Blibli Catat Pendapatan Naik 20,88 Persen, Pangkas Rugi Jadi Rp 878,18 Miliar pada Kuartal I 2023

PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli mencatat pertumbuhan pendapatan 20,88 persen menjadi Rp 3,83 triliun dan memangkas rugi menjadi Rp 878,18 miliar pada kuartal I 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Mei 2023, 07:05 WIB
PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli mengumumkan kinerja keuangan kuartal I 2023. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli mengumumkan kinerja perseroan untuk periode tiga bulan pertama tahun ini yang berakhir pada 31 Maret 2023. Pada periode tersebut, Blibli berhasil menekan angka kerugian dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Melansir laporan keuangan perseroan, Blibli membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 878,18 miliar pada kuartal I 2023. Raihan itu mengalami perbaikan atau tumbuh positif 17,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana perseroan membukukan rugi Rp 1,07 triliun.

"Meskipun tidak kebal terhadap iklim pasar di mana bisnis kami beroperasi, kami memulai tahun 2023 dengan optimisme untuk dapat mengatasi semua tantangan di depan dan memiliki keyakinan penuh dalam mencapai pertumbuhan yang lebih baik secara berkelanjutan, dan pada akhirnya membawa kami lebih dekat ke profitabilitas," kata CEO & Co-Founder PT Global Digital Niaga Tbk, Kusumo Martanto dalam keterangan resmi, Sabtu (29/4/2023).

Berkurangnya kerugian perseroan itu sejalan dengan pendapatan pada kuartal I 2023 yang tumbuh 20,88 persen. Yakni menjadi Rp 3,83 triliun dibandingkan kuartal I tahun lalu sebesar Rp 3,17 triliun.

Pendapatan perseroan pada kuartal I 2023 didorong oleh pertumbuhan pada segmen Ritel 3P, yang diuntungkan dari kinerja yang kuat pada kategori gaya hidup yang didukung dari pemulihan bisnis perjalanan daring yang kuat setelah pembukaan kembali pembatasan akibat pandemi di Indonesia yang baru dimulai sejak kuartal kedua 2022. Dibarengi dengan peningkatan kinerja pada kategori produk digital dan lainnya.

 


Total Processing Value Naik 78 Persen

Picker Blibli mengambil pesanan buah-buahan milik pelanggan melalui aplikasi pada fitur Click & Collect Blibli di sela pembukaan Ranch Market di Living World Alam Sutera, Tangerang (11/02/2023). (Liputan6.com)

Pada periode ini, perseroan mencatatkan pertumbuhan Total Processing Value (TPV) yang kuat sebesar 78 persen dari Rp 10,05 triliun pada kuartal I 2022 menjadi Rp 17,92 triliun pada kuartal I 2023, didorong oleh peningkatan kinerja di sebagian besar segmen bisnis, terutamanya dengan pemulihan yang kuat dari bisnis perjalanan daring di Indonesia serta peningkatan permintaan dari kategori produk digital dan lainnya.

Keduanya berdampak positif pada TPV Ritel 3P, yang bertumbuh sebesar 136 persen pada kuartal I 2023.

"Tren positif dari kinerja keuangan kami pada tahun 2022 terus berlanjut hingga kuartal pertama tahun ini didukung oleh pertumbuhan TPV yang solid di sebagian besar segmen bisnis kami, terutamanya di bisnis Ritel 3P yang menikmati pulihnya industri perjalanan daring di Indonesia," ujar CFO & Co-Founder PT Global Digital Niaga Tbk, Hendry.

Pada kuartal I 2023, struktur biaya tercatat lebih baik di mana persentase beban operasional konsolidasi terhadap TPV menurun dari 13,4 persen pada kuartal I 2022 menjadi 8,1 persen pada kuartal I 2023. Sehingga mendorong peningkatan kinerja persentase EBITDA konsolidasi terhadap TPV sebesar 510 bps yoy, dari -9,7 persen pada kuartal I 2022 menjadi -4,6 persen pada kuartal I 2023.

"Sementara itu, posisi kas kami bersama dengan fasilitas kredit yang tersedia cukup, sehingga memungkinkan kami menjalankan seluruh strategi bisnis untuk bertumbuh secara berkelanjutan dan memperkuat jalur kami menuju profitabilitas,” imbuh Hendry.

Aset perseroan sampai dengan 31 Maret 2023 tercatat sebesar Rp  13,88 triliun, turun dibandingkan posisi lahir tahun lalu sebesar Rp 14,08 triliun. Liabilitas naik menjadi Rp 4,28 triliun dari Rp 3,59 triliun pada akhir tahun lalu. sementara ekuitas hingga 31 Maret 2023 susut menjadi Rp 9,6 triliun dari Rp 10,48 triliun per Desember 2022.

 

 


Blibli Realisasikan MESOP Tahap I 18,5 Juta Saham

Pemanfaatan forklift pada warehouse Blibli (Dok. Blibli)

Sebelumnya, emiten milik Grup Djarum, PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli telah melakukan konversi 18.586.100 atau 18,5 juta saham dalam rangka program kepemilikan saham manajemen dan karyawan (MESOP) Tahap I. 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Rabu (28/12/2022), masih terdapat sisa hak opsi yang belum dikonversi sebanyak 498.046.900 saham.

Direktur Global Digital Niaga, Hendry menuturkan, jumlah saham Perseroan sebelum penerbitan saham MESOP Tahap I sebanyak 118.474.705.740 saham dan jumlah saham Perseroan sebelum penerbitan saham MESOP Tahap I sebanyak 118.493.291.840 saham.

Adapun, harga pelaksanaan MESOP Rp 432 per saham. Dengan demikian, MESOP Tahap I ini meraup dana senilai Rp 8,02 miliar. MESOP Tahap I Perseroan dilaksanakan pada 15 Desember-21 Desember 2022.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 28 Desember 2022, saham BELI stagnan di posisi Rp 468 per saham. Saham BELI berada di level tertinggi Rp 470 dan terendah Rp 466 per saham. Total frekuensi perdagangan 296 kali dengan volume perdagangan 125.212 saham. Nilai transaksi Rp 5,9 miliar.

Sebelumnya, PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) adalah pelopor ekosistem perdagangan dan gaya hidup omnichannel di Indonesia yang berfokus pada konsumen dan institusi.

Sepanjang 2022, Blibli telah melakukan sejumlah inovasi solusi dan kolaborasi untuk membawa Blibli semakin dekat menuju visi menjadi platform omnichannel perdagangan dan gaya hidup terdepan dan terpercaya bagi seluruh pelanggan, baik konsumen ritel maupun institusi.

Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan dan preferensi pelanggan yang terus berubah melalui pengembangan strategi omnichannel dan penguatan ekosistem Blibli.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya