Liputan6.com, Jakarta - JPMorgan Chase membeli sebagian besar aset First Republic Bank setelah kegagalan bank terbesar kedua di Amerika Serikat dalam kesepakatan yang diumumkan pada Senin pagi (1/5/2023) yang melindungi simpanan nasabah First Republic.
Dikutip dari CNN, JPMorgan Chase mengatakan telah akuisisi sebagian besar aset dan mengambil simpanan yang diasuransikan dan tidak diasuransikan First Republic dari Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC). FDIC, lembaga pemerintah independen yang asuransikan simpanan untuk nasabah bank.
Advertisement
“Dalam melakukan transaksi ini, JPMorgan Chase mendukung sistem keuangan AS melalui kekuatan dan kemampuan eksekusinya yang signifikan,” kata bank tersebut dalam sebuah pernyataan.
FDIC mengambil alih First Republic dan kemudian segera umumkan penjualan itu. Kegagalan ini akan merugikan FDIC sekitar USD 13 miliar atau sekitar Rp 190,59 triliun (asumsi kurs Rp 14.661 per dolar AS). Uang itu akan dibayarkan oleh bank-bank negara yang membayar untuk mendukung agensi itu.
Harga jual tidak diungkapkan dalam pernyataan dari FDIC, yang melakukan lelang di antara beberapa bank untuk melihat mana yang akan berakhir dengan aset First Republic.
Menurut sumber kepada CNN, tawaran itu diajukan pada Minggu sore, 30 April 2023.
Kesehatan Sektor Bank Regional
Langkah tersebut merupakan upaya terbaru oleh regulator federal untuk menopang kepercayaan konsumen pada sistem perbankan Amerika Serikat (AS) yang telah mengalami tiga kegagalan bank besar dalam tujuh minggu terakhir.
Silicon Valley Bank dan Signature Bank, keduanya diambil alih oleh FDIC bulan lalu setelah bank tersebut dijalankan oleh pelanggan mereka.
Runtuhnya bank-bank itu memicu spekulasi selama berminggu-minggu tentang kesehatan bank regional Amerika Serikat, terutama bank-bank dengan basis simpanan yang sebagian besar tidak diasuransikan.
Simpanan di First Republic
Simpanan di First Republic akan terus diasuransikan oleh FDIC dan "nasabah tidak perlu mengubah hubungan perbankan mereka untuk mempertahankan pertanggungan asuransi simpanan hingga batas yang berlaku,” kata agensi.
“Sebagai bagian dari transaksi, 84 kantor First Republic Bank di delapan negara bagian akan dibuka kembali sebagai cabang JPMorgan Chase Bank, National Association, hari ini jam kerja normal,”
First Republic yang mulai beroperasi pada 1985 dengan satu cabang San Francisco, dikenal melayani klien kaya di negara bagian pesisir. Aset bank tersebut USD 229,1 miliar pada 13 April. Pada akhir 2022, First Republic merupakan bank terbesar ke-14 di AS, menurut peringkat oleh the Federal Reserve. JPMorgan Chase merupakan bamk terbesar di Amerika Serikat dengan total aset global hampir USD 4 triliun per 31 Maret.
First Republic memiliki cabang di komunitas berpenghasilan tinggi yakni Beverly Hills, Brentwood, Santa Monica, dan Napa Valley, California, selain San Francisco, Los Angeles, dan Silicon Valley.
Di luar California, cabang berada di komunitas berpenghasilan tinggi lainnya yaitu Palm Beach, Florida, Greenwich, Connecticut, Bellevue, Washington dan Jackson, Wyoming. Perseroan memiliki sekitar 7.200 karyawan pada akhir 2022.
Kegagalan bank terjadi setelah saham First Republic anjlok lebih dari 97 persen sejak masalah di Silicon Valley Bank muncul pada pertengahan Maret, mengkhawatirkan investor tentang keadaan sektor perbankan.
Upaya oleh beberapa bank besar untuk menyediakan bantuan senilai USD 30 miliar terbukti tidak cukup membalikkan keadaan di First Republic.
Advertisement
Banyak Nasabah Tarik Dana Bulan Lalu
Beban terakhirnya dimulai awal pekan lalu ketika bank melaporkan hasil keuangan yang mengungkapkan telah kehilangan lebih dari setengah simpanannya selama kuartal I, tidak termasuk pemasukan uang tunai yang diterima dari bank lain.
Aturan FDIC berarti setiap nasabah dengan deposit USD 250.000 atau kurang di First Republic akan memiliki dana yang diasuransikan oleh agensi. First Republic melaporkan pekan lalu simpanan yang tidak diasuransikan berjumlah USD 19,8 miliar, belum termasuk USD 30 miliar dalam simpanan yang tidak diasuransikan yang diterima dari bank lain sebagai bagian dari upaya untuk menjaga agar bank tetap bertahan.
Banyak nasabah bank yang menarik uang selama bulan lalu kemungkinan besar di atas ambang batas USD 250.000. Simpanan yang tidak diasuransikan di bank turun sebesar USD 100 miliar selama kuartal I, periode di mana total simpanan bersih turun sebesar USD 102 miliar, tidak termasuk suntikan simpanan sebesar USD 30 miliar dari bank lain.
Simpanan yang tidak diasuransikan mencapai 68 persen dari total simpanan pada 31 Desember, tetapi hanya sumbang 27 persen dari simpanan non-bank pada 31 Maret.
Saat laporan laba terbarunya, bank mengatakan simpanan yang diasuransikan menurun secara moderat selama kuartal tersebut dan tetap stabil dari akhir bulan lalu hingga 21 April.