Minat Masyarakat Solo Raya untuk Investasi di Pasar Modal Meningkat

Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis jumlah investor pasar modal di Solo Raya menembus 300.000 pada akhir 2023.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2023, 05:38 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) melihat minat masyarakat Solo Raya terhadap instrumen investasi saham, reksa dana dan obligasi meningkat.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) melihat minat masyarakat Solo Raya terhadap instrumen investasi saham, reksa dana dan obligasi meningkat. BEI pun yakin jumlah investor pasar modal di Solo Raya dapat tembus 300 ribu pada akhir 2023.

BEI menyebut jumlah investor pasar modal di Solo Raya saat ini mencapai 216.660 investor. Jumlah investor itu mengalami kenaikan 7.994 investor dibandingkan akhir 2022. Kepala Kantor BEI Jateng 2 Muhammad Wira Adibrata menuturkan, minat masyarakat Solo Raya terhadap instrumen investasi pasar modal meningkat.

“Khususnya anak-anak muda dengan rentang usia 18-25 tahun dan usia produktif 31-40 memberikan kontribusi terbesar yakni 65 persen,” tutur dia dikutip dari Antara, Senin (1/5/2023).

BEI pun menyiapkan strategi untuk meningkatkan jumlah investor pasar modal. BEI telah menyusun 609 kegiatan dengan target peserta mencapai 69.000 masyarakat umum.

“Dengan kegiatan dan dukungan dari berbagai stakeholder BEI Jateng 2 optimistis 2023 jumlah investor akan terus naik dan tembus di angka 300.000 investor,” ujar dia.

BEI juga terus gencar gelar edukasi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perusahaan efek di Solo Raya ke berbagai kalangan masyarakat. “Mulai dari pelajar, mahasiswa, pengusaha bahkan ke aparatur sipil negara,” tutur dia.

Ia menuturkan, Pemkot Surakarta melalui Tim Percepatan Ekonomi Daerah (TPKAD) Kota Surakarta, BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah berkomitmen edukasi Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan meluncurkan program Solo Ceria yakni Solo Cerdas Investasi Aman.

“Selain Pemkot Surakarta, Pemkab Karanganyar, dan Pemkab Boyolalu juga mendukung penuh upaya BEI Jateng 2 dalam melalukan edukasi pasar modal dan telah memasukkan edukasi pasar modal ke dalam program TPAKD,” ujar dia.

 

 


Begini Perkembangan Teranyar Pasar Modal, Kinerja IHSG hingga Jumlah Investor

Peserta memantau monitor bursa saham pasar modal di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Hal ini sejalan dengan salah satu inisiatif pemerintah melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni menambah jumlah investor pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan sektor jasa keuangan tetap terjaga sehingga berkontribusi untuk kinerja perekonomian nasional di tengah ketidakpastian global.

Dari pasar saham, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menerangkan indeks harga saham gabungan (IHSG) sampai dengan 24 Februari 2023 tercatat menguat sebesar 0,25 persen secara month to date (mtd). Hal itu terjadi seiring investor non-residen yang membukukan inflow sebesar Rp 3,38 triliun.

“Secara year to date, indeks harga saham gabungan menguat tipis yaitu 0,09 persen dengan inflow investor non-resident sebesar Rp 162,8 miliar,” kata dia dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisaris Bulanan Februari 2023, Senin (27/2/2023).

Sementara di pasar obligasi, indeks ICBI menguat 0,04 persen mtd atau 1,53 persen year to date ke level 350,07. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-residen tercatat sebesar Rp 84,2 miliar secara mtd dan Rp 177,2 miliar secara ytd.

Di pasar SBN non-residen mencatatkan outflow sebesar Rp 5,82 triliun mtd. Namun secara year to date membukukan inflow sebesar Rp 43,88 triliun. Adapun rata-rata yield SBN pada seluruh tenor secara mtd naik sebesar 6,20 bps, pun demikian secara year to date masih menguat 12,66 bps.

 


Penghimpunan Dana di Pasar Modal

Pekerja menunjukan data pasar modal saat pameran Investor Summit 2015 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/11/2015). Investor Summit diselengarakan sebagai upaya agar masyarakat Indonesia paham tentang pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Nilai aktiva aktiva bersih atau NAB reksa dana tercatat sebesar Rp 59,18 triliun atau menurun 0,05 persen mtd dengan investor reksa dana membukukan net subscription sebesar Rp 3,96 triliun mtd. Secara yts, NAB reksa dana tumbuh 0,85 persen dan tercatat net subscription sebesar Rp 7,88 triliun.

Penghimpunan dana perusahaan melalui pasar modal hingga 24 Februari 2023 tercatat Rp 35,8 triliun dengan jumlah emiten baru tercatat 17 emiten.

“Di pipeline masih terdapat 73 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp 108,4 triliun, yang di antaranya merupakan rencana yang akan dilakukan oleh 45 calon emiten baru,” sebut Inarno.

Sedangkan untuk penggalangan dana pada securities crowdfunding yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 360 penerbit 142.474 pemodal dan total dana yang dihimpun sebesar Rp 778,5 miliar.

Tren pertumbuhan jumlah investor terus berlanjut dengan jumlah investor pasar modal mencapai 10,6 juta investor per 23 Februari 2023. 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya