1 persen menjadi 7,6 persen. PKS turun dari 5,8 persen menjadi 4,7 persen. Disebabkan oleh angka kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo yang naik.

"Kalau Demokrat, PKS naik ketika approval Pak Jokowi drop," katanya memaparkan hasil survei.

 


Deklarasi Anies Tak Pengaruhi Peningkatan Elektabilitas NasDem

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpelukan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam pengumuman deklarasi Capres 2024 di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara, NasDem yang telah deklarasi Anies Baswedan, tokoh yang dianggap oposisi Jokowi, tidak terpengaruh. Hanya naik dari 6,4 persen sampai 6,5 persen.

"NasDem basisnya pro pemerintah, NasDem posisinya serba salah kalau terlalu anti pemerintah pendukungnya lari. Trade offnya, pemilih Anies sudah mulai ke NasDem," jelas Burhanuddin.

Indikator menggelar survei tatap muka periode 11-17 April 2023. Sebanyak 1220 responden diambil menggunakan metode multistage random sampling. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya