Polisi Pastikan Tak Ada Panggilan Mencurigakan di HP AKBP Buddy Alfrits Sebelum Tewas

Polisi menyelidiki kasus kematian Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang ditemukan tertabrak kereta di dekat Stasiun Jatinegara, Jaktim.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 01 Mei 2023, 20:25 WIB
Dompet milik Kasat Narkoba Polres Jaktim AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang ditemukan di rel kereta api.

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian memastikan tidak ada panggilan mencurigakan yang ditemukan di handphone (HP) Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim) AKBP Buddy Alfrits Towoliu sebelum ditemukan tewas tersambar kereta api di dekat Stasiun Jatinegara, Jaktim.

Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri telah memeriksa secara digital forensik telepon seluler (ponsel) Iphone 13 milik AKBP Buddy Alfrits. Hasil pemeriksaan, Puslabfor Polri menemukan 6 aktivitas panggilan di ponsel korban.

"Jadi ada enam aktivitas panggilan pada hari kejadian. Tiga panggilan keluar satu panggilan masuk," kata Kabid Fiskomfor Puslabfor Kombes Pol Supiyanto kepada wartawan, Senin (1/5/2023).

Supiyanto merinci aktivitas panggilan pertama kali terekam pada pukul 06.55.03. Kemudian panggilan terakhir terekam pada pukul 09.29.26

"Jadi sekali lagi panggilan terakhir 09.29.26 di mana panggilan terakhir ada komunikasi selama 38 detik," kata Supiyanto.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Harapantua Simarmata menambahkan, bahwa hanya ada enam panggilan masuk dipastikan berasal dari nomor yang dikenal.

"Karena kami membuka handphone bersama dengan istri. Jadi yang bisa membuka HP, punya PIN hanya istri. Jadi itu dibuka bersama-sama dengan istri waktu di rumah duka. Kami sampaikan ini agar tidak bias," ujar Kapolres.

 


Tak Ada Panggilan dari Orang Misterius

Lokasi Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur (Jaktim), AKBP Buddy Alfrits Towoliu, diduga bunuh diri di perlintasan kereta api wilayah Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. (Merdeka/Nur Habibie)

Senada, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dhimas Prasetyo menjelaskan, pihaknya hanya ingin menepis berita-berita yang beredar.

Dhimas memastikan tidak ada telepon dari orang-orang tidak dikenal dari nomor korban. Dia menyampaikan, orang-orang yang menghubungi korban telah diperiksa sebagai saksi. Kecuali, istri korban karena masih dalam kondisi berduka.

"Di sini yang menelpon semuanya orang yang dikenal oleh beliau, mulai dari keluarga, anak buah, kemudian istri, kemudian anak buah beliau wakasat narkoba, semua sudah kami ambil keterangan kecuali istri karena masih berduka," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya