Liputan6.com, Jakarta Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno mengungkapkan Jalan Tol Trans Jawa masih menjadi jalur andalan bagi pemudik selama arus mudik lebaran 2023.
Walaupun kapasitas jalan tol yang tersedia belum sepenuhnya bisa mengakomodir kebutuhan para pemudik yang melintas di jalan tol trans Jawa.
Advertisement
“Jalan Tol Trans Jawa masih favorit pilihan pemudik. Kendati kapasitas jalan tol tidak akan dapat mengakomodir kebutuhan pemudik yang cukup besar,” kata Djoko kepada wartawan, Jakarta, Senin (1/5/2023).
Tak pelak, hal ini membuat petugas melakukan rekayasa lalu lintas. Mulai dari skema ganjil genap, contra flow hingga one way demi memperlancar arus lalu lintas di jalan tol.
“Alhasil, kemacetan pasti terjadi dan harus ada rekayasa lalu lintas sebagai upaya mengendalikan (kemacetan) di jalan tol,” kata dia.
Jalur Arteri
Rekayasa lalu lintas serupa juga diberlakukan di jalan arteri yang dilintasi para pemudik. Bukan hanya di jalur mudik di Pulau Jawa, melainkan hingga arteri jalan di Sumatera.
“Di jalan arteri juga dilakukan hal yang sama, seperti di sistem satu arah (one way) ruas jalan Padang -Bukittinggi, Sumatera Barat,” kata dia.
Tambah Libur Lebaran
Selain melakukan rekayasa lalu lintas, pemerintah juga mengendalikan arus balik lebaran dengan kebijakan lain. Salah satunya dengan imbauan Presiden Joko Widodo yang mempersilakan bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri hingga pegawai BUMN untuk menambah cuti lebarannya jika tidak ada pekerjaan yang mendesak, sehingga bisa menunda jadwal kepulangan. Hal serupa dianjurkan bagi pegawai swasta sepanjang tidak ada kepentingan mendesak.
“Masyarakat diminta menghindari puncak arus balik yang diperkirakan berlangsung pada 24-25 April,” kata dia.
Kebijakan lain yang turut mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik yakni diskon tarif jalan tol dari PT Jasa Marga. Tarif jalan tol 15-18 April 2023 dan 27-29 April 2023 ini mampu mengurai pemerataan atau distribusi arus perjalanan mudik dan balik lebaran tahun ini.
“Pola mengatur arus balik sudah dimulai tahun lalu, dan tahun ini juga dilakukan, ada distribusi pergerakan hampir merata di rentang waktu arus balik,” kata dia.
Advertisement
Arus Balik Lebaran 2023, Jasa Marga Catat 465 Ribu Kendaraan Belum Kembali ke Jakarta
Puncak arus balik gelombang kedua libur Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah diprediksi terjadi pada Minggu - Senin, 30 Juni - 1 Mei 2023. Ribuan kendaraan menuju wilayah Jakarta dan sekitarnya sudah mulai memadati ruas Tol Trans Jawa pada puncak arus balik gelombang kedua ini.
Meski begitu, PT Jasa Marga mencatat, masih ada sekitar 465 ribu kendaraan yang belum kembali ke Jakarta atau sekitar 22,65 persen dari total kendaraan yang meninggalkan Ibu Kota selama periode Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah ini.
"Masih ada 22,65 persen atau sekitar 465 ribu kendaraan yang belum balik ke Jakarta," kata Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga Lisye Octaviana di Gerbang Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Minggu (30/4/2023).
Menurut dia, volume kendaraan yang masuk ke Jakarta selama arus balik gelombang kedua tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan puncak arus balik gelombang pertama pada 24-25 April 2023.
Meskipun demikian, kata Lisye, Jasa Marga bersama para pihak terkait akan terus memantau perkembangan situasi arus balik sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan drastis pemilir yang masuk ke Jakarta.
"Jadi memang kami prediksi hari ini akan menjadi puncak kedua, namun prediksinya masih rendah dibandingkan puncak pertama di H+2 (lebaran 2023) kemarin. Jadi akan terus kita pantau," ujarnya, seperti dikutip dari Antara.
Untuk mengantisipasi lonjakan pemilir yang masuk Jakarta, kata Lisye, PT Jasa Marga telah melakukan sesuai dengan kewenangannya. Sedangkan terkait rekayasa arus lalu lintas akan dilaksanakan sesuai dengan diskresi pihak kepolisian.
"Antisipasi memang kami sudah lakukan sebelumnya pada arus mudik kemarin dan sudah kita persiapkan di arus balik Lebaran tahun ini, ada berbagai kapasitas yang kami tambahkan, mulai dari pelebaran lajur hingga optimalisasi gardu, khususnya di gerbang tol padat seperti Gerbang Cikatama," ujarnya.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com