Liputan6.com, Cianjur - Kabar duka kembali datang dari Cianjur. Banjir bandang menerjang sejumlah desa di dua kecamatan sepekan setelah lebaran Idul Fitri 2023, Senin dinihari (1/5/2023).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat 12 rumah rusak berat, ratusan rumah rusak ringan, dan 293 jiwa mengungsi akibat banjir bandang melanda dua kecamatan di wilayah timur Cianjur.
Baca Juga
Advertisement
Sekretaris BPBD Cianjur Rudi Wibowo di Cianjur, Senin, mengatakan banjir bandang yang melanda dua desa di Kecamatan Ciranjang dan delapan desa di Kecamatan Bojongpicung, tercatat 93 kepala keluarga meliputi 293 jiwa di Kecamatan Ciranjang mengungsi.
"Untuk warga di Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, mengungsi ke Balai Desa Ciranjang karena air meredam perkampungan setinggi dua meter. Data sementara 12 rumah rusak dua unit di antaranya ambruk diterjang air bah dan seratusan lebih rusak ringan," katanya, dikutip Antara.
Pihaknya telah mengirimkan petugas dan relawan dibantu petugas gabungan dari TNI/Polri dan PMI Cianjur, membantu warga membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir, sedangkan sebagian besar alat elektronik dan rumah tangga rusak.
Simak Video Pilihan Ini:
Waspada Bahaya Susulan
Seratusan relawan disiagakan di lokasi banjir Ciranjang dan Bojongpicung untuk membantu warga dan memantau situasi karena curah hujan masih tinggi hingga Senin petang. Warga yang mengungsi diminta bertahan di balai desa.
"Banjir terparah di Desa Ciranjang karena warga harus mengungsi ke balai desa karena rumah mereka masih terendam banjir dan lumpur, sedangkan di Kecamatan Bojongpicung, banjir merendam seratusan rumah namun tidak ada warga yang mengungsi karena menjelang siang banjir sudah kembali surut," katanya.
Kepala Desa Ciranjang Deden Efendi mengatakan hingga Senin petang debit air di Sungai Ciranjang yang sempat meluap Senin dini hari, mulai surut sehingga warga terutama kaum pria sudah kembali ke rumah masing-masing untuk memastikan kondisi rumah dan barang berharga di dalamnya.
"Tapi untuk malam ini, mereka tetap diminta untuk tidur di balai desa atau tempat pengungsian guna menghindari banjir susulan. Setelah lima tahun terakhir banjir kembali terjadi dan merendam lebih dari 100 rumah di desa ini," katanya.
Berbagai bantuan dari pemerintah daerah melalui BPBD Cianjur, PMI Cianjur, dan organisasi kemanusiaan lainnya sudah diterima pihaknya, sehingga untuk kebutuhan pangan dan sandang warga terpenuhi.
Tim Rembulan
Advertisement