Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa unjuk rasa May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional di 116 titik di Indonesia berjalan dengan aman dan kondusif.
"Terus perjuangkan aspirasi buruh, laksanakan dengan tertib, laksanakan dengan damai," kata Kapolri Sigit dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin 1 Mei 2023.
Advertisement
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh kelompok buruh dan personel kepolisian yang telah bekerja sama dengan baik untuk menciptakan situasi yang aman, tertib, juga damai.
Dengan terwujudnya situasi yang aman dan damai, Sigit menyatakan bahwa hal itu akan memengaruhi iklim investasi untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
“Jaga iklim investasi agar investasi Indonesia menjadi investasi yang ramah. Dan tentunya investor akan berlomba-lomba untuk masuk dan akan membuka ruang untuk meningkatkan kesejahteraan buruh,” ucapnya.
Sigit juga meminta kepada seluruh pihak untuk tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin mencederai perjuangan kelompok buruh.
"Jangan terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin menciderai perjuangan buruh. Terus jaga dan kawal, dan Polri siap mengawal," ujar Sigit menambahkan.
Sementara itu Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan tantangan dunia kerja 4.0 semakin berat. Oleh karena itu, menurut Ida butuh kekompakan, soliditas baik organisasi pekerja, organisasi pengusaha dan pemerintah.
“Tantangan dunia kerja 4.0 semakin berat, industri 4.0 buka peluang tercipta profesi baru, sementara profesi lama mudah tergerus, sementara itu terjadi perubahan besar dalam jenis pekerjaan, karakter pekerjaan, dan maupun skill yang dibutuhkan oleh dunia usaha di era transformasi digital,” ujar Ida saat memberikan sambutan pada Puncak Perayaan Hari Buruh Internasional, Senin (1/5/2023) yang dikutip melalui youtube Kementerian Ketenagakerjaan.
Buruh Dituntut untuk Berubah Menyesuaikan Pola
Ia menambahkan, situasi ini menuntut untuk berubah melakukan penyesuaian pola kerja, pengelolaan usaha dari tradisional ke digital sebagai solusi pertahankan usaha.
"Untuk menjawab tantangan itu dibutuhkan kekompakan soliditas di antara kita, baik organisasi pekerja, organisasi pengusaha dan pemerintah karena itu bisa meyakini lewat kekompakan, dan soliditas ini tantangan-tantangan ketenagakerjaan bisa dilewati bersama,” ujar Ida Fauziyah.
Ida menuturkan, hal tersebut dibuktikan saat melalui masa sulit selama pandemi COVID-19 dalam 2,5 tahun terakhir. Usai melalui hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menghentikan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Desember 2022.
"Situasi pandemi berikan kesempatan kita semua untuk bersama-sama melakukan perbaikan diri, jadikan Indonesia bangsa kuat dan tangguh melalui kebersamaan, Kadin, Apindo, pimpinan konfederasi, dan federasi buruh, bangun soliditas, berkomitmen bersama-sama, sesulit apapun bergandengan tangan. InsyaAllah sesulit apapun kita lalui, buktikan ketika COVID-19,” ujar dia.
Advertisement