Liputan6.com, Jakarta Indonesia menjadikan Hari Buruh Internasional sebagai Hari Libur Nasional, di mana tahun ini, jatuh pada Senin (1/5/2023). Di linimasa Twitter, peringatan ini juga banyak disuarakan oleh warganet Indonesia.
Ini terlihat dari beberapa trending Indonesia yang banyak berisi kata kunci terkait Hari Buruh 2023.
Advertisement
Kata kunci "Selamat Hari Buruh" masuk ke jajaran trending dengan 5,431 cuitan, "#MayDay" dicuitkan hingga 14,7 ribu kali. Begitu pula "#LabourDay" yang mendapatkan sekitar 13 ribu cuitan saat artikel ini ditulis.
Selain ucapan Selamat Hari Buruh, banyak warganet yang mencuitkan tentang harapan dan keinginan mereka terhadap buruh di Indonesia. Ada juga yang saling memberikan semangat kepada para pekerja lainnya.
Beberapa hak yang banyak diinginkan antara lain gaji, lingkungan kerja, jam istirahat, transportasi, serta keamanan kerja yang lebih layak bagi seluruh pekerja. Ada juga ingin agar suara buruh tidak hanya dimanfaatkan untuk kepentingan politik belaka.
Tak lupa, warganet Twitter ada yang mengingatkan bahwa mereka yang disebut buruh bukan cuma pekerja pabrik atau kantoran, tetapi juga dari profesi-profesi lainnya termasuk jurnalis, ojek online, hingga karyawan startup dan pekerja SCBD.
Pantauan Tekno Liputan6.com, ucapan dan harapan terkait Hari Buruh Sedunia juga tidak hanya berasal dari pengguna Twitter di Indonesia, tetapi juga dari negara-negara lain yang sama-sama memperingatinya hari ini.
Sejarah Hari Buruh Internasional
Setiap tahunnya, May Day dirayakan pada tanggal 1 Mei di berbagai negara. Pemerintah Indonesia pun menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional.
Dikutip Citizen6 dari laman Britannica, May Day yang merupakan Hari Buruh atau Hari Buruh Internasional, adalah hari untuk memperingati perjuangan bersejarah yang dibuat oleh pekerja dan gerakan buruh.
Di Amerika Serikat dan Kanada peringatan serupa dikenal sebagai Labor Day, diperingati pada hari Senin pertama bulan September.
Pada tahun 1889, sebuah federasi internasional kelompok sosialis dan serikat buruh menetapkan 1 Mei sebagai hari untuk mendukung para pekerja atau buruh, untuk memperingati Kerusuhan Haymarket di Chicago (1886).
Lima tahun kemudian, Presiden AS Grover Cleveland menandatangani undang-undang untuk menjadikan Hari Buruh yang telah diadakan di beberapa negara bagian pada hari Senin pertama bulan September menjadi hari libur resmi AS.
Hal tersebut dilakukan untuk menghormati para pekerja dan Kanada mengikutinya tidak lama kemudian.
Di Eropa, 1 Mei secara historis diasosiasikan dengan festival pagan pedesaan, tetapi arti asli dari hari tersebut secara bertahap digantikan oleh asosiasi modern dengan gerakan buruh.
Advertisement
Hari Buruh di Indonesia
Di Uni Soviet, para pemimpin menyetujui hari libur baru ini dan percaya itu akan mendorong pekerja di Eropa dan Amerika Serikat untuk bersatu melawan kapitalisme.
Hari itu bahkan menjadi hari libur penting di Uni Soviet dan di negara-negara blok Timur, dengan parade terkenal, termasuk satu di Red Square Moskow.
Di Indonesia, May Day tercatat sudah diperingati sejak tahun 1920 silam. Tapi sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto, hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur.
Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 ditabukan di Indonesia.
Setelah era Orde Baru berakhir, meski bukan hari libur, namun tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh dengan demonstrasi di berbagai kota.
Baru pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di tahun 2014 Hari Buruh ditetapkan sebagai hari libur nasional hingga kini.
Tema May Day Tahun 2023
Dilansir dari lama resmi International Labour Organization (ILO)tema Hari Buruh 2023 ialah World Day for Safety and Health at Work 2023.
Masih dilansir dari sumber yang sama, diketahui bahwa pada bulan Juni 2022, Konferensi Perburuhan Internasional (ILC) memutuskan untuk memasukkan “lingkungan kerja yang aman dan sehat” ke dalam kerangka prinsip dan hak dasar ILO di tempat kerja.
Pada 28 April 2023, ILO pun merayakan keputusan ini, mengumpulkan para ahli dan konstituen untuk membahas implikasinya terhadap dunia kerja, serta bagaimana menerapkan hak ini secara praktis di dunia kerja.
Ini juga akan berfungsi untuk menyajikan temuan-temuan penelitian tentang status implementasi berbagai ketentuan Konvensi mendasar No. 155 dan No. 187.
(Dio/Isk)
Advertisement