Produsen Susu Cimory Kantongi Laba Rp 297 Miliar pada Kuartal I 2023

PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory membukukan pendapatan naik 24,54 persen dan laba tumbuh 10,14 persen pada kuartal I 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Mei 2023, 09:34 WIB
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory mencatat pertumbuhan laba dan pendapatan pada kuartal I 2023. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory mengumumkan kinerja perseroan untuk periode tiga bulan pertama tahun ini yang berakhir pada 31 Maret 2023. Pada periode tersebut, Cimory membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/4/2023), Cimory membukukan pendapatan Rp 1,83 triliun pada kuartal I 2023. Pendapatan itu naik 24,54 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,47 triliun.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 1,1 triliun dari Rp 819,51 miliar pada kuartal I 2022. Alhasil, perseroan membukukan laba bruto Rp 731,06 miliar. Masih tumbuh 12,39 persen dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp 650,47 miliar.

Pada periode ini, perseroan membukukan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp 342,22 miliar, beban umum dan administrasi Rp 47,85 miliar, dan beban lain-lain Rp 337 juta. Sehingga diperoleh laba usaha sebesar Rp 340,65 miliar, naik 3,84 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 328,05 miliar.

Bagian atas laba neto entitas asosiasi pada kuartal I 2023 tercatat sebesar Rp 2,81 miliar, rugi atas selisih kurs Rp 1,67 miliar, dan pendapatan keuangan sebesar Rp 31,04 miliar. Setelah dikurangi pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 297,2 miliar.

Laba ini naik 10,14 persen dibandingkan kuartal I 2022 yang tercatat sebesar Rp 269,82 miliar. Aset perseroan sampai dengan 31 Maret 2023 tercatat sebesar Rp 6,47 triliun, naik dibandingkan posisi Desember tahun lalu sebesar Rp 6,22 triliun. Liabilitas turun menjadi Rp 909,91 miliar dari Rp 964,92 miliar pada Desember 2022. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan Maret 2023 naik menjadi Rp 5,55 triliun dari Rp 5,26 triliun pada Desember 2022.

 


Fokus Kejar Omzet, Produsen Susu Cimory Pangkas Belanja Modal 2023

Sejumlah wisatawan menikmati keindahaan alam di Cimory Dairyland, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/10/2021). Pelonggaran PPKM dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur ke tempat wisata dengan tetap memberlakuan protokol kesehatan COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory menyiapkan sejumlah belanja modal (capital expenditure/capex) untuk mengoptimalkan omzet pada 2023.

Direktur sekaligus Investor Relation PT Cisarua Mountain Dairy Tbk, Bharat Joshi mengatakan, belanja modal tahun ini tidak akan setinggi tahun lalu. Di mana pada 2022, perseroan fokus mengalokasikan belanja modal untuk penambahan kapasitas produksi.

“Di tahun kemarin belanja modal kami begitu tinggi karena kita fokus pada peningkatan mesin-mesin di segmen diary dan consumer good. Di tahun ini pada dasarnya kita tidak akan meningkatkan kapasitas karena sudah kita naikkan tahun lalu. Sehingga tahun ini fokusnya pada working capital dan kita kejar omset,” kata Bharat Joshi dalam paparan publik perseroan, Kamis (6/4/2023).

Sebagai informasi, perseroan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Desember 2021.

Dalam rangka penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), perseroan menerbitkan 1,19 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp 10 per lembar.

Harga pelaksanaan dipatok sebesar Rp 3.080 per lembar, sehingga perseroan mengantongi Rp 3,67 triliun dari IPO. Dari raihan itu, perseroan berencana mengalokasikan Rp 1,17 triliun untuk belanja modal.

Melansir keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Cimory telah merealisasikan dana IPO sebesar Rp 613,45 miliar untuk belanja modal dalam rangka penambahan kapasitas produksi berupa perluasan pabrik dan pembelian mesin.

Kemudian sebesar Rp 61,18 miliar untuk ekspansi saluran distribusi. Sedangkan modal untuk modal kerja operasional dan kegiatan lainnya sebesar Rp 251,07 miliar.

Sehingga total realisasi yakni Rp 925,7 miliar, dana IPO saat ini masih tersisa sekitar Rp 2,64 triliun.


Cimory Incar Pertumbuhan Double Digit pada 2023

Wisatawan bermain di Cimory Dairyland, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/10/2021). Pelonggaran PPKM dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur ke tempat wisata dengan tetap memberlakuan protokol kesehatan COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory mengincar pertumbuhan double digit pada tahun ini.

Direktur Utama PT Cisarua Mountain Dairy Tbk Farell Grandisuri Sutantio mengakui, perseroan memang tak mematok angka khusus untuk target kinerja tahun ini.

Namun pihaknya memastikan pertumbuhan perseroan dapat dicatatkan secara konsisten dari tahun ke tahun.

“Kita ingin double digit growth tiap tahunnya. Jadi di atas 10 persen yang kita selalu targetkan,” kata Farell dalam paparan publik perseroan, Kamis (6/4/2023).

Sebagai gambaran, pada tahun lalu perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 6,38 triliun.

Pendapatan ini naik 55,73 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 4,1 triliun. Terdiri dari penjualan produk olahan susu sebesar Rp 3,53 triliun dan makanan konsumsi sebesar Rp 2,84 triliun.

Dari raihan tersebut, perseroan berhasil mengukuhkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 1,06 triliun.

Laba naik 34,21 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 790,19 miliar. Sehingga laba per saham dasar menjadi Rp 133,66 dari sebelumnya Rp 99,59.

“Jadi kami tidak dapat berikan secara spesifik karena memang kita tidak berikan panduan di situ. Tapi sebagai bagian dari sustainable growth kami, kita akan pastikan pertumbuhan Cimory bisa dilakukan secara konsisten,” imbuh Farell.

 


Aset Perseroan

Cimory Yogurt Squeeze/dok. Cimory

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 tercatat sebesar Rp 6,22 triliun atau naik dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 5,6 triliun.

Bersamaan dengan itu, liabilitas naik menjadi Rp 964,92 miliar dari Rp 906,84 miliar per Desember 2021.

Sedangkan ekuitas hingga Desember 2022 tercatat sebesar Rp 5,26 triliun atau naik dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 4,7 triliun.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya